Example floating
Home

Papua Barat Daya Butuh Pemimpin Hijau Berkarakter Kuat

149
×

Papua Barat Daya Butuh Pemimpin Hijau Berkarakter Kuat

Sebarkan artikel ini

Sorong, Detikpapua.Net – Siapakah di antara mereka yang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang konsisten dan komitmen memperjuangkan tanah Papua menjadi daerah maju, sejahtera, dan seirama dengan tarian alam beserta segenap warisan budaya leluhurnya untuk pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan untuk bumi Papua, Indonesia, dan dunia? (Ayu Arman).

Papua adalah benteng terakhir sabuk tropis Indonesia. Pada tahun 2015,  Papua Barat ditetapkan sebagai provinsi konservasi pertama di Indonesia dan dunia.  Pilihan itu merujuk kepada bentangan alam Papua Barat yang memiliki sumber daya alam hutan perawan terluas dan keaneragaman ikan dan terumbu karang terluas di Indonesia.

IMG-20241209-WA0017

Pada tahun 2022, pemerintah resmi  memekarkan provinsi keempat Papua yaitu provinsi Papua Barat Daya  yang mencakup 5 Kabupaten dan 1 Walikota, yaitu  Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw,  Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat dan kota Sorong. Sehingga Provinsi Papua Barat Daya berpotensi menjadi program leading pembangunan berkelanjutan khususnya pariwisata dan lingkungan dan menggeser posisi  Papua Barat sebagai provinsi konservasi Indonesia.

Karena Raja Ampat saat ini menjadi salah satu kabupaten di Papua  Barat Daya yang memiliki lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total spesies di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan rekor tertinggi krustasea stomatopoda gonodactylus. Hal ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat.

Sementara Tambrauw 70 persen daratannya, dari total luas wilayah Tambrauw (11.529,182 km2), adalah kawasan hutan konservasi dan hutan lindung yang memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang luar biasa. Hutan Tambrauw merupakan satu-satunya hutan yang masih perawan di Papua Barat selama ini. Sehingga Tambrauw menjadi kunci penyangga ketersediaan oksigen dan unsur-unsur hayati Indonesia bahkan dunia.

Namun, kekayaan dan keindahan sumber daya alam dan budaya Papua Barat Daya itu tidak akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan  perubahan iklim jika para pemimpinnya tidak memiliki kesadaran dan komitmen pada kepemimpinan hijau.

Dalam beberapa dekade terakhir ini, tanah Papua mengalami perubahan yang sangat cepat dan dramatis karena eksploitasi sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi dan pembangunan fisik yang tidak ramah lingkungan. Apalagi,saat ini Indonesia dan dunia sedang mengalami krisis iklim. 

Oleh karena itu, Papua Barat Daya membutuhkan  pemimpin yang kuat, punya hati dan nyali,  punya jaringan dunia luar dan memiliki kepemimpinan berkarakter hijau agar mampu mengkonsolidasikan sumber daya manusia papua dan mempertahankan kelestarian alam Papua. 

Kepemimpinan hijau adalah  pemimpin yang memiliki kesadaran dan visi pembangunan berkelanjutan yang mampu mempengaruhi dan mendorong kepemimpinannya untuk mendukung kebijakan pro terhadap lingkungan serta memiliki kesetiaan yang kuat untuk berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan. Karena kekuasaan seringkali menggoda untuk membelokkan cita -cita luhur saat kampanye pilkada.

Apa yang akan terjadi jika para pemimpin Papua Barat Daya tidak memiliki kesadaran dan visi hijau? Masyarakat asli Papua yang hidup bersama alam, justru akan lebih menanggung akibat yang besar. Karena mereka kehilangan tanah, kehilangan pohon, dan kehilangan keanekaragaman hayati lainnya, yang akan membuat masyarakat dan generasi ke depan akan kelaparan.
Itulah mengapa melestarikan keanekaragaman hayati dan menyelaraskan pembangunan dengan prinsip berkelanjutan harus menjadi arah pembangunan para pemimpin Papua Barat Daya ke depan.

Dua bulan lagi, tepatnya pada 27 November 2024 nanti,  kita akan memilih para pemimpin baru yang akan menggerakan pemerintahan provinsi Papua Barat Daya untuk pertama kali. Pemimpin yang Anda pilih nanti akan membawa nasib Anda ke depan. Anda sejahtera atau sengsara? Karena kepemimpinan adalah kunci penentu masa depan sebuah bangsa. Pemimpin punya pertanggungjawaban paling besar untuk membawa bangsa dan negara ke masa depan. Pemimpin adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam menjalankan roda pemerintahan dan memimpin rakyatnya.

Kegagalan dibawah, diluar, dan didalam sebuah pemerintahaan disebabkan karena pemimpinya. Jika pemerintahan diisi oleh pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, tidak memiliki visi konservasi, tidak nasionalis, tidak komitmen, asal populer, politik balas budi, dan oportunis, maka yang ada rakyat menderita.  Oleh karena itu, kita sebagai warga negara sudah harus sadar dan pintar untuk memilih orang-orang tepat di posisi yang benar.

Lalu, bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat dan benar, mengingat era sekarang orang cukup canggih “memoles” dengan pencitraan diri yang begitu masif di media massa? 

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menemukan pemimpin yang tepat.

Pertama, kenali problem daerah kita dan kemudian pilih pemimpin yang memiliki visi dan misi sesuai dengan potensi dan tantangan daerah sehingga kepemimpinannya bisa memecahkan masalah dari permasalah daerah. 

Kedua, kenali kualitas pemimpin dari kemampuan dan dampak dari kebijakan yang dibuatnya. Jika kita melihat kualitas pemimpin hanya dilihat dari nilai-nilai personal dan citra diri maka itu akan sangat bias. Suatu tindakan disebut amat baik apabila tindakan tersebut benar-benar berguna bagi nusa dan bangsa. Jika masih untuk dirinya  saja, maka tidak dapat disebut perbuatan atau tindakan yang amat baik. Karena kebijakan dan tindakan seorang pemimpin bangsa tidak boleh hanya memikirkan kebaikan dirinya dan golongannya tetapi untuk kepentingan umum, kepentingan negara dan bangsanya.

Lalu, bagaimana cara mengetahui kualitas dan kemampuan pemimpin dan dampak dari kebijakan dari kepemimpinan? Lihatlah rekam jejak kepemimpinan selama mereka memimpin daerah masing-masing. 
KPU Papua Barat Daya telah mengumumkan pasangan calon gubernur dan Wakil gubernur provinsi Papua daya pada pemilihan serentak pada bulan november  tahun 2024  nanti.

Ada lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat daya. Pertama, Gabriel Assem SE. M.Si, mantan bupati pertama kabupaten Tambrauw periode 2011-2021 yang didampingi oleh Lukman Wugaje, SH, yang merupakan tokoh agama.

Kedua, Elisa Kambu, S.sos adalah mantan bupati Kabupaten Asmat periode 2016-2024 yang didampingi oleh Ahmad Nausrau, S.Pdi, MM, yang merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Papua Barat.
Kemudian, Abdul Faris Umlati SE, MM. M.Pd adalah bupati Raja Ampat periode 2016–2024, yang didampingi oleh Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT, yang merupakan mantan bupati Kabupaten Teluk Bintuni dua periode 2016-2024.
Ada juga, DR. Bernard Sagrim mantan bupati Kabupaten Maybrat selama dua periode 2011-2021, yang didampingi oleh DRS.MM Sirajuddin Bauw, S.Ag, yang merupakan Kepala Bidang pada Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Barat.

Lalu ada, LETJEN TNI (Purn) Yopie Wayangkau adalah putra Papua pertama yang mencapai pangkat tiga bintang di lingkungan TNI Angkatan Darat, yang didampingi oleh Ibrahim Wugaje (), 

Sebelum memilih pemimpin, pastikan  Anda mengenali mereka dengan melakukan riset dan analisis pada latar belakang,  integritas, kemampuan untuk memimpin dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit ,  dan  visi misi program kerja mereka akan menjawab permasalahan Papua Barat Daya.

Siapakah di antara mereka yang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang konsisten dan komitmen memperjuangkan tanah Papua menjadi daerah maju, sejahtera, dan seirama dengan tarian alam beserta segenap warisan budaya leluhurnya untuk pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan untuk bumi Papua, Indonesia, dan dunia?

Keputusan Anda dalam memilih pemimpin akan menentukan nasib Anda kedepan. Saatnya, Anda memilih dengan sadar dan cerdas. 

IMG-20241210-WA0007
height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *