“Gabriel Asem diantar oleh para tetua adat dan tokoh agama mengunjungi salah satu situs paling bersejarah di Maybrat. Tempat dimana injil pertama kali masuk di bumi A3 (Aitinyo, Ayamaru dan Aifat), tepatnya ditempat yang bernama jalan imbasuf/ikowok di Kampung Yaksoro, Aitinyo Tengah. Dari tempat itulah Gabriel menyampaikan pujian sekaligus permohonan kepada Sang Khalik”
Aitinyo, Detikpapua.Net – Calon Gubernur Provinsi Papua Barat Daya nomor urut 2, Gabriel Asem, SE.,M.Si mendapat penyambutan dan penghormatan yang sangat luar biasa diberikan oleh warga Aitinyo, Kabupaten Maybrat. Ini terjadi saat Gabriel bersama rombongan mengunjungi Aitinyo pada Rabu (13/11/2024).
Calon Gubernur Papua Barat Daya Nomor Urut 2, Gabriel Asem, SE.,M.Si saat dijemput secara adat di Kampung Yaksoro, Distrik Aitinyo Tengah, Rabu (13/11/2024). Foto/Yohanes Sole
Pantauan detikpapua.net, rombongan Cagub Gabriel Asem bertolak dari wilayah Kumurkek Ibukota Kabupaten Maybrat menuju Aitinyo sekitar pukul 09.30 WIT. Sesampainya di Kampung Kambufatem, rombongan dijemput oleh massa yang datang dari wilayah Distrik Aitinyo Barat. Iring-iringan kendaraan pun melanjutkan perjalanan menuju wilayah Aitinyo Tengah.
Sesampainya di Distrik Aitinyo Tengah tepatnya di Kampung Yaksoro, Gabriel dijemput secara adat oleh tetua adat dan tokoh agama setempat. Gabriel disematkan kalung yang terbuat dari kacang tanah, juga noken dan topi khas Maybrat. Di kampung tertua yang menjadi pusat peradaban orang Maybrat itulah Gabriel meresmikan Posko tim pemenangan melalui prosesi pemotongan pita.
Peresmian Posko GAUL di Kampung Yaksoro Distrik Aitinyo Tengah oleh Cagub Gabriel Asem, Rabu (14/11/2024). Foto/Yohanes Sole
Usai peresmian Posko di Kampung Yaksoro Gabriel diantar oleh para tetua adat dan tokoh agama, mengunjungi salah satu situs paling bersejarah di Maybrat. Tempat dimana injil pertama kali masuk, di Yaksoro wilayah Aitinyo yang kemudian menyebar ke wilayah Maybrat seluruhnya.
Pertama kali penginjil bertemu warga Aitinyo pada tahun 1937 tepatnya ditempat yang bernama jalan imbasuf/ikowok. Gabriel pun mendapat penghormatan untuk menaikan pujian dan syukur kepada sang pemilik kehidupan Allah SWT ditempat tersebut. Doa singkat dipimpin langsung oleh satu-satunya guru injil (Gri) yang masih tersisa yakni Gri. Welem Kambu.
Cagub Gabriel Asem saat berdoa bersama tokoh agama dan masyarakat Aitinyo di situs sejarah pekabaran injil di tempat yang bernama jalan imbasuf/ikowok. Foto/Yohanes Sole
Seperti diketahui Aitinyo merupakan pusat peradaban bagi orang A3 (Ayamaru, Aitinyo dan Aifat), dari Aitinyo pula injil, pendidikan dan pemerintahan dimulai. Aitinyo merupakan tanah yang diberkati sehingga telah melahirkan tokoh-tokoh besar di tanah Papua, termasuk mantan bupati Sorong John Pit Wanane, hingga pencetus pemekaran Provinsi Papua Barat Daya Deky Asmuruf.
Usai berkunjung ke situs sejarah Kampung Yaksoro, rombongan Cagub Gabriel Asem langsung bertolak ke Aitinyo Induk atau yang biasa disebut Aitinyo Tempo Dulu. Diatas Lapangan Imabi, Kampung Korom Distrik Aitinyo, tepatnya disamping Danau Uter, Gabriel sudah ditunggu ratusan warga yang tergabung dari sejumlah distrik di wilayah Aitinyo.
