Example floating
1-20251125-150740-0000
Berita

Pelantikan Pengurus GMT Kota Sorong, Gubernur Elisa Ingatkan Keberagaman Adalah Kekuatan

1
×

Pelantikan Pengurus GMT Kota Sorong, Gubernur Elisa Ingatkan Keberagaman Adalah Kekuatan

Sebarkan artikel ini

“Kita hidup di tanah yang penuh warna: ada suku besar dan kecil, ada ragam adat, ada berbagai aliran keagamaan, dan semuanya membentuk mozaik indah Papua Barat Daya. Tugas kita adalah menjadikan keberagaman itu sebagai alat untuk membangun” Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si (Kepala Badan Kesbangpol Papua Barat Daya)

Sorong, Detikpapua.Net – Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, S.Sos yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si menghadiri acara pelantikan pengurus Gabungan Majelis Taklim (GMT) Kota Sorong, yang digelar di Aula Asrama Haji, Kota Sorong, Kamis (27/11/2025).

Merah-Emas-dan-Putih-Ilustrasi-Ucapan-Hari-Sumpah-Pemuda-Card-20251125-122100-0000

Membacakan sambutan tertulis gubenur, Kepala Badan Kesbangpol Dr. Sellvyana Sangkek pertama-tama menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Badan Pengurus Gabungan Majelis Taklim Kota Sorong. Ia menyebut Pelantikan ini bukan sekadar momentum seremonial, tetapi sebuah komitmen baru untuk memperkuat peran umat dan memperluas keberkahan sosial bagi seluruh warga di wilayah ini.

Kepala Badan Kesbangpol Papua Barat Daya Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Elisa Kambu, dalam acara pelantikan Badan Pengurus GMT Kota Sorong, Kamis (27/11/2025). Foto/Yohanes Sole

“Hari ini kita berkumpul bukan hanya sebagai sesama manusia beragama, tetapi sebagai anak bangsa yang hidup di tanah yang sama, yaitu tanah Papua Barat Daya, tanah yang dianugerahkan Tuhan sebagai ruang hidup yang damai, penuh keberagaman, dan kaya nilai-nilai kemanusiaan. Keberadaan Majelis Taklim sebagai wadah belajar, membangun akhlak, serta memperkuat solidaritas sosial, telah menjadi bagian penting dari harmoni kehidupan masyarakat kita,” ujar Dr. Sellvyana.

Pihaknya, kata Dr. Sellvyana, memandang Majelis Taklim bukan hanya sebagai komunitas keagamaan, tetapi juga sebagai kekuatan moral yang dapat menjaga keseimbangan, memperkuat karakter keluarga, serta menciptakan kehidupan sosial yang rukun dan damai. Di tengah dunia yang terus berubah, nilai-nilai kebijaksanaan, kedewasaan, dan kasih sayang sangat dibutuhkan agar masyarakat kita tetap kuat dan saling menopang.

Pelantikan ini juga menjadi pengingat bahwa pembangunan daerah tidak hanya berbicara tentang infrastruktur, tetapi juga tentang pembangunan manusia, membangun masyarakat yang saling menghargai, bersatu, dan mampu bekerja sama tanpa memandang perbedaan.

Ia menambahkan, Majelis Taklim memiliki sejarah panjang sebagai ruang pembelajaran, penguatan moral, dan tempat bertumbuhnya solidaritas umat. Di Papua Barat Daya, kehadiran organisasi keagamaan seperti Gabungan Majelis Taklim (GMT) memberikan warna yang sangat penting bagi kehidupan sosial. Dalam keberagaman yang begitu kaya, baik agama, suku, adat, maupun budaya, Majelis Taklim berperan sebagai penjaga nilai-nilai kebajikan, persaudaraan, serta keteladanan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kita menyadari bahwa tanah Papua adalah rumah bagi banyak identitas. Ada mereka yang datang sebagai pendatang, ada yang lahir sebagai anak adat, ada pula yang datang untuk mengabdi dan bekerja. Semuanya diterima sebagai bagian dari masyarakat yang hidup berdampingan. Karena itu, keberadaan GMT bukan hanya penting bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh warga. Keberadaan GMT memberikan contoh bahwa kehidupan beragama yang sehat, damai, dan moderat dapat menjadi pilar kokoh dalam menjaga stabilitas daerah,” ucap dia.

Lebih jauh ia menegaskan bahwa harmoni hidup di Papua Barat Daya bukan sesuatu yang datang dengan sendirinya. Harmoni harus dirawat dan dibangun setiap hari oleh semua pihak. Dan dalam hal ini, Gabungan Majelis Taklim menjadi salah satu tulang punggung yang merawat kedamaian itu melalui kegiatan pembinaan keluarga, pendidikan moral, penguatan perempuan, serta kegiatan sosial kemasyarakatan.

Ia melanjutkan, ditengah era digital saat ini, masyarakat menghadapi berbagai tantangan baru: derasnya arus informasi, perubahan pola interaksi sosial, hingga meningkatnya risiko perpecahan akibat berita bohong atau provokasi. Dalam situasi seperti ini, peran lembaga-lembaga berbasis keagamaan, termasuk GMT, menjadi lebih penting dari sebelumnya. GMT dapat menjadi ruang dialog, tempat masyarakat bertanya dan belajar, sekaligus benteng moral untuk menumbuhkan sikap saling menghargai.

“Saya juga melihat bahwa perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam Majelis Taklim. Perempuan adalah pendidik pertama dalam keluarga, penjaga nilai, serta penggerak utama dalam membentuk karakter generasi muda. Karena itu, keberadaan GMT bukan hanya memperkuat keagamaan, tetapi juga memperkuat keluarga dan memperkokoh masa depan Papua Barat Daya,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, sebut Dr. Sellvyana, sangat menghargai kontribusi GMT, khususnya dalam mendorong kehidupan sosial yang sehat. Pemerintah berkomitmen mendukung kegiatan-kegiatan positif GMT baik di bidang keagamaan, sosial, maupun pemberdayaan masyarakat.

Pihaknya memandang bahwa pembangunan spiritual dan pembangunan fisik harus berjalan beriringan. Jalan yang lebar, gedung yang megah, dan pembangunan ekonomi tidak akan bermakna tanpa masyarakat yang hidup rukun, saling menghormati, dan memiliki jiwa kebersamaan yang kuat.

“Karena itu, saya ingin mengajak seluruh pengurus GMT yang baru dilantik untuk menjadikan organisasi ini sebagai ruang terbuka, ruang yang mengajarkan cinta kasih, memperkuat toleransi, serta membangun jembatan persaudaraan. Dalam keberagaman Papua Barat Daya, kita tidak mungkin hidup sendiri. Kita membutuhkan satu sama lain. Kita harus saling mendukung dalam kebaikan, saling menguatkan dalam kesulitan, dan saling mendampingi dalam membangun masa depan daerah ini,” harap Dr. Sellvyana.

Ia juga berharap GMT dapat terus memperkuat kemitraan dengan organisasi lintas agama lainnya. Kolaborasi lintas iman bukan hanya simbol toleransi, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen membangun peradaban damai di tanah ini. Ketika umat beragama dapat berdiri berdampingan, saling menghargai, dan bekerja sama, maka sesungguhnya telah menjaga warisan terbesar yang diberikan Tuhan: yaitu kemanusiaan.

“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menegaskan kembali bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan besar yang Tuhan titipkan kepada kita. Kita hidup di tanah yang penuh warna: ada suku besar dan kecil, ada ragam adat, ada berbagai aliran keagamaan, dan semuanya membentuk mozaik indah Papua Barat Daya. Tugas kita adalah menjadikan keberagaman itu sebagai alat untuk membangun, bukan alasan untuk berpisah,” tegas Dr. Sellvyana.

Kepada para pengurus Gabungan Majelis Taklim Kota Sorong yang baru dilantik, ia pun menyampaikan pesan khusus: jadilah pemimpin yang menghadirkan kesejukan, bukan kebisingan; pemimpin yang menghadirkan persatuan, bukan perpecahan; serta pemimpin yang menghadirkan teladan melalui sikap dan tindakan, bukan hanya melalui kata-kata. Pelantikan hari ini bukan hanya memberikan amanah, tetapi juga memberikan kehormatan. Dan kehormatan itu harus dijaga dengan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.

Ia mengaku percaya, GMT dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan kehidupan sosial yang harmonis. GMT dapat berperan dalam edukasi publik, mendorong kegiatan sosial, memperkuat karakter generasi muda, serta menjadi tempat yang menyejukkan bagi masyarakat yang mencari bimbingan moral. Di tengah tantangan zaman yang semakin rumit, masyarakat membutuhkan kehadiran lembaga seperti GMT yang mampu memberikan pencerahan sekaligus memelihara kearifan.

Pembangunan Papua Barat Daya, sebut dia, tidak dapat dilakukan hanya melalui kebijakan pemerintah. Pembangunan yang sejati memerlukan kerja sama dari seluruh komponen masyarakat. Karena itu, ia mengajak GMT untuk menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat, menjadi penyambung suara rakyat yang ingin didengar, serta menjadi penggerak kebersamaan dalam setiap program sosial dan kemasyarakatan.

“Saya juga ingin mengajak semua tokoh agama dan masyarakat yang hadir di sini untuk terus memperkuat hubungan lintas iman. Kita sudah memiliki banyak contoh baik tentang toleransi di Papua Barat Daya: rumah ibadah yang berdampingan, kegiatan sosial yang dilakukan bersama, serta hubungan antarumat beragama yang berlangsung secara damai. Tradisi baik ini harus terus kita jaga, kita rawat, dan kita wariskan kepada generasi berikutnya. Kita ingin anak-anak kita tumbuh dalam suasana damai, penuh kasih, dan saling menerima, apa pun latar belakang mereka,” ungkapnya.

Ia pun mengingatkan bawasannya Papua Barat Daya adalah rumah bersama. Di rumah ini, harus saling menjaga, harus melindungi satu sama lain, menghormati satu sama lain, dan berdiri bersama ketika ada tantangan. Di tengah berbagai dinamika sosial, keamanan, dan pembangunan, persatuan adalah modal terbesar untuk bergerak maju. Dan GMT memiliki peran penting dalam menjaga modal persatuan itu tetap kokoh.

“Akhirnya, kepada seluruh pengurus yang hari ini dilantik, saya memberikan doa dan harapan agar Tuhan senantiasa memberi kekuatan, kebijaksanaan, dan keikhlasan dalam menjalankan tugas. Semoga langkah-langkah Anda membawa kebaikan, memperkuat persaudaraan, serta menebarkan manfaat bagi seluruh masyarakat Kota Sorong. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan selalu membuka pintu kerja sama, mendukung kegiatan positif, serta berdiri bersama Anda dalam setiap upaya membangun kehidupan yang damai dan bermartabat,” pungkasnya.

Penulis: Yohanes SoleEditor: Yohanes Kossay
height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1-20251125-153219-0000