Wamena, Detikpapua.Net – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Pegunungan, Salomina Marian, S.P, secara langsung mendampingi mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pegunungan, OKP Cipayung, dan Komunitas Tangan Kasih Sorong–Manokwari dalam misi penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah pinggiran Sungai Baliem yang baru-baru ini terdampak banjir.

Dalam kapasitasnya sebagai perempuan adat sekaligus “mama” bagi generasi muda Papua, Salomina Marian turut hadir untuk memberikan dukungan moral dan semangat bagi para relawan. Ia menyampaikan bahwa kehadiran para mahasiswa dalam aksi nyata kemanusiaan ini merupakan gambaran tanggung jawab generasi muda terhadap sesama dan terhadap tanah leluhur mereka.
“Hari ini saya berdiri bukan hanya sebagai wakil rakyat, tetapi sebagai mama yang datang bersama anak-anaknya untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami kesusahan. Ini adalah panggilan kemanusiaan dan juga panggilan untuk menjaga tanah dan kehidupan,” ungkap Salomina Marian dalam pernyataannya.

Lebih dari sekadar aksi kemanusiaan, dalam kesempatan tersebut Salomina Marian juga menegaskan sejumlah hal penting terkait keberlanjutan tanah dan budaya Papua, yakni:
Larangan keras terhadap penjualan tanah adat kepada pihak luar; Pentingnya menjaga dan melindungi tanah adat sebagai sumber kehidupan masyarakat asli;

Perlindungan terhadap tempat-tempat keramat (wakunmo) yang memiliki nilai sakral dan sejarah budaya; Reboisasi atau penanaman kembali pohon di wilayah pinggiran Sungai Baliem yang mulai rusak akibat alih fungsi lahan dan bencana alam.
Ia juga menyerukan kepada seluruh generasi muda Papua agar tetap menjadi pelindung tanah dan identitas budaya di tengah gelombang pembangunan dan eksploitasi.

Bantuan yang disalurkan mencakup bahan pokok, pakaian, alat kesehatan, dan perlengkapan sekolah, serta berbagai kegiatan sosial seperti trauma healing bagi anak-anak. Misi kemanusiaan ini dengan fokus pada daerah-daerah yang paling terdampak banjir.