Raja Ampat, detikpapuanet- Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE., M.Pd meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) Raja Ampat harus mampu menghadapi perubahan jaman, dimana saat ini banyak hal telah bermigrasi dari manual menjadi berbasis elektronik. Karena itu, AFU sapaan Abdul Faris Umlati meminta ASN di Raja Ampat untuk mampu menerapkan dan menggunakan teknologi informasi dalam melaksanakan tugas pelayanan pemerintahan sehingga tidak tergilas oleh pesat perkembangan Teknologi Informasi.
“Fenomena kompetensi dan kinerja ASN saat ini merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat saat ini semua bidang telah mengintegrasikan sistem pelayan ke dalam sistem elektronik (e-system) dimana kecepatan dan ketepatan menjadi tuntutan utama dari masyarakat,ā€¯ ujar Bupati AFU, sapaan Abdul Faris Umlati, SE saat memberikan sambutan pada pembukaan Bimtek Manajemen ASN yang diselenggarakan BPSDM Raja Ampat bertempat di Gedung Pari Convention Center Kota Waisai Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Senin (27/5/2024).
Karena itu, kata AFU, ASN dituntut untuk senantiasi meningkatkan kemampuan dan kinerja agar dapat menjawab tantangan jaman. Dirinya meminta agar ASN tidak hanya mengejar jabatan tapi juga mau dinilai dan diukur kinerjanya. Dengan E-Kinerja maka segala sesuatu dapat diukur seperti penilaian prestasi kerja ASN pada satuan kerja dalam bentuk Sasaran Kerja Pegawai (SKP), juga dapat dihitung jumlah kehadiran yang berpengaruh pada pembayaran uang makan, pembayaran tunjangan kinerja, serta Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP).
Bimbingan Teknik (Bimtek) Manajemen ASN adalah kegiatan pengelolaan ASN untuk mengasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Kepala BKPSDM Raja Ampat, Nyoman Sari Buana, S.STP menyampaikan bahwa untuk mencapai target manajemen ASN diatas perlu kesadaran dalam penerapan E- Kinerja.
“Untuk mempermudah penilaian maka ASN harus melakukan pengisian E-Kinerja paling lambat bulan ini sudah rampung,” ungkap Kepala BKPSDM Raja Ampat, mengingat masih ada 1.216 pegawai Raja Ampat yang belum menyelesaikan pengisian E- Kinerja.
Kepala Kantor Regional XIV BKN Provinsi Papua Barat Daya dan Papua Barat, Hardianawati lebih jauh menjelaskan bahwa jika kinerja bisa diukur maka kualitas pegawai juga dapat diukur.
“Kinerja jika bisa diukur maka dapat menghasilkan banyak hal seperti nilai yang bagus pada SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), sasaran organisasi dapat di capai, perbaikan penghasilan dan juga perbaikan perilaku,” jelas Hardianawati.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta Sekretaris, Kepala Puskesmas, Kepada Distrik, Kepala Sekolah dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian selaku peserta. (redaksi/dpn)