Example floating
Home

Penyaluran Bantuan Banjir oleh Pemkab Jayawijaya Tidak Sesuai Harapan Warga Terdampak

98
×

Penyaluran Bantuan Banjir oleh Pemkab Jayawijaya Tidak Sesuai Harapan Warga Terdampak

Sebarkan artikel ini

Wamena, Detikpapua.Net – Penanganan banjir oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya kembali menjadi sorotan. Warga terdampak banjir di Kota Wamena mengungkapkan kekecewaan terhadap jenis dan jumlah bantuan yang disalurkan, yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak di lapangan.

Bantuan yang diberikan pemerintah berupa pempres (popok), tenda, dan pakaian dinilai kurang relevan. Warga menilai bahwa dalam situasi darurat seperti sekarang, yang paling dibutuhkan adalah makanan pokok, air bersih, serta layanan kesehatan dasar.

“Popok, tenda, dan pakaian bukan prioritas utama. Kami butuh makanan yang cukup, obat-obatan, dan air bersih. Itu yang belum kami dapatkan secara layak,” ujar Leana Hilapok salah seorang warga pengungsi di kawasan Distrik Musatfak Kampung Awulukmo.

Bantuan beras pun dianggap sangat minim. Beberapa keluarga hanya menerima 2–3 kilogram beras, jumlah yang sangat tidak cukup untuk bertahan dalam kurun waktu satu hingga dua minggu, apalagi bagi keluarga besar.

“Kami makan hemat, tapi tetap saja beras sebanyak itu hanya cukup dua sampai tiga hari. Lalu setelah itu bagaimana?” keluh seorang ibu rumah tangga di Distrik Musatfak.

Yang lebih memprihatinkan, masyarakat mendengar kabar bahwa terdapat bantuan dari sejumlah kabupaten tetangga dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan nilai yang cukup besar, namun bantuan yang sampai ke tangan warga berbeda jauh dari harapan. Hal ini menimbulkan tanda tanya dan keresahan di kalangan warga terdampak.

“Kami dengar ada bantuan dari luar dengan nilai yang fantastis, tapi yang kami terima tidak sebanding. Ke mana perginya bantuan-bantuan itu?” ujar salah satu tokoh pemuda dari wilayah Abusa Distrik Kurulu.

Masyarakat berharap adanya transparansi dalam proses penyaluran bantuan, serta keterlibatan langsung masyarakat dan tokoh-tokoh lokal dalam pengawasan distribusi agar bantuan tepat sasaran, adil, dan sesuai kebutuhan.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *