Example floating
IMG-20250620-163536
Home

Pelatihan Mesin Tempel di Yenanas Pecahkan Rekor, 9 Unit Mesin Diperbaiki Dalam Dua Hari

0
×

Pelatihan Mesin Tempel di Yenanas Pecahkan Rekor, 9 Unit Mesin Diperbaiki Dalam Dua Hari

Sebarkan artikel ini

Yenanas, Detikpapua.Net– Pelatihan bimbingan teknis (bimtek) bongkar pasang mesin tempel yang digelar oleh Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat di Kampung Yenanas, Distrik Batanta Selatan, mencatat pencapaian luar biasa. Dalam dua hari pelaksanaan, total sembilan unit mesin tempel rusak berhasil diperbaiki, menjadikannya pelatihan dengan jumlah perbaikan terbanyak dalam sejarah kegiatan serupa di willayah Raja Ampat.

Memasuki hari kedua, Selasa (24/6/2025), suasana pelatihan semakin hidup. Jika pada hari pertama peserta dibagi dalam dua kelompok untuk memperbaiki dua unit mesin, maka hari kedua menjadi lebih intens dengan tambahan tujuh mesin rusak yang dibawa langsung oleh warga. Merespons kebutuhan tersebut, panitia membagi peserta ke dalam lima kelompok untuk mengakomodasi seluruh unit yang perlu diperbaiki.

Merah-Putih-Sederhana-Bold-Ucapan-Selamat-dirgahayu-HUT-RI-Indonesia-Instag-20250621-094908-0000

“Ini cara belajar yang sangat efektif. Hari pertama mereka berhasil memperbaiki dua mesin, dan hari kedua ditambah tujuh mesin lagi. Total sembilan unit ditangani hingga hari ini,” ujar Nani Iriani Tamima S.pi, Kepala Bidang pengembangan sumber daya Perikanan, yang turun langsung memantau kegiatan.

Nani menegaskan bahwa dari berbagai pelatihan sejenis yang pernah digelar di Kabupaten Raja Ampat, pelatihan di Kampung Yenanas mencatat rekor tertinggi jumlah perbaikan mesin dalam dua hari pelaksanaan.

“Biasanya hanya dua sampai empat unit yang bisa ditangani. Tapi di sini sudah sembilan unit. Ini luar biasa. Semangat peserta benar-benar patut diapresiasi,” ungkapnya.

Ia juga berharap pelatihan ini dapat melahirkan sumber daya manusia lokal yang mampu menangani kerusakan mesin secara mandiri, sehingga tidak perlu lagi bergantung pada teknisi dari luar kampung.

Pelatihan ini memang dirancang tidak sekadar sebagai transfer ilmu semata, namun juga sebagai solusi langsung terhadap persoalan nyata yang dihadapi masyarakat pesisir. Dengan pendekatan berbasis praktik langsung dan studi kasus nyata, peserta diharapkan mampu menjadi teknisi handal di kampung masing-masing.

Salah satu peserta pelatihan, Mikael Renil, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini, meski juga mengungkapkan harapan dan keluh kesahnya selama ini.

“Saya ikut kegiatan ini karena ada harapan. Selama ini kan orang-orang dapat bantuan motor dan lain-lain, tapi saya belum pernah dapat. Makanya saya sangat senang bisa ikut program ini, siapa tahu lewat program ini saya juga bisa dapat bantuan,” ujarnya dengan nada optimis.

Mikael menambahkan bahwa sebagai masyarakat pesisir, kebutuhan akan sarana transportasi laut sangat penting, dan pelatihan seperti ini membuka peluang baru bagi mereka untuk lebih mandiri.

“Kami masyarakat pesisir ini sangat butuh transportasi, terutama kendaraan laut. Kalau bisa memperbaiki sendiri, itu sudah sangat membantu,” tambahnya.

Dengan capaian ini, pelatihan di Kampung Yenanas tidak hanya memberikan bekal keterampilan, tapi juga menumbuhkan harapan dan semangat baru di kalangan nelayan lokal untuk terus berkembang dan mandiri.

Penulis: Agustinus GunturEditor: Yohanes Sole
height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IMG-20250620-151809