Salah seorang tokoh adat Aitinyo menunjukan bukti sejarah penyebaran injil di wilayah Aitinyo. Foto/Yohanes Sole
Mereka menyambut sang cagub dengan nyanyian dan tarian, mengantar Gabriel bersama rombongan ke tenda utama tempat dimana pertemuan dilangsungkan. Diatas lapangan itu juga, dari tempat yang menjadi pusat peradaban orang A3 ini, masyarakat mendeklarasikan dukungan penuh untuk siap menjadi pusat kemenangan Paslon GAUL Pada Pemilukada 27 November mendatang.
Perwakilan warga Aitinyo, Jekson Bosawer, menegaskan seluruh warga Aitinyo Raya yang terdiri dari beberapa distrik telah bersepakat untuk memberikan dukungan penuh kepada Paslon GAUL, karena sejumlah alasan mendasar.
Paslon GAUL merupakan OAP asli Papua Barat Daya, bukan pinjam pakai dari daerah lain. Selain itu Paslon GAUL juga merupakan figur yang bersih dari persoalan apapun, mereka datang dengan masa lalu atau track rekord yang sangat gemilang. Kemudian Gabriel Asem juga mempunyai ikatan emosional yang sangat dekat dengan orang Aitinyo sehingga menjadi satu-satunya harapan yang bisa mengakomodir kepentingan Aitinyo di tingkat Privinsi Papua Barat Daya nantinya.
Acara tatap muka dan deklarasi dukungan Paslon GAUL di Lapangan Imabi, Kampung Korom Distrik Aitinyo, Rabu (13/11/2024). Foto/Yohanes Sole
“Gabriel Asem adalah putra asal Maybrat, dia orang baik dan bersih. Punya rekam jejak jelas, sederhana, melayani dan berani untuk berpihak kepada masyarakat kecil. Kalau sudah begitu terus apa lagi. Jadi saya pastikan bersama seluruh masyarakat di Aitinyo yang terdiri dari beberapa distrik ini, kami nyatakan dukungan penuh kepada Paslon GAUL,” ujar Jekson yang disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat yang hadir.
Senada dengan Jekson, Pdt. Bosawer yang diberi kesempatan untuk memimpin doa penutup menyempatkan diri mengutip salah satu ayat Alkitab yang isinya menceritakan tentang kabar gembira yang disampaikan malaikat Gabriel. Pdt. Bosawer meyakini kehadiran Gabriel Asem di tanah Aitinyo sejatihnya adalah rencana indah dari Tuhan, untuk membawa kabar gembira bagi masyarakat Aitinyo.
Sementara Calon Gubernur Papua Barat Daya, Gabriel Asem, SE.M.Si dalam orasi politiknya menyampaikan terima kasih sekaligus rasa bangga dan haru atas penyambutan yang sangat luar biasa oleh warga Aitinyo. Gabriel berharap dukungan dan kebersamaan yang ada terus dipertahankan baik saat pencoblosan tanggal 27 November nanti, maupun dalam kehidupan selanjutnya.
Pada kesempatan itu Gabriel juga sempat menceritakan bagaimana hubungan emosional dirinya bersama salah satu tokoh Aitinyo yakni Alm. John Pit Wanane yang merupakan mantan bupati Sorong. Di tangan John Pit Wanane lah dirinya dibentuk dan dikaderkan hingga menjadi seperti sekarang.
“Setelah saya masuk jadi pegawai saya bertemu beliau (Alm. John Pit Wanane). Saya di inspektorat kala itu, lalu beliau kaderkan saya jadi kepala PDAM, padahal saya masih baru dan belum layak, tapi beliau percayakan, kemudian hanya 2 tahun di PDAM, beliau lantik saya jadi kepala bidang pembukuan di BPKAD, jabatan yang semua orang cari, tapi beliau percayakan ke saya. Selanjutnya saya disekolahkan di UGM, sampai saya dikaderkan untuk jadi kepala BPKAD dan Bupati Tambrauw itu tidak terlepas dari jasa beliau,” ucap Gabriel Asem.
Cagub PBD nomor urut 2, Gabriel Asem, SE.,M.Si bersama ketua tim pemenangan David Sedik, usai mendapat penyematan kalung kacang, noken dan topi khas Maybrat di Kampung Yaksoro, Distrik Aitinyo Tengah, Rabu (13/11/2024). Foto/Yohanes Sole
Sebagai orang yang sudah berjasa dalam hidupnya, Gabriel mengaku tidak melupakan jasa baik Alm. John Pit Wanane. Ini dia buktikan saat terpilih menjadi bupati Tambrauw, dirinya mengundang secara khusus “sang guru” untuk bersama merayakan syukuran di Sausapor sekaligus diberi kesempatan untuk memberikan spirit dan motivasi kepada para ASN kala itu. Bahkan, dihari-hari terakhirnya sebelum meninggal dunia, Gabriel Asem setia menemani Alm. John Pit.
“Jasa baik Alm. John Pit Wanane akan terus saya kenang sampai kapanpun. Jadi warga Aitinyo tidak perlu khawatir, cukup dukung dan pilih saya, karena sejujurnya Aitinyo ini sudah ada didalam saya punya hati dan akan terus ada sampai kapanpun. Jadi semua hal tentang Aitinyo sudah pasti akan saya perhatikan dengan baik,” ungkap Gabriel.
Masih di momen yang sama, Gabriel juga menjawab beberapa aspirasi yang disampaikan secara langsung oleh perwakilan warga Distrik Aitinyo Barat, Aitinyo Tengah dan Aitinyo Induk yakni terkait masalah penyediaan lapangan kerja bagi pencaker, asrama mahasiswa Aitinyo, air bersih, pengembangan pariwisata Danau Uter hingga penyediaan angkutan pedesaan bagi anak sekolah.
Gabriel mengatakan, ada tiga misi utama Paslon GAUL yakni masalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi. GAUL berpandangan jika masalah pendidikan dan kesehatan selesai maka sudah pasti ekonomi masyarakat akan meningkat. Orang pintar dan sehat dahulu baru dengan sendirinya ekonomi akan meningkat. Dengan keterampilan yang ada masyarakat tidak perlu lagi mencari lapangan pekerjaan, tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
“Tadi terkait masalah asrama, air bersih, pengembangan pariwisata dan angkutan pedesaan, sudah pasti bisa kami lakukan karena kami sudah berpengalaman dan perna lakukan itu di Tambrauw. Asrama mahasiswa Tambrauw itu ada di hampir semua kota studi, kemudian air bersih di Tambrauw itu, air melimpah bahkan dibuang-buang, kami juga pengalaman dalam pengelolaan pariwisata, juga penyediaan angkutan untuk anak-anak sekolah pasti bisa kami adakan,” ucap Gabriel.
Diakhir penyampaiannya, Gabriel mengajak semua masyarakat Aitinyo berdoa dan memberikan dukungan, sehingga cita-cita luhur nan mulia untuk kebaikan Aitinyo diwaktu yang akan datang bisa tercapai. Gabriel juga memberikan garansi bagi warga Aitinyo bahwa kemenangan Paslon GAUL sudah didepan mata, ini karena banyaknya dukungan dari masyarakat, termasuk warga Aitinyo.
Acara tatap muka dengan warga Aitinyo diakhiri dengan doa dan foto bersama. Cagub Gabriel Asem sendiri dijadwalkan masih berada di Maybrat guna melakukan tatap muka dengan segenap tokoh dan masyarakat di wilayah Kumurkek Raya pada Kamis (14/11/2024) pagi, sebelum akhirnya bertolak ke wilayah Kabupaten Sorong Selatan melanjutkan agenda tour Sorong-Tambrauw-Maybrat-Sorong Selatan yang sudah dimulainya sejak Rabu (06/11/2024).
