Example floating
Home

“Ipar Paleng Bae” Dibalik Deklarasi Dukungan Keluarga Besar Maluku For GAUL

262
×

“Ipar Paleng Bae” Dibalik Deklarasi Dukungan Keluarga Besar Maluku For GAUL

Sebarkan artikel ini

“Katong dua cuma satu gandong e, satu hati satu jantong e, mari beta gendong ale jua” Sambil berpegangan tangan dan membuat lingkaran mereka satu dalam irama dan gerakan, gerakan menuju Papua Barat Daya yang lebih baik bersama Gabriel Asem dan Lukman Wugaje.

Sorong, Detikpapua.Net – Keluarga besar Maluku Provinsi Papua Barat Daya, secara resmi mendeklarasikan dukungan dan siap memenangkan Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Gabriel Asem, SE.,M.Si – Lukman Wugaje, SH (GAUL).

IMG-20241129-160755

Dukungan yang diberi tajuk “Maluku For GAUL” itu dideklarasikan dalam acara pertemuan yang digelar di Aula YPK Imanuel, Kota Sorong, Minggu (03/11/2024).

Pantauan Detikpapua.Net, acara tersebut sangat kental dengan budaya Maluku, yang dimulai dengan penjemputan sang cagub bersama wakil menggunakan tari cakalele di Lampu Merah Maranatha.

Selanjutnya Gabriel dan Lukman diantar masuk kedalam gedung setelah sebelumnya dilakukan ritual adat pengalungan kain dan ijin masuk di pintu masuk gedung.

Dukungan keluarga besar Maluku untuk GAUL, tentunya bukan tanpa sebab, ada alasan-alasan mendasar yang membuat mereka menjatuhkan pilihan untuk berlayar bersama GAUL.

Alasan pertama, Paslon GAUL mempunyai visi misi yang sangat menyentuh persoalan dasar masyarakat. Selain itu Paslon GAUL merupakan figur yang sangat bersih, serta memiliki rekam jejak gemilang dalam pembangunan.

Alasan berikutnya, Gabriel Asem dan Lukman Wugaje merupakan anak asli Papua Barat Daya alias bukan pinjam pakai dari wilayah lain. Mereka memiliki silsila, warisan budaya dan wilayah adat yang jelas di Papua Barat Daya.

Selain itu GAUL juga dipandang sebagai tokoh pluralisme yang tidak perna membeda-bedakan suku ras dan golongan. Ini dibuktikan saat sang cagub Gabriel Asem memimpin 2 periode di Tambrauw, semua suku dan golongan dirangkul dan diberi ruang yang sama.

Sekretaris panitia deklarasi dukungan keluarga besar Maluku for GAUL, Ucok Tibalilatu, menegaskan keluarga besar Maluku tentu tidak lupa bahwa Gabriel Asem adalah bagian dari orang Maluku. Ini tidak lepas dari kehadiran Andjela Kalay wanita kelahiran Way Ambon (Maluku Tengah) yang tidak lain merupakan istri dari Gabriel Asem.

Sebagai ipar, Ucok menyebut Gabriel Asem sudah memperlakukan orang Maluku di tanah Papua dengan sangat baik. Ia bahkan menyebut Gabriel Asem sebagai “ipar paleng bae” (ipar yang paling baik), ipar yang telah memberikan begitu banyak cinta untuk salah satu nona Ambon Anjela Kalay, tetapi juga untuk semua warga Maluku yang ia temui dalam hidupnya.

“Beta mo bilang par basudara samua, Bapak Gabriel Asem ini bukang orang laeng, ini katong pung ipar, bukan ipar sambarang, beta mo bilang ini ipar paleng bae, bae paskali (saya mau sampaikan kepada saudara saudari sekalian, bapak Gabriel Asem ini bukan orang lain, ini ipar kita, bukan ipar sembarangan, tapi saya mau sampaikan ini ipar yang paling baik, baik sekali),” ujar Ucok disambut tepuk tangan meriah dari semua warga yang hadir.

Gabriel Asem, kata Ucok tidak hanya membuktikan cintanya dalam kapasitas sebagai seorang suami atau ayah di dalam rumah tangga, tetapi cinta itu juga ia tunjukan, saat dirinya berdiri sebagai seorang pemimpin ditengah masyarakat. Warga Maluku, ikut merasakan perhatian dan kebaikan tersebut. Bahkan, bagi Ucok, mungkin tidak ada lagi yang bisa memperhatikan orang Maluku melebihi Gabriel Asem.

“Dari tempat ini saya mengajak semua basudara Maluku Papua Barat Daya, dimanapun berada, mari kita rapatkan barisan, kita dukung dan kita pastikan GAUL menang pada tanggal 27 November nanti,” tutup Ucok.

Sementara Cagub nomor urut 2 Papua Barat Daya Gabriel Asem, SE.,M.Si menyampaikan terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang diberikan warga Maluku untuk dirinya bersama wakil. Baginya, keluarga besar Maluku selalu ada di hati dan akan terus ada sampai kapanpun. Jika Tuhan berkehendak dirinya terpilih menjadi gubernur PBD, tentu warga Maluku akan diperhatikan dengan baik.

Gabriel menekankan kehadirannya bersama wakil Lukman Wugaje di tengah keluarga besar Maluku, bukan hanya sebagai cagub-cawagub, atau sebagai seorang menantu dan ipar, tetapi lebih kepada sebagai representasi pengakuan dari semua orang Papua, bahwa hari ini orang Papua bisa mengenal peradaban, bisa mengenal agama dan ilmu pengetahuan, semuanya itu tidak lepas dari peran serta orang Maluku.

“Orang Maluku datang ke Papua tidak hanya bawa dagu, atau datang untuk cari uang dan harta, tetapi mereka datang dengan niat mulia, mereka hadir sebagai penginjil, guru dan sebagainya yang menjadikan Papua mengenal peradaban seperti yang kita lihat saat ini. Saya atas nama seluruh orang Papua menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya buat semua orang Maluku atas jasa-jasanya diatas tanah ini,” ujar Gabriel Asem.

Gabriel mengatakan, apresiasi dan penghargaan tersebut, tidak hanya melalui perkataan semata, tetapi harus ditunjukan dalam setiap sendi-sendi kehidupan sebagai satu-kesatuan warga Papua Barat Daya. Orang Maluku, lanjut Gabriel juga harus mendapat kesempatan yang sama, bersama entitas lainnya dalam peran dan kontribusinya membangun Papua Barat Daya dari semua aspek kehidupan.

“Saya juga hadir disini tidak hanya membawa dagu, saya sudah memperhatikan dan banyak berbuah untuk keluarga saya dari Maluku, khususnya saat saya jadi bupati di Tambrauw, semua pasti tahu itu. Hari ini saya datang dengan wakil saya, Bapak Lukman Wugaje kami datang dengan komitmen serius bahwa kalau Tuhan ijinkan kami terpilih, orang Maluku pasti akan kami perhatikan dengan baik,” tegas Gabriel.

Namun demikian, Gabriel menyampaikan pesan kepada semua warga Maluku bahwa jalan perjuangan ini masih panjang dan sulit. Butuh kolaborasi, kerja sama dan kerja ekstra dari keluarga besar dan semua tim yang ada demi memastikan Paslon GAUL menang dalam kontestasi Pilkada kali ini. Semua rencana, program kerja dan cita-cita luhur tersebut, tentunya hanya akan terlaksana jika GAUL terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur PBD.

“Sampaikan buat basudara dong samua, buat tetanggga, buat teman dan buat semua masyarakat Papua Barat Daya, ingat tanggal 27 November kita rame-rame ke TPS dan coblos nomor urut 2. Bersatu manggurebe maju for menangkan GAUL. Kita pastikan Provinsi Papua Barat Daya ada di tangan orang yang tepat yang bisa menghadirkan kemajuan dan pemerataan baik dalam pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Acara deklarasi tersebut diakhiri dengan tradisi menyanyikan lagu “Gandong” yang merupakan bagian dari tradisi Pela Gandong, sebuah upacara sakral yang dilakukan oleh masyarakat Ambon. Pela Gandong merupakan tradisi yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang hubungan persaudaraan yang telah lama dibentuk oleh para leluhur.

“Katong dua, cuma satu gandong e, satu hati satu jantong e, mari beta gendong ale jua” itulah penggalan lirik lagu yang dinyanyikan warga Maluku bersama Paslon GAUL dalam acara tersebut. Sambil berpegangan tangan dan membuat lingkaran mereka satu dalam irama dan gerakan, gerakan menuju Papua Barat Daya yang lebih baik bersama Gabriel Asem dan Lukman Wugaje.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *