Example floating
IMG-20250620-163536
Home

Dinas Perikanan Raja Ampat Gelar Bimtek Bongkar Pasang Mesin Tempel di Kampung Yenanas, Distrik Batanta Selatan

3
×

Dinas Perikanan Raja Ampat Gelar Bimtek Bongkar Pasang Mesin Tempel di Kampung Yenanas, Distrik Batanta Selatan

Sebarkan artikel ini

Yenanas, Detikpapua.Net – Dalam rangka meningkatkan keterampilan teknis nelayan di wilayah kepulauan, Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat menggelar bimbingan teknis (bimtek) bongkar pasang mesin tempel di Kampung Yenanas, Distrik Batanta Selatan 23-26 Juni 2025. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perikanan Raja Ampat, Dr. Yoseph H.W. Mirino, M.Ec.Dev, pada Senin (23/6/2025).

Dalam sambutannya, Dr. Yoseph menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk panitia pelaksana, peserta, serta tokoh-tokoh lokal seperti Sekretaris Distrik Batanta Selatan Sefnat Saiba, Sekretaris Kampung Yenanas Hans Sawoy, Kabid Sumber Daya Perikanan Nani Iriani Tamima, dan penyuluh perikanan distrik batanta dan Salawati Katrince Watem.

Merah-Putih-Sederhana-Bold-Ucapan-Selamat-dirgahayu-HUT-RI-Indonesia-Instag-20250621-094908-0000

“Puji dan syukur kepada Tuhan karena kita bisa berkumpul hari ini di tempat yang diberkati ini. Kegiatan Ini merupakan salah satu program strategis Dinas Perikanan yang menyasar wilayah Batanta Selatan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sebagai daerah kepulauan, sebagian besar masyarakat Raja Ampat menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan. Mesin tempel menjadi alat utama dalam aktivitas melaut. Namun, banyak nelayan yang belum memiliki pengetahuan teknis untuk merawat dan memperbaiki mesin secara mandiri.

“Bimtek semacam ini telah kami laksanakan di beberapa wilayah seperti di Distrik Supnin, Distrik Kepulauan Ayau, Ayau, Teluk Mayalibit, dan kini giliran di Distrik Batanta Selatan. Kami juga berencana melanjutkannya ke Distrik Batanta Utara,” tambah Yoseph.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan nelayan dalam merawat dan memperbaiki mesin tempel, sehingga risiko kecelakaan laut akibat kerusakan teknis dapat ditekan. Dr. Yoseph juga menekankan pentingnya peserta menyimak setiap materi yang disampaikan instruktur secara aktif.

“Ilmu yang didapat hari ini sangat berharga dan tidak mudah diperoleh. Saya harap bapak-bapak bisa memahami bagaimana mengenali kerusakan, seperti gangguan pada sistem pengapian atau oli yang jarang diganti,” tegasnya.

Lebih jauh, Yoseph menambahkan bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti di pelatihan semata. Dinas Perikanan akan mendukung keberlanjutan program, termasuk rencana pengadaan alat dan pembukaan bengkel mesin tempel di kampung-kampung.

“Kami sudah diskusi dengan Bapak Bupati, kegiatan seperti ini tidak boleh berhenti. Harus ada hasil nyata. Setiap distrik idealnya memiliki mekanik khusus mesin tempel, yang juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi peserta,” ujarnya sebelum secara simbolis membuka kegiatan dengan mengetuk mikrofon tiga kali.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Sumber Daya Perikanan, Nani Iriani Tamima, menyampaikan pesan penting soal pemberdayaan lokal. Ia menjelaskan bahwa instruktur dalam pelatihan ini sengaja dipilih dari kalangan orang asli Papua. Tujuannya, agar semakin banyak masyarakat Papua yang memiliki keahlian teknis dan mampu menjadi solusi atas persoalan kerusakan mesin di wilayahnya.

“Kami memilih instruktur dari orang asli Papua sebagai bentuk keberpihakan. Harapannya, ke depan makin banyak orang Papua yang paham dan bisa memperbaiki mesin sendiri, tidak selalu bergantung pada pihak luar,” tegas Nani.

Ia juga berharap agar peserta tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. “Jangan biarkan pelatihan ini seperti membuang garam ke laut. Ilmu yang didapat harus jadi bekal dan menghasilkan buah yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun kampung,” tambahnya.

Perwakilan peserta, Wardi Sangadji, yang juga mewakili pemerintah distrik, menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Perikanan atas penyelenggaraan bimtek di kampung mereka.

“Ini pertama kalinya pelatihan seperti ini dilaksanakan di kampung kami. Kami sangat mengapresiasi dan akan mengikuti pelatihan ini sampai selesai,” ujarnya.

Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung hingga 26 Juni 2025. Para peserta akan mendapatkan materi praktik secara langsung terkait perawatan, identifikasi kerusakan, hingga teknik perbaikan mesin tempel 15 PK dari instruktur lokal yang profesional dan berpengalaman.

Dengan semangat gotong royong dan visi pemberdayaan nelayan lokal, bimtek ini menjadi langkah nyata Dinas Perikanan Raja Ampat dalam menciptakan generasi nelayan Papua yang mandiri, terampil, dan tangguh menghadapi tantangan laut.

Penulis: Agustinuns GunturEditor: Yohanes Sole
height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IMG-20250620-151809