Raja Ampat, detikpapuanet-Mahasiswa memiliki perang penting dalam pembangunan daerah. Melalui Kuliah Kerja Nyata atau KKN, mahasiswa sejatinya mengaplikasikan tri dharma Perguruan Tinggi untuk berdedikasi dan berbuat bagi masyarakat.
Hal ini diakui Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim,M.Si saat melepas secara resmi Mahasiswa UGM yang melaksanakan KKN selama 50 hari di Kabupaten Raja Ampat di Aula Wayag, Kantor Bupati Raja Ampat, Senin, (19/8/2024).
Yusuf Salim yang didampingi Asisten III Setda Raja Ampat, Ferdinand Rumsowek,SKM, M.Kes, dan Kepala Distrik Kota Waisai, Alfred Suruan, S.STP dalam arahannya mengapresiasi UGM yang secara rutin mengirimkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Raja Ampat.
Dirinya mengaku kegiatan KKN Mahasiswa UGM di Raja Ampat telah memberi kontribusi nyata bagi pembangunan Raja Ampqt, khususnya dalam pembangunan kemasyarakatan. Dirinya mewakili Pemda Raja Ampat berharap kegiatan KKN tersebut terus berlanjut pada tahun berikut.
“Kami berharap kegiatan KKN seperti jangan hanya berhenti tahun ini saja tapi harus berlanjut pada tahun berikutnya,” ujar Yusuf Salim.
Dan untuk berikutnya, kata Yusuf sapaan Yusuf Salim agar dijadwalkan sesuai dengan kondisi cuaca di Raja Ampat. Hal ini penting kata dia, agar distribusi mahasiswa KKN bisa menjangkau semua kampung di Raja Ampat.
“Kalau musim ombak seperti ini, kamu yang berangkat ke pulau tapi saya yang kuatir. Coba kedepan kita jadwal musim teduh maka saya bisa kirim sampai ke Ayau. Biar mahasiswa bisa lihat dari dekat keindahan Raja Ampat,” ujar Yusuf Salim.
Acara pelepasan tersebut juga diwarnai pemaparan mahasiswa KKN terkait program kerja yang mereka laksanakan selama 50 hari di Raja Ampat. Yang dibagi dalam dua wilayah yakni Distrik Kota Waisai dan Distrik Waigeo Barat Daratan.
Rizal Sandro Valentino, Koordinator Mahasiswa KKN UGM Unit Waigeo Barat Darat menjelaskan beberapa program yang telah dilaksanakan teman-temannya selama di Waigeo Barat, antara lain pemasangan gama rain filter, penanaman magrove, pemasangan lampu tenaga surya, branding dan pendaftaran UMKM,medical cek up, pembuatan pupuk cair, penyuluhan teknik produksi dan pengelolaan tanaman, edukasi pemilahan sampah dan pengenalan bank sampah.
Selain itu ada juga program workshop Eko print, gerakan peduli MPASI, PHBS Cerdas, Sekitar kesehatan produktif, dan pelatihan pengembangan dan pemasaran produk . Juga pembuatan website profil desa, pembuatan video profil desa,penambahan lokasi desa di GMqps, sosialisasi pengelolaan keuangan yang sederhana, pembuatan tugu desa, pembuatan bio pori, revitalisasi infrastruktur desa dan pelatihan kesehatan menyelam serta beberapa program kegiatan lainnya.
Rizal juga membeberkan beberapa temuan mendasar yang mereka dapat di lapangan sehingga menjadi masukan bagi Pemda Raja Ampat seperti keterbatasan tenaga pendidik, kelistrikan dan jaringan internet.
Terkait masuk tersebut, Sekda berharap untuk diserahkan kepada Pemda secara tertulis untuk ditindaklanjuti oleh Pemda Raja Ampat melalui OPD terkait.
Pelepasan Mahasiswa KKN UGM tersebut dihadiri langsung Dosen Pendamping Lapangan UGM, Muhamad Navis, para pimpinan OPD, perwakilan mahasiswa Unimuda Sorong, Unamin Sorong dan Purwokerto yang saat ini juga sedang KKN di Raja Ampat.
Mahasiswa KKN UGM tersebut berjumlah 59 Mahasiswa dari 20 Program studi dan di Raja Ampat melakukan KKN di distrik yakni Unit Kota Waisai sebanyak 29 mahasiswa, sedangkan Unit Waigeo Barat Daratan sebanyak 30 mahasiswa.
Pelepasan mahasiswa tersebut juga ditandai dengan penyerahan cindramata baik dari UGM ke Pemda dan sebaliknya .