HUT ke-61, Partai Golkar Papua Barat Daya Tunjukkan Soliditas dan Kepedulian Sosial
Sebarkan artikel ini
“Golkar Papua Barat Daya sudah terbukti mampu melewati berbagai dinamika dengan tetap bersatu dan bekerja untuk rakyat” Dr. Johhny Kamuru, SH.,M.Si
Sorong, Detikpapua.Net – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golkar, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Papua Barat Daya (PBD) menggelar upacara dan berbagai kegiatan sosial pada Senin (20/10/2025).
Upacara di Taman Makam Pahlawan (TMP) HBM berlangsung khidmat dengan Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Jhonny Kamuru, SH.,M.Si bertindak sebagai Inspektur Upacara. Hadir pula Plt. Ketua DPD Golkar Papua Barat Daya Ir. Max A. Hehanussa, Plt Sekretaris Febry Jein Andjar, SE.,MM bersama seluruh jajaran pengurus, kader, dan simpatisan Partai Golkar dari berbagai daerah di Papua Barat Daya.
Pengurus DPD Golkar Papua Barat Daya saat menyampaikan keterangan pers usai melakukan ziarah di makam tokoh Golkar Alm. Dr. John Piet Wanane, Senin (20/10/2025). Kegiatan ini sebagai rangkaian dalam rangka memperingati HUY ke-61 . Foto/Yohanes Sole
Pada momen ini, Johnny Kamuru menegaskan bahwa momentum HUT ke-61 ini menjadi bukti nyata bahwa Partai Golkar Papua Barat Daya tetap solid, kompak, dan terus bergerak bersama rakyat. Hal ini sejalan dengan tema HUT kali ini “Golkar Solid, Indonesia Maju”.
“Partai Golkar adalah partai besar dan kader-kadernya adalah kader hebat. Baik yang berada di pemerintahan, legislatif, maupun masyarakat umum, semuanya menunjukkan komitmen untuk menjaga persatuan dan nama besar partai,” ujar Kamuru.
Acara ramatamah dalam rangka HUT ke-61 Partai Golkar yang dilaksanakan oleh pengurus DPD Golkar Papua Barat Daya di Drei Kinder, Km 10 Kota Sorong, Senin (20/10/2025). Foto/Yohanes Sole
Ia menambahkan bahwa kekuatan utama Partai Golkar bukan hanya pada struktur organisasi, tetapi pada semangat kekeluargaan dan loyalitas kader di semua tingkatan.
“Soliditas inilah yang membuat Golkar tetap eksis dan dipercaya masyarakat. Golkar Papua Barat Daya sudah terbukti mampu melewati berbagai dinamika dengan tetap bersatu dan bekerja untuk rakyat,” tegasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan HUT, seluruh pengurus dan kader melaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) HBM, dilanjutkan dengan ziarah ke makam tokoh Golkar, almarhum Dr. John Piet Wanane, di kediaman keluarga Bupati JP Wanane.
Plt Ketua DPD Golkar Papua Barat Daya Ir. Max Hehanusa
Selain itu, Partai Golkar Papua Barat Daya juga menggelar pembagian sembako bagi masyarakat di sejumlah titik wilayah Sorong dan sekitarnya, sebagai bentuk kepedulian sosial partai terhadap masyarakat.
Puncak peringatan HUT ke-61 kemudian ditutup dengan resepsi syukuran di Drei Kinder, Km 10 Masuk, Kota Sorong yang dihadiri seluruh kader dengan suasana penuh suka cita, kebersamaan, dan semangat kekeluargaan.
“Golkar Papua Barat Daya bukan hanya bicara politik, tetapi juga hadir di tengah masyarakat melalui aksi nyata. Kita tunjukkan bahwa Golkar adalah partai karya dan pengabdian,” tutur Kamuru dalam kesempatan itu.
Sementara, Plt Ketua DPD Golkar Papua Barat Daya Ir. Max Hehanusa menyampaikan ditengah berbagai dinamika politik, Partai Golkar Papua Barat Daya menunjukkan soliditas organisasi yang semakin kuat. Ia menilai bahwa proses konsolidasi di tubuh partai berjalan dengan baik dan penuh semangat kebersamaan.
“Golkar ini konsolidasinya jalan terus. Kalau tidak bersatu, kita tidak mungkin bisa mempertahankan kepercayaan publik. Golkar Papua Barat Daya membuktikan diri sebagai partai yang solid bukan hanya di atas kertas, tapi di lapangan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa perbedaan pendapat yang muncul di tubuh partai merupakan bagian dari proses demokrasi internal.
“Golkar ini bukan milik satu orang, melainkan milik bersama. Riak-riak kecil itu wajar, tapi jangan sampai mengganggu kebersamaan. Justru itu memperkuat kita,” ujarnya menambahkan.
Menutup rangkaian peringatan HUT ke-61, Max menegaskan bahwa Partai Golkar akan terus melangkah maju sebagai partai rakyat yang berkomitmen menjaga demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita tidak bisa terus menoleh ke masa lalu. Golkar harus fokus pada karya dan pelayanan untuk rakyat. Baik masa lalu, masa kini, maupun masa depan, semuanya bagian dari proses membangun. Golkar bukan milik satu orang, tetapi milik rakyat, karena suara rakyat adalah suara Tuhan,” pungkasnya.