Sorong, Detikpapua.Net – Juru Bicara LMA Malamoi Perwakilan Kota Sorong Selfianus Malibela, menyatakan pihaknya secara tegas menolak upaya Panitia Seleksi (Pansel) DPRP Otsus Provinsi Papua Barat Daya, untuk meloloskan salah satu kandidat berinisial MFK, yang tidak lain merupakan perwakilan suku Moi sendiri untuk ditetapkan sebagai anggota terpilih DPRP jalur pengangkatan Provinsi Papua Barat Daya tahun 2025.
Sebagaimana diketahui penolakan terhadap MFK juga sebelumnya sudah disampaikan oleh Direktur LBH Gerimis Yosep Titirlolobi, SH. Sebagaimana dilansir salah satu media online, Yosep menyayangkan sikap Anggota Pansel Otto Ihalauw yang diduga memaksakan kehendaknya untuk meloloskan MFK, yang nota bene adalah rekan Otto sebagai anggota BP3OP (Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua).
Ngototnya Oto Ihalauw tersebut menurut Yosep, bisa dilihat dari rapat Pansel DPRP Papua Barat Daya yang seharusnya sudah mengambil keputusan pada Selasa (03/02/2025) malam, sehingga rapat Pansel harus ditunda hingga Kamis (06/02/2025)
Menurut Yosep, Otto sangat bersikeras untuk meloloskan anggotanya BP3OP sebagai anggota DPRP Jalur Otonomi Khusus. Padahal, Otto seharusnya berdiri netral bagi seluruh anak Papua yang ikut maju sebagai calon anggota DPRP Jalur Otonomi Khusus, wilayah Kota Sorong bukan malah memaksakan kehendak untuk meloloskan bawahannya.
Penolakan yang disampaikan Direktur LBH Gerimis, ternyata mendapat respon senada dari keluarga besar Malamoi Kota Sorong. Jubir LMA Selfianus Malibela juga ikut menyayangkan sikap Pansel yang memaksakan kehendak tanpa melihat aspirasi masyarakat adat sebagai konstituen dari para anggota DPRP Otsus tersebut.
Selfianus menegaskan, penolakan yang disampikan pihaknya bukan tanpa dasar, tetapi atas pertimbangan rasa keadilan serta melihat rekam jejak dari setiap kandidat, khususnya yang mewakili Suku Moi di Kota Sorong. MFK, kata Selfianus merupakan mantan anggota MRP PB dua periode, sehingga tidak elok ketika yang bersangkutan masih diberi kesempatan menjadi anggota DPRP Jalur Otsus. Pasalnya, masih ada anak-anak Moi lain yang layak diberi kesempatan serupa.
“Beliau (MFK) kan sudah perna menjabat sebagai anggota MRP PB bahkan dua periode. Jadi menurut kami lebih elok kalau kita kasih kesempatan kepada yang lain, supaya ada asas pemerataan dan keadilan,” ujar Selfianus, sebagaimana rilis yang diterima media ini, Selasa (04/02/2025).
Ia juga mengemukakan jika dilihat dari sisi track rekord MFK tidak begitu melekat di hati orang Moi. Pasalnya, saat yang bersangkutan mengemban tugas sebagai anggota MRP, hampir tidak perna memperhatikan orang Moi dengan baik. Banyak kepentingan dan aspirasi orang Moi yang terbengkalai dan tidak diakomodir dengan baik. Bahkan mirisnya MFK saat menjadi anggota MRP PB malah melaksanakan reses di Jayapura, bukannya di Sorong sebagai wilayah adat orang Moi.
Oleh karena itu, Selfianus menekankan, pihaknya menolak dengan tegas hasil keputusan Pansel DPRP Otsus Papua Barat Daya selama masih mengakomodir nama MFK didalamnya. Pansel, sebut dia, harus jeli melihat dan mendengar aspirasi masyarakat, khususnya orang Moi sebagai pemilik ulayat dimana provinsi ini berdiri.
“Atas nama Jubir LMA Malamoi Kota Sorong, kami menolak keras jika Pansel DPRP merekrut calon yang sudah perna menjabat sebagai anggota MRP PB dua periode perwakilan kami Suku Moi, namun kami tidak perna melihat hasil kerjanya. Pilih figur baru bagi kami Suku Moi,” tutup Selfianus.