Sorong, Detikpapua.Net – Pilkada serentak tahun 2024, menjadi momen penting sekaligus krusial bagi masyarakat seoantero Provinsi Papua Barat Daya. Pasalnya, ini merupakan Pilkada pertama untuk menentukan gubernur dan wakil gubernur defenitif di provinsi termuda yang baru resmi dimekarkan pada tahun 2022 lalu.
Pilihan yang dijatuhkan masyarakat pada tanggal 27 November mendatang, akan menjadi penentu perjalanan provinsi ini, 5 tahun bahkan bertahun-tahun berikutnya. Karena siapapun gubernur dan wakil gubernur yang terpilih kali ini, sudah pasti akan menjadi peletak dasar pembangunan yang menjadi pijakan perjalanan pemerintahan Provinsi Papua Barat Daya kedepannya.
Olehnya itu, menjadi penting bagi masyarakat Papua Barat Daya untuk memilih pemimpin yang memiliki integritas, kapabilitas dan tentu rekam jejak yang baik dalam konteks pembangunan maupun pelayanan.
Bicara tentang Pilkada di Provinsi Papua Barat Daya, ada satu perspektif unik namun berkesan, bagi masyarakat di Kabupaten dan Kota Sorong khususnya warga yang berasal dari tiga wilayah di Maybrat yakni Aifat, Mare dan Karon (AMK). Warga AMK di Kota dan Kabupaten Sorong ternyata tidak hanya melihat Pilgub ini sebagai momen penting nan krusial, tetapi lebih kepada momen yang sangat bersejarah.
Hal ini dikarenakan dari sejumlah kandidat yang maju sebagai calon Gubernur PBD, ada satu nama yang masih berkaitan erat dengan tiga daerah tersebut. Dia adalah mantan bupati Tambrauw 2 periode Gabriel Asem, SE.M.Si, calon gubernur yang saat ini berpasangan dengan tokoh muslim Sorong Selatan Lukman Wugaje, SH, yang belakangan dikenal dengan singkatan Paslon GAUL.
Gabriel Asem masih memiliki darah Aifat dari ayahandanya Markus Asem yang merupakan orang asli dari Aifat Timur (suku Aifat). Kehadiran Gabriel Asem di kanca politik provinsi PBD, ternyata telah mengukir sejarah baru bagi warga Aifat, Mare dan Karon karena baru pertama kali ada orang dari wilayah tersebut yang mencalonkan diri menjadi gubernur.
Bagi masyarakat Aifat, Mare dan Karon di Kabupaten dan Kota Sorong, perhelatan Pilkada Provinsi Papua Barat Daya kali ini, bukan hanya menjadi agenda politik semata, tetapi lebih kepada pertaruhan harga diri. Sosok Gabriel Asem, dengan segala trackrecord yang sukses di Tambrauw, sekaligus sebagai bagian dari entitas Aifat di Maybrat dipandang sebagai wujud dari peluang emas yang harus ditangkap, karena mungkin tidak bisa didapatkan kembali pada momen-momen berikutnya.
Hal inilah yang menjadi alasan, warga AMK di Kota dan Kabupaten Sorong bersepakat untuk ada dalam satu barisan, mendukung dan siap memenangkan Paslon GAUL pada Pilkada Provinsi Papua Barat Daya, 27 November mendatang. Dukungan tersebut, secara resmi dideklarasikan dalam acara silaturahmi Paslon GAUL dengan warga Aifat, Mare dan Karon (AMK) Kota dan Kabupaten Sorong, yang berlangsung di Gedung Aimas Convention Centre (ACC), Senin (17/09/2024).
Pernyataan sikap dukungan AMK Kota dan Kabupaten Sorong yang ditandatangani langsung oleh Kepala Suku Aifat Ambrosius Fatem, Kepala Suku Mare Wilem Yewen dan Karon Yonas Sedik itu dibacakan langsung oleh perwakilan tiga suku dihadapan Cagub Gabriel Asem bersama ketua tim koalisi David Sedik dan sejumlah pengurus partai koalisi, juga ratusan warga yang hadir pada kesempatan tersebut.
Pada intinya warga Aifat, Mare dan Karon yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong memberikan dukungan penuh dan siap memenangkan Paslon GAUL sebagai harga mati. Mereka meyakini Paslon GAUL adalah Paslon yang tepat secara kapabilitas berdasarkan rekam jejak untuk menghadirkan Papua Barat Daya yang sehat, cerdas, produktif, damai dan berkelanjutan.
“Adalah momen bersejarah bagi kita orang Aifat, Mare dan Karon, karena baru kali ini ada anak-anak kita yang menjadi calon gubernur. Ini adalah peluang emas yang harus kita tangkap, sekaligus menjadi pertaruhan harga diri kita, jadi wajib kita dukung,” ujar Ambrosius Fatem, sesaat usai pembacaan deklarasi dukungan.
Mendapat kepercayaan dari warga AMK, Bakal Calon Gubernur Papua Barat Daya, Gabriel Asem mengaku sangat bersyukur sekaligus berterima kasih. Namun disisi lain, Gabriel mengamini bahwa dukungan tersebut menjadi beban moril bagi dirinya, untuk bagaimana bisa hadir sebagai jawaban terhadap semua pergumulan dan harapan besar masyarakat AMK Kota dan Kabupaten Sorong, juga masyarakat Papua Barat Daya pada umumnya.
Gabriel meyakinkan masyarakat bahwa dukungan tersebut tidak akan sia-sia. Hal ini dikarenakan sudah ia buktikan dengan membangun Kabupaten Tambrauw dari nol sampai sekarang sudah maju dan berkembang. Namun disisi lain, ia juga tidak mengesampingkan kearifan lokal, ia tetap menjaga eksistensi dari budaya, alam hingga manusia Papua didalamnya.
“Terima kasih atas dukungan, dan penghargaan yang saya terima dari semua keluarga saya dari Aifat, Mare dan Karon yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong. Tentu ini merupakan kepercayaan yang akan kami jalankan dengan penuh tanggungjawab. Soal membangun dan melayani sudah saya buktikan di Tambrauw. Semoga Tuhan merestui niat baik kita, dan kita akan berjalan bersama untuk Papua Barat Daya yang lebih baik kedepannya,” ucap Gabriel.