Maybrat, Detikpapua.Net – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Maybrat, didesak untuk segera mengakomodir 38 orang peserta seleksi CPNS Formasi tahun 2021, yang mendapat nilai tertinggi.
Salah seorang peserta seleksi CPNS Formasi tahun 2021 Kabupaten Maybrat, Antonius Asmuruf mengatakan, pelaksanaan seleksi CPNS di Kabupaten Maybrat khususnya pada tahapan test CAT dilakukan dengan sangat baik dan transparan.
Semua peserta yang mengikuti seleksi sudah bisa mengetahui secara langsung hasil test CAT masing-masing, termasuk ada 38 nama yang memperoleh nilai melampai ambang batas yang ditentukan oleh panitia.
“Kami sudah mengikuti tes dengan baik dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan atau melebihi standar kelulusan yang disampaikan oleh panitia seleksi CPNS Kabupaten Maybrat. Ini dapat kami ketahui setelah kami ikuti test karena semua sudah tranparan,” ujar Asmuruf kepada Detikpapua.Net, Senin (02/09/2024).
Namun, kata Asmuruf dari sejumlah peserta yang hadir mengikuti tes, masih banyak yang belum diakomodir dalam artian belum dinyatakan lulus oleh pihak BKD. Padahal nama-nama tersebut berada pada posisi teratas sebagai pemilik nilai tertinggi hasil tes CAT.
Pihaknya, lanjut Asmuruf menduga ada intervensi ataupun kong kali kong yang dilakukan di internal BKD sehingga nama-nama yang secara nilai harusnya lulus, malah tidak diakomodir. Ia pun meminta dengan tegas kepada BKD agar segera mengakomodir 38 nama tersebut.
“Panitia harus mengakomodir 38 orang yang memperoleh nilai tertinggi. Jangan lagi mengubah atau mendiskriminasi nilai yang ada sebab pada saat menyelesaikan test CAT itu semua peserta sudah mengetahui hasilnya,” tegas Asmuruf.
Asmuruf juga menyampaikan bahwa hasil test itu murni kualitas dan perjuangan dari masing-masing peserta tanpa ada embel-embel lain, apalagi digiring ke ranah politik.
Selaku Pencaker ia meminta agar proses pelaksanaan seleksi CPNS tersebut bisa berjalan dengan baik dan tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun, karena hasil ujian CAT itulah yang menetapkan seseorang peserta seleksi CPNS dinyatakan lolos atau tidak.
“Kami yang mengikuti tes ini murni dan tidak diboncengi oleh pihak mana pun. Oleh sebab itu panitia harus bekerja jujur dan transparan. Kalau tidak bekerja dengan jujur untuk mencaplok nilai dari pserta untuk kepentingan kelompok tertentu, maka kami akan melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian untuk melakukan proses hukum,” tutup Asmuruf.