“Ingatlah, bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan dengan cinta untuk tanah Moi, akan menjadi bagian dari sejarah besar Papua Barat Daya” Johnny Way, S.Hut.,M.Si
Sorong, Detikpapua.Net – Badan Pengurus Kwongke Kaban Salukh Moi (KKSM) periode 2025-2030 resmi dikukuhkan oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, S.Sos yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Johnny Way S.Hut.,M.Si di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong, Kamis (10/07/2025).

Acara pengukuhan dihadiri ketua umum dan seluruh jajaran pengurus KKSM, para tokoh adat, tokoh perempuan, dan tokoh masyarakat Moi, perwakilan Forkopimda dan OPD terkait serta tamu undangan lainnya. Hadir juga Kepala Badan Kesbangpol PBD Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si yang diwakili Lewi Isir, SH.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Johnny Way S.Hut.,M.Si saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, S.Sos, pertama-tama mengajak semua peserta untuk menaikan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan kasih-Nya, acara Pengukuhan sekaligus Rapat Kerja Daerah KKSM dapat terlaksana dengan baik.

Ia menyebut, momen tersebut sebagai bentuk komitmen kolektif untuk membangun peradaban dan kesejahteraan perempuan Moi di tanah Papua Barat Daya.
Lebih lanjut Johnny Way menyebut, Perempuan Moi bukan hanya menjadi penjaga nilai-nilai adat, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Dimana dalam kearifan lokal, perempuan bukan sekadar pelengkap, melainkan penyangga kehidupan, dari keluarga, kampung hingga tatanan pemerintahan.
“Pengukuhan hari ini adalah bukti nyata bahwa perempuan Moi bangkit dan mengambil peran strategis dalam pembangunan. Bukan untuk menggantikan siapa pun, melainkan untuk berdiri sejajar dalam ikhtiar kolektif membangun Papua Barat Daya yang bermartabat, sejahtera, dan berdaya saing,” ujar Johnny Way.
Lebih jauh ia menyebut, sebagai provinsi termuda, Papua Barat Daya menghadapi tantangan besar, mempercepat pembangunan tanpa meninggalkan identitas budaya. Dalam konteks ini, organisasi seperti Kwongke Kaban Salukh Moi harus hadir sebagai mitra strategis pemerintah, mewakili suara perempuan, menjaga marwah adat dan menjadi jembatan antara nilai tradisional dan modernisasi.
Untuk itu, ia pun mengajak KKSM agat berperan aktif dalam pendidikan politik dan literasi sosial bagi perempuan Moi. Mengembangkan program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, seperti tenun, kuliner khas, dan ekowisata adat serta menjadi motor pelindung generasi muda perempuan dari bahaya kekerasan, eksploitasi dan ketimpangan akses pendidikan. Selain itu KKSM juga harus menjadi ruang dialog lintas adat dan generasi, agar nilai-nilai Moi tetap hidup namun kontekstual.

“Saya percaya, pembangunan Papua Barat Daya tidak bisa hanya dibebankan pada pundak pemerintah saja. Kita memerlukan kolaborasi aktif antara negara dan masyarakat adat, antara struktur birokrasi dan nilai-nilai lokal. Di sinilah Kwongke Kaban Salukh Moi memainkan peran penting mewakili suara akar rumput perempuan Moi dalam ekosistem pembangunan daerah,” ungkap Johnny.
Pada kesempatan itu, Johhny Way mengajak semua pihak khususnya KKSM menjadikan momentum tersebut sebagai awal dari kebangkitan kolektif perempuan Moi. Jangan pernah ragu untuk menyampaikan gagasan, kritik konstruktif, dan ide-ide inovatif. Ia pun menekankan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya terbuka untuk dialog, dan siap mendukung program-program organisasi perempuan yang berdampak luas.
“Sebagai penutup, saya menyampaikan selamat bekerja kepada seluruh pengurus Kwongke Kaban Salukh Moi periode 2025–2030. Saya titipkan harapan dan doa, agar seluruh pengurus diberi kekuatan, kebijaksanaan, dan keberanian dalam mengemban amanah mulia ini. Ingatlah, bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan dengan cinta untuk tanah Moi, akan menjadi bagian dari sejarah besar Papua Barat Daya. Selamat berkarya, selamat mengabdi, dan Tuhan memberkati kita semua,” tutup Johnny Way.












