Example floating
Hijau-Putih-Ilustrasi-Dirgahayu-Tentara-Nasional-Spanduk-20251019-182749-0000
Berita

21 Pokir Generasi Muda Milenial A3 di HUT Theofani: Poin 14 Tinjau Ulang Biaya Mas Kawin

166
×

21 Pokir Generasi Muda Milenial A3 di HUT Theofani: Poin 14 Tinjau Ulang Biaya Mas Kawin

Sebarkan artikel ini

Faitmayaf, Detikpapua.Net – Dalam rangka memperingati 74 Tahun Penampakan/Pernyataan Allah (Theofani) bagi suku A3 (Ayamaru, Aitinyo, Aifat) di Tanah Maybrat, generasi muda milenial A3 Papua Barat Daya menyampaikan Pokok-pokok pikiran (Pokir) strategis yang berisi 21 butir gagasan pembangunan, budaya, dan moralitas sosial, pada Seminar Theofani ke-74 yang berlangsung di Faitmayaf, Kabupaten Maybrat, Sabtu 18 Oktober 2025.

Penyerahan 21 pokok pikiran generasi A3 (Ayamaru, Aitinyo dan Aifat) kepada bupati Maybrat di momentum HUT ke-74 Theofani di Bumi A3. Foto/Yohanes Sole

Pokok-pokok pikiran tersebut merupakan refleksi syukur dan tekad generasi muda A3 dalam menyongsong satu abad Theofani pada tahun 2051, dengan semangat menjaga iman, tanah, bahasa dan jati diri sebagai warisan luhur leluhur Maybrat. Pokok pikiran ini diserahkan kepada Bupati Maybrat pada momen tersebut.

Dalam naskah yang dibacakan di hadapan peserta seminar, para tokoh muda A3 membuka pernyataan dengan ungkapan iman:

“Syukur Bagimu Tuhan, dengan memohon pertolongan Tuhan Alfa dan Omega Elohim Bapa yang Kudus bertepatan dengan Perayaan 74 Tahun Theofani”

Salah satu tim penyusun 21 pokok pikiran generasi A3 di momen HUT ke-74 Theofani, Yanto Ijie, ST

Isi Pokok-Pokok Pikiran Generasi Muda Milenial A3 sebagai berikut:

  1. Larangan keras menjual tanah dan kewajiban menjaga hutan, sumber daya alam, serta manusia A3.
  2. Theofani ditegaskan bukan milik agama, gereja, marga, atau kampung tertentu, melainkan milik seluruh orang A3 di segala tempat dan zaman.
  3. Theofani dan Bahasa Maybrat dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.
  4. Theofani wajib dimasukkan dalam tata liturgi ibadah seluruh denominasi gereja di wilayah A3, dengan khotbah berbahasa Maybrat.
  5. Pembentukan Peraturan Daerah (Perda) Theofani dan pembuatan film dokumenter tentang sejarah Theofani A3.
  6. Perayaan Theofani digilir setiap tahun di seluruh zona A3 agar semangatnya menyebar ke seluruh tanah Maybrat.
  7. Penetapan 21 Oktober sebagai Hari Libur Resmi A3.
  8. Kebijakan penggunaan bahasa, pakaian adat, dan pangan lokal di hari kerja tertentu serta dukungan terhadap perayaan Pekabaran Injil sesuai sejarah masing-masing denominasi.
  9. Peningkatan gizi dan pendidikan anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk menuju Generasi Emas 2045 dan Satu Abad Theofani 2051.
  10. Larangan penjualan dan konsumsi minuman keras (miras) di seluruh wilayah A3.
  11. Pengembangan industri pariwisata, pendidikan, olahraga, dan kesehatan berbasis potensi lokal.
  12. Seluruh usaha ekonomi, toko, kios, dan sektor bisnis di wilayah A3 wajib dikuasai oleh putra-putri A3, melarang berdirinya jaringan minimarket nasional seperti Indomaret dan Alfamart.
  13. Pembentukan Lembaga Percepatan Pembangunan Maybrat (Think Tank) untuk perencanaan strategis daerah.
  14. Tinjauan ulang adat pembayaran maskawin agar lebih manusiawi dan selaras dengan Firman Tuhan.
  15. Larangan produksi dan peredaran bombo, bovit, ranse, dan kabesfane disertai sanksi sosial, adat, dan hukum positif.
  16. Penyediaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) agar masyarakat tidak lagi menggunakan halaman rumah atau gereja sebagai lokasi pemakaman.
  17. Pembentukan dan penguatan Ikatan Kerukunan Keluarga Maybrat (IKKM) di seluruh Nusantara sebagai rumah besar anak-anak A3.
  18. Kongres Pemuda dan Kongres Perempuan Maybrat akan dilaksanakan setiap tiga tahun.
  19. Perjuangan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) seperti Maybrat Sau, Aitinyo, dan Maybrat Utara, serta usulan penggantian nama “Maybrat” menjadi “A-3.
  20. Kewajiban setiap orang A3 memiliki minimal dua anak sebagai bentuk regenerasi dan tanggung jawab terhadap masa depan suku.
  21. Orang A3 wajib punya anak lebih dari 2

Pokok-pokok pikiran tersebut ditutup dengan doa dan tekad: “Kau berikan kami rajin, dengar-dengaran sampai maksud-Mu. Nehaf Sau Bonout Sau – Anu Beta Tubat”.

Adapun tim penyusun Pokok-pokok pikiran Generasi Muda Milenial A3 yakni:

  1. Agustinus Kambuaya, S.IP.,SH
  2. Agustinus Tenau, S.IP.,M.Si
  3. Yan Pieter Bosawer, SH
  4. Yanto Ijie, ST
  5. Kornelius Kambu, S.Sos.,M.Si
  6. Elisabet Nauw
  7. Origenes Nauw

Salah satu tim penyusun, Yanto Ijie menyebut pokok-pokok pikiran ini resmi diserahkan oleh Generasi Muda Milenial A3 se-Papua Barat Daya sebagai kontribusi pemikiran strategis bagi pembangunan daerah dan pelestarian nilai-nilai Theofani menuju Satu Abad Theofani Tahun 2051.

Pernyataan tersebut menunjukkan semangat rohani dan kebangsaan generasi muda A3 yang ingin menegaskan eksistensi, martabat, dan tanggung jawab moral terhadap tanah leluhur mereka.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IMG-20251022-WA0006