Raja Ampat, detikPapua.net- Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) melalui Badan Perencanaan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) menggelar Sosialisasi Musrembang Berbasis wilayah Adat yang berlangsung di salah satu resort di Kota Waisai, Raja Ampat, Senin (29/7/2024).
Sosialiasi yang melibatkan masyarakat adat dalam perencanaan pembangunan daerah tersebut dinamakan Papua Berdaya atau Perencanaan Akurat, Pelaksanaan Bermutu Berbasis Adat dan Wilayah. Musrembang dan sosialisasi Papua Berdaya yang merupakan proyek perubahan kepemimpinan tingkat II Kepala Bapperida Papua Barat Daya tersebut juga bertujuan memberi ruang masyarakat adat turut serta secara aktif dalam perencanaan pembangunan daerah.
Kepala Bapperinda Papua Barat Daya, melalui Koordinator Riset dan Inovasi, Frengky Saa, SE. MM menjelaskan Bapperinda Papua Barat Daya meluncurkan program papua berdaya.
“Papua Berdaya sendiri adalah akronim dari Perencanaan akurat, pelaksanaan bermutu berbasis adat dan wilayah. Selaku Koordinator Riset dan Inovasi Bapperida Papua Barat Daya, menyampaikan bahwa program Papua Berdaya atau Musrenbang wilayah adat yang digagasnya adalah merupakan sebuah upaya untuk mengikutsertakan masyarakat adat yang adalah orang asli Papua,” jelas Frengky Saa, SE. MM disela-sela kegiatan
Dikatakannya, dalam perencanaan pembangunan daerah tersebut hal utama yang dicapai adalah untuk mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua menuju Papua sehat, Papua cerdas dan Papua produktif.
Terkait hal tersebut, anggota MRP PBD Pokja Agama, Drs Rukun Uddin Arfan M.Si yang hadir dalam Musrembang itu menyampaikan dukungan penuh terhadap Program Papua Berdaya. Baginya, Program Papua Berdaya memberikan ruang kepada masyarakat adat untuk dapat menyampaikan aspirasi masyarakat adat demi terwujud nya Papua Barat daya sehat, cerdas, dan produktif.
Hal serupa disampaikan Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Tepin, Esau Parajal yang juga hadir dalam Musrembang tersebut, Esau Parajal menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Papua Barat Daya melalui Bapperida yg telah membuka pintu yang selama ini tertutup bagi masyarakat adat.
“Pelibatan masyarakat adat dalam perencanaan pembangunan daerah adalah anugerah tuhan bagi orang asli Papua. Karena masyarakat adat secara langsung akan menyampaikan apa yang mereka inginkan dalam otsus jilid 2 ini dan ikut mengawal secara langsung,” kata Esau Parajal.
Lebih lanjut Koordinator Riset dan Inovasi Bapperida Papua Barat Daya, Frengky Saa mengatakan kegiatan launching yang diselenggarakan di Raja Ampat ini adalah lanjutan kegiatan pelaksanaan Musrembang Otsus berbasis Adat tetapi juga sebagai tanda bahwa kegiatan program ini secara resmi berjalan.
“Hari ini kita duduk bahas bersama masyarakat adat pemilik hak ulayat didampingi oleh para kepala distrik, kepala OPD dan acara hari ini dibuka oleh Bapak sekda sendiri. Target kita adalah ini akan menjadi tools, enjadi goals untuk kita berbicara Otsus. Ini kita berbicara Otsus dari Provinsi kepada distrik sehingga ada satu program khusus kepada para kepala distrik yaitu kita akan memberikan 100 juta ke setiap distrik,” terang Frengky Saa kepada awak media.
“Jadi 132 distrik di provinsi Papua Barat Daya, mereka mendapatkan dan hari ini saya datang disini saya harus menyampaikan kepada semua orang bahwa ini penting seperti itu,” tandas Frengky Saa.
Diterangkannta, kegiatan launching dan sosialiasi serupa juga akan dilakukan di kabupaten kota se-Papua Barat Daya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. (redaksi)