Example floating
IMG-20251217-WA0002
BeritaHomeKabar PapuaPapua Barat Daya

Dinkes Raja Ampat Luncurkan Program “Catin Sehat, Keluarga Kuat” untuk Tekan Stunting dari Hulu

9
×

Dinkes Raja Ampat Luncurkan Program “Catin Sehat, Keluarga Kuat” untuk Tekan Stunting dari Hulu

Sebarkan artikel ini

Raja Ampat, DetikPapuaNet— Upaya Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan keluarga kini diperkuat melalui program baru bertajuk “Catin Sehat, Keluarga Kuat (TEKAD)” yang digagas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat, Kamis (4/12/2025). Program ini dirancang sebagai layanan pranikah terpadu yang menyasar seluruh calon pengantin (catin), dengan fokus pada edukasi, pemeriksaan kesehatan, imunisasi pranikah, hingga konseling pasangan yang terstruktur.

Gagasan ini merupakan inovasi atau aksi peerubahan Habiba Tamima, STr.Keb.,MM, salah satu peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) di LAN RI Regional Makasar tahun 2025. Aksi perubahan ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk menghadirkan layanan kesehatan reproduksi yang menyeluruh bagi pasangan yang akan menikah.

IMG-20251217-WA0001

Habiba Tamima, STr.Keb.,MM menegaskan calon pengantin merupakan gerbang utama dalam menciptakan generasi keluarga yang sehat. Menurutnya, intervensi kesