Sorong, Detikpapua.Net – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia dan Center for Geopolitics & Geostrategy Studies Indonesia menyelenggarakan sebuah Sarasehan Nasional bertema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya”
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh urgensi penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan panduan utama kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam konteks dinamika geopolitik global yang semakin kompleks dan tidak menentu.

Perubahan tatanan dunia yang ditandai dengan pergeseran kekuatan politik dan ekonomi global, konflik antarnegara, krisis iklim, serta perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menimbulkan tantangan baru bagi integritas nasional, stabilitas politik, dan kedaulatan ideologi bangsa.
Dalam konteks inilah, Pancasila perlu dikokohkan tidak hanya sebagai landasan konstitusional, tetapi juga sebagai kekuatan ideologis yang adaptif dan relevan terhadap dinamika zaman. Kegiatan sarasehan ini menjadi momentum strategis untuk merefleksikan kembali peran vital Pancasila dalam membentuk arah kebijakan nasional dan memperkuat identitas kebangsaan ditengah arus globalisasi yang membawa serta nilai-nilai yang seringkali bertentangan dengan jati diri bangsa.
Melalui forum ini, para pemangku kepentingan dari berbagai sektor baik pusat maupun daerah diharapkan dapat berdialog, bertukar pandangan, dan merumuskan strategi konkret untuk memperkuat posisi Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Diharapkan pula bahwa hasil dari sarasehan ini dapat menjadi masukan penting bagi perumusan kebijakan nasional dalam bidang geopolitik, ekonomi, pertahanan, dan hubungan luar negeri, yang semuanya harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila demi terwujudnya cita-cita Indonesia Raya yang berdaulat, adil, dan makmur.
Acara dibuka oleh Ketua MPR RI, H. Ahmad Muzani, yang menekankan pentingnya sinergi antara lembaga negara dan pemerintah daerah dalam memperkuat ideologi Pancasila. Ia menyatakan bahwa perubahan geopolitik dunia merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus ditangkap, dan untuk itu, Pancasila harus tetap dinyalakan sebagai pondasi bangsa.
Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, dan Ketua Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri, awalnya dijadwalkan hadir sebagai pembicara utama. Namun, keduanya batal hadir karena kepadatan jadwal. Presiden Prabowo baru saja kembali dari lawatan ke Thailand, sementara Ibu Megawati memiliki agenda penting lainnya. Meskipun demikian, keduanya telah berkomunikasi untuk mengatur waktu yang tepat guna menghadiri acara serupa di masa mendatang.
Sesi Dialog: Geopolitik dan Ekonomi Global
Sesi dialog menghadirkan beberapa menteri dan pejabat tinggi negara yang membahas berbagai aspek tantangan global:
- Geopolitik dan Keamanan Nasional
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, menekankan bahwa stabilitas politik dan keamanan menjadi prioritas utama pemerintah dalam menghadapi dinamika geopolitik global. Beliau menyatakan bahwa situasi geopolitik dunia yang tidak menentu dapat memengaruhi rantai pasok di bidang pangan, energi, dan logistik. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memastikan terjaganya stabilitas politik dan keamanan nasional . - Geopolitik dan Kebijakan Luar Negeri
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menegaskanpentingnya diplomasi proaktif dan adaptif dalam menjaga kepentingan nasional di tengah dinamika geopolitik global. Diplomasi Indonesia dituntut untuk antisipatif, adaptif, dan tangkas dalam menghadapi tantangan yang ada, sejalan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif . - Disrupsi Global dan Arah Baru Ekonomi Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan ketidakpastian global. Strategi tersebut mencakup stimulus ekonomi, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha .Neraca+1Neraca+1Ekon+1Klikwarta.com+1 - Pergeseran Geopolitik dan Kebijakan Ekonomi serta Moneter
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyoroti bahwa geopolitik membawa konsekuensi ekonomi yang luar biasa. Beliau menekankan bahwa kebijakan fiskal dan keuangan negara harus selalu adaptif, responsif, fleksibel, akuntabel, transparan, dan memiliki tata kelola yang baik agar mampu menghadapi berbagai tantangan.

Partisipasi Daerah
Acara ini dihadiri oleh 1.145 peserta secara luring dan 867 peserta secara daring, terdiri dari pimpinan lembaga tinggi negara, menteri Kabinet Merah Putih, gubernur, ketua DPRD provinsi, Forkopimda, serta bupati dan wali kota se-Indonesia.
Tindak Lanjut dan Rekomendasi
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Barat Daya Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si menegaskan, sebagai bentuk konkret tindak lanjut dari Sarasehan Nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya”, Provinsi Papua Barat Daya melalui Badan Kesbangpol menyatakan komitmen untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mengimplementasikan nilai-nilai yang dihasilkan dalam forum ini kedalam kebijakan dan aksi nyata di daerah.
Sellvyana menyebut tindak lanjut tersebut meliputi:
- Mengintensifkan Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila: Badan Kesbangpol akan memperluas dan memperdalam program sosialisasi ideologi Pancasila kepada seluruh lapisan masyarakat, dengan penekanan khusus pada wilayah- wilayah perbatasan, daerah terpencil, dan komunitas adat. Pendekatan yang digunakan akan bersifat partisipatif dan kontekstual, memanfaatkan media lokal serta peran tokoh agama, adat, dan pemuda untuk menjangkau berbagai kelompok masyarakat secara efektif.
- Meningkatkan Koordinasi Antarinstansi: Dalam rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan daerah, Kesbangpol Papua Barat Daya akan memperkuat sinergi dengan TNI/Polri, pemerintah daerah, dan lembaga vertikal lainnya. Koordinasi ini akan difokuskan pada upaya deteksi dini, pencegahan konflik sosial, serta penanganan isu-isu strategis yang berpotensi mengganggu harmoni sosial dan ketahanan nasional di tingkat lokal.
- Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat: Kesbangpol akan mengembangkan berbagai program dan forum kebangsaan yang mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Program-program tersebut dapat berupa pelatihan kepemimpinan Pancasila bagi generasi muda, lomba-lomba bertema kebangsaan, penguatan kapasitas organisasi masyarakat sipil, serta pembentukan kampung-kampung Pancasila sebagai pusat pembelajaran nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi.
“Melalui langkah-langkah tersebut, kami berharap dapat turut berkontribusi secara nyata dalam memperkuat ideologi Pancasila sebagai landasan fundamental pembangunan daerah, sekaligus mendukung cita-cita nasional menuju Indonesia yang berdaulat, maju, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya,” ujar Sellvyana sebagaimana rilis yang diterima media ini, Jumat (23/05/2025).
Partisipasi dalam Sarasehan Nasional “Memperkokoh Ideologi Pancasila MenghadapiTantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya” telah memberikan wawasan yang komprehensif dan strategis mengenai tantangan-tantangan aktual yang dihadapi bangsa Indonesia, serta pentingnya memperkuat ideologi Pancasila sebagai fondasi utama dalam menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Berbagai materi, pandangan, dan arahan dari para tokoh nasional dalam kegiatan ini menjadi bekal penting bagi pemerintah daerah, termasuk Badan Kesbangpol Papua Barat Daya, dalam menyusun langkah-langkah nyata yang berorientasi pada ketahanan ideologis dan kohesi sosial di tingkat lokal.
Sejalan dengan semangat kebangkitan nasional dan nilai-nilai luhur Pancasila, Badan Kesbangpol Papua Barat Daya menegaskan kesiapannya untuk berperan aktif dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program strategis yang mendukung penguatan ideologi Pancasila di daerah.
Hal ini akan diwujudkan melalui sinergi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, serta pendekatan inklusif yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan semangat persatuan. Dengan tekad dan komitmen bersama, diharapkan Papua Barat Daya dapat menjadi contoh daerah yang tangguh secara ideologis dan harmonis dalam keberagaman, sebagai bagian integral dari cita-cita Indonesia Raya yang maju dan berdaulat.