“Mereka sudah buka palang dengan upacara adat secara singkat dengan satu persyaratan bahwa setelah pemalangan itu dibuka, dan usai Pilkada mereka akan utus orang ke Waisai untuk membicarakan hal tersebut,” ujarnya.
RajaAmpat,DetikPapuaNet – Setelah sekian lama dipalang akhirnya Dermaga Pelabuhan Kampung Folley-Distrik Misool Timur, Raja Ampat, Papua Barat Daya dibuka. Dengan dibukanya palang tersebut tentu akan memberikan agin segar bagi kemajuan ekonomi dan pariwisata di Distik Misool Timur.
Palang tersebut dibuka setelah Tim Pemda Raja Ampat yang dipimpin Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si melakukan tatap muka dengan tokoh adat, tokoh agama, aparat kampung dan distrik yang berlangsung di Kampung Folley, Kamis (21/11/2024).
Sebagaimana diketahui Dermaga Pelabuhan Kampung Folley dipalang usai dibangun Kementerian Perhubungan RI beberapa waktu lalu. Akibat pemalangan tersebut, dermaga yang dibangun dengan miliar rupiah tersebut tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
Padahal dermaga atau pelabuhan memiliki fungsi strategis dalam mendukung pembangunan daerah dan masyarakat sebagai sarana utama arus mobilisasi barang dan jasa.
Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si mengaku jika pihaknya sudah turun untuk bertemu dan mendengar masukan masyarakat. Dan ternyata semua tokoh masyarakat menyampaikan bahwa itu bukan aspirasi mereka tetapi hanya aspirasi beberapa oknum.
“Pemalangan dermaga di Folley itu bukan aspirasi masyarakat, bukan aspirasi petuanan atau hak ulayat keseluruhan. Itu hanya beberapa oknum masyarakat,” ujar Yusuf Salim di ruang kerjanya, Jumat (22/11/2024) yang sehari sebelumnya melakukan tatap muka dengan Masyarakat Folley.
Namun demikian kata dia setelah dicek ternyata lokasi dimana dermaga dibangun tersebut memang belum ada ganti rugi. Oleh karena itu kata dia, pemerintah akan membayar ganti tapi sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku.
Dijelaskannya, untuk mekanisme pembayaran ganti rugi, Pemda akan membentuk tim yang melibatkan Tim Appraisal yang diakui oleh Kemenkeu RI.
“Tim Appraisal adalah tim yang akan menghitung dan lain sebagainya, sehingga nilai tanah yang akan diganti rugikan Pemda ke masyarakat tidak berdasarkan negosiasi tetapi berdasarkan hasil penilaian dari Tim Appraisal,” ujarnya
“Mereka sudah buka palang dengan upacara adat secara singkat dengan satu persyaratan bahwa setelah pemalangan itu dibuka, dan usai Pilkada mereka akan utus orang ke Waisai untuk membicarakan hal tersebut,” ujarnya.
Yusuf Salim juga mengakui jika masyarakat sudah sepakat untuk tidak lagi palang dan idak memberi kuasa kepada siapa pun untuk mengatasnamakan masyarakat folley atau petuanan dalam proses ganti rugi.
“Itu point yang mereka sampaikan tanpa kami tanya, tanpa kami bicara dan mereka sudah sampaikan diawal bahwa mulai kemarin mereka mencabut seluruh kuasa yang sudah diberikan kepada siapapun,” tambahnya.
Karena itu dirinya mengaku terkait urusan dermaga folley, Pemda Raja Ampat akan langsung berurusan dengan masyarakat.
“Jadi demikian, pemalangan dibuka dengan suka rela, tanpa ada apa-apa mereka sudah membukannya disaat selesai rapat,” tambah.
Dengan dibukanya palang tersebut maka kata Yusuf Salim, direncanakan pada Bulan Desember 2024 kapal sudah mulai sandar di Pelabuhan Foley-Distrik Misool Timur .
Dermaga Kampung Folley merupakan salah satu akses penting menuju destinasi wisata Misool Timur, yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya dan budaya lokal yang kaya.
Karena itu dengan pembukaan palang tersebut menjadi angin segar bagi pengembangan ekonomi masyarakat lokal dan membangkitkan pariwisata di Misool Timur kini semakin menguat, sekaligus menjadi simbol harmoni antara pelestarian adat dan pengelolaan modern.