RAJA AMPAT, DetikPapuaNet— Empat perwakilan keluarga pasien berinisial AF pada Selasa (18/11/2025) mendatangi RSUD Waisai untuk meluruskan pemberitaan salah satu media online yang menyebut mereka mengamuk dan membuat keributan terkait pengantaran pasien rujukan serta persoalan tiket kapal. Keluarga menegaskan bahwa informasi itu tidak benar dan mereka tidak pernah memberikan pernyataan kepada media mana pun.
Perwakilan keluarga, Disyon Mayor, menjelaskan bahwa kondisi sebenarnya jauh dari narasi yang beredar. Ia mengatakan bahwa keluarga hanya sempat merasakan sedikit kekecewaan karena pada pagi hari hujan deras dan ambulans sedang digunakan untuk pasien lain. Namun situasi tetap kondusif dan tidak ada keributan seperti yang diberitakan.
“Kami tidak pernah mengamuk seperti yang ditulis. Tidak ada keributan. Kami juga tidak pernah memberikan pernyataan kepada media,” tegas Disyon.
Ia menambahkan bahwa keputusan membawa pasien menggunakan mobil pick up sepenuhnya merupakan inisiatif keluarga agar pasien tidak terlambat naik kapal.
“Kami sendiri yang bilang biar cepat, kita bawa pakai pick up. Bukan karena marah atau protes,” ujarnya.
Terkait tiket kapal, keluarga memastikan tidak ada perdebatan atau keluhan yang mereka sampaikan. Mereka bahkan mengaku kaget setelah membaca pemberitaan.
“Soal tiket kami tidak persoalkan. Kami baca berita baru tahu ada cerita begitu,” ungkap Disyon.
Direktur RSUD Waisai, Meidi Maspaitela, membenarkan bahwa tidak pernah ada keributan antara keluarga dan petugas rumah sakit. Ia menyampaikan bahwa RSUD saat itu sedang menangani tiga pasien rujukan, sehingga ambulans digunakan sesuai urutan dan SOP.

“Keluarga tidak mengamuk. Itu inisiatif mereka sendiri untuk bawa pasien lebih cepat ke pelabuhan. Tidak ada persoalan tiket, tidak ada keributan,” jelas Meidi.
Meidi menyayangkan informasi yang terlanjur beredar tanpa konfirmasi yang benar. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga karena hal tersebut menimbulkan kesalahpahaman.
“Saya sedih sekali karena informasi itu tidak sesuai. Kasihan keluarga, mereka tidak lakukan tapi ditulis seolah-olah begitu. Saya mohon maaf,” katanya.
Boykel M, perwakilan keluarga lainnya, menyampaikan hal serupa. Ia menilai pemberitaan tersebut merugikan dan membuat keluarga seolah melakukan tindakan yang tidak pernah terjadi. “Kami tidak mau dibenturkan. Kami datang hanya untuk meluruskan. Kami tidak pernah rebut,” ujarnya.
Pertemuan antara keluarga dan Direktur RSUD itu akhirnya menegaskan bahwa tidak pernah terjadi keributan maupun kemarahan keluarga pasien AF, baik di RSUD Waisai maupun di Pelabuhan Falaya. Keluarga hanya ingin memastikan pasien dapat segera berangkat ke Sorong, dan tindakan mereka murni untuk mempercepat proses tersebut. Klarifikasi ini disampaikan agar tidak ada lagi kesalahpahaman terhadap situasi yang sebenarnya.













