Sorong, detikpapua.net – Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Gabriel Asem, SE.,M.Si – Lukman Wugaje, SH (GAUL), telah memastikan diri siap bertarung dalam kontestasi Pilgub PBD tahun 2024 ini.
Hal ini menyusul telah terpenuhinya jumlah minimum suara sah partai pendukung, sebagaimana syarat yang diumumkan oleh KPU Provinsi PBD dengan nomor 64 /PL.02.2-Pu/96/2024.
Dimana berdasarkan Keputusan KPU Provinsi Papua Barat Daya Nomor 63 Tahun 2024, mengenai Penetapan Syarat Minimal Suara Sah Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024, untuk Mengajukan Pasangan Calon Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Tahun 2024 menyatakan syarat minimal suara sah sebanyak 34.541.
Pasangan GAUL sendiri sudah mengantongi rekomendasi berupa B Persetujuan Parpol KWK dari dua partai sekaligus, yakni Partai Perindo dan Partai Hanura. Dimana untuk Perindo sendiri total suara sah sebanyak 21.111 dan Hanura 23.229, sehingga total keseluruhan suara sah kedua Parpol ini mencapai 44.340.
Bakal Calon Gubernur Papua Barat Daya, Gabriel Asem, SE.,M.Si mengatakan, dengan komposisi suara sah dari kedua Parpol yang sudah memenuhi syarat minimum, maka pihaknya bersiap untuk segera melakukan pendaftaran ke KPU.
Ia pun membenarkan, pihaknya sudah menerima berkas B Persetujuan Parpol KWK dari dua Parpol yakni Perindo dan Hanura.
“Puji Tuhan kami sudah terima berkas B Persetujuan Parpol KWK dari Partai Perindo dan Hanura, dengan total suara sah mencapai 40.340, yang artinya melebihi syarat mimimum suara sah untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya tahun 2024. Dengan demikian maka kami pun segera akan melakukan pendaftaran ke KPU,” ujar Gabriel, saat menghubungi detikpapua.net via telephone, Selasa (27/08/2024).
Mantan bupati Tambrauw dua periode, yang mengusung jargon “Bersama Rakyat Membangun Papua Barat Daya” ini mengaku, saat ini pihaknya bersama partai pengusung dan tim, sedang mempersiapkan segala persyaratan administrasi yang dibutuhkan untuk dibawa serta ke KPU saat pendaftaran nanti.
Ia pun menyebutkan, bahwa pihaknya akan melakukan pendaftaran ke KPU Provinsi Papua Barat Daya, pada hari terakhir yakni tanggal 29 Agustus 2024. Pihaknya, sebut dia masih terus mempersiapkan hal-hal teknis yang nanti akan dilalui saat prosesi pendaftaran.
“Kami rencana mendaftar di hari terakhir, sementara masih dipersiapkan hal-hal teknis menyangkut itu. Mohon dukungan doa dari semua simpatisan dan masyarakat, agar prosesi pendaftaran nanti berjalan dengan aman dan lancar,” tutup Gabriel.
Untuk diketahui, Gabriel Asem merupakan mantan bupati Kabupaten Tambrauw 2 periode yang menjabat antara tahun 2011-2016 (periode I) dan 2017-2022 (periode II). Ia menjadi bupati devenitif pertama usai Kabupaten Tambrauw dimekarkan dari Kabupaten Sorong sesuai amanat UU Nomor 56 Tahun 2008.
Gabriel dikenal sebagai bapak pembangunan karena menjadi peletak dasar pembangunan di Kabupaten Tambrauw. Ia juga dikenal sebagai pemimpin konservasi karena aktif menjaga dan menyuarakan isu kearifan lokal, budaya dan alam Tambrauw. Belakangan ia juga disebut-sebut sebagai bapak pluralisme, karena saat memimpin tidak perna membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan.
Sementara Lukman Wugaje sendiri merupakan putra asli Sorong Selatan dari suku Imekko, yang lahir di Negeri Besar pada 13 Maret 1967. Lukman merupakan seorang guru sekaligus tokoh agama islam di Sorong Selatan, bahkan Papua Barat Daya pada umumnya.
Saat ini Lukman mengemban banyak tugas di bidang keagamaan, diantaranya masih berstatus aktif sebagai ketua MUI Sorsel, aktif sebagai sekretaris pimpinan daerah muhammadyah Sorsel, ketua pimpinan muhammadyah Sorsel, pengurus FKUB Sorsel, juga aktif sebagai hakim adat dalam susunan organisasi LMA Tehit.
Lukman juga perna menjadi ketua HMI MPO, pengurus PHBI Sorsel, pengurus LPTQ Sorsel, pemrakarsa dan pendiri yayasan pendidikan islam (YAPIS) Sorsel, hingga wakil sekretaris DPD KNPI Sorsel. Kehadiran Lukman sebagai seorang guru juga tentu akan membawa angin segar bagi para pahlawan tanpa tanda jasa di seantero Papua Barat Daya.