“FBLB adalah milik kita bersama. Festival ini adalah cara kita menjaga warisan budaya leluhur sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat. Saya mengajak seluruh masyarakat Jayawijaya untuk mendukung dan menyukseskan FBLB 2025,” Yusuf Huby, S.Hut.,M.Si.
Wamena, Detikpapua.Net – Menjelang pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2025, Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayawijaya, Yusuf Huby, S.Hut.M.Si., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menyukseskan penyelenggaraan festival tahunan ini.

FBLB merupakan agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, selain kegiatan karnaval dan event lainnya. Pada tahun ini, FBLB dijadwalkan berlangsung di Distrik Usilimo pada 7–9 Agustus 2025, dengan melibatkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagai penyelenggara utama.
Beragam kegiatan akan digelar selama festival, di antaranya: Pameran UMKM, Workshop Budaya Warisanku, Atraksi perang-perangan tradisional, Tarian dan Nyanyian Rakyat, serta berbagai perlombaan budaya.
Dalam pernyataannya, Yusuf Huby menekankan bahwa FBLB bukan hanya sebagai ajang hiburan dan pelestarian budaya, namun juga sarana strategis untuk mendorong pendapatan masyarakat lokal dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jayawijaya.
“FBLB adalah milik kita bersama. Festival ini adalah cara kita menjaga warisan budaya leluhur sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat. Saya mengajak seluruh masyarakat Jayawijaya untuk mendukung dan menyukseskan FBLB 2025,” ujar Yusuf Huby.
Tiga Manfaat Utama FBLB Menurut Yusuf Huby:
- Pelestarian Budaya
FBLB merupakan ajang penting untuk memperkenalkan dan mempertahankan kekayaan budaya masyarakat Lembah Baliem di tengah arus globalisasi yang cepat. Festival ini menjadi ruang ekspresi budaya yang juga berfungsi sebagai edukasi kepada wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, agar memahami nilai-nilai luhur budaya Papua, sekaligus meluruskan stigma negatif terhadap budaya asli.
- Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Melalui pameran UMKM dan promosi wisata lokal, masyarakat Jayawijaya memiliki peluang untuk memperoleh penghasilan tambahan. Produk seperti kerajinan tangan, busana adat, kopi lokal, madu hutan, hingga hasil pertanian organik akan dipasarkan dalam FBLB. Selain itu, sektor perhotelan, transportasi, dan jasa juga akan mendapat dampak positif selama festival berlangsung.
- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kegiatan FBLB mendatangkan pengunjung dan transaksi ekonomi yang berdampak langsung pada peningkatan PAD, baik melalui pajak hotel, restoran, transportasi, maupun dari sektor pariwisata lainnya.
Dengan potensi manfaat yang begitu besar, Yusuf Huby menegaskan bahwa FBLB harus menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah, pelaku usaha, tokoh adat, pemuda, hingga seluruh masyarakat Jayawijaya.
“FBLB adalah wajah kita sebagai masyarakat adat yang kaya budaya. Kita jaga dan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk masa depan daerah kita,” tutupnya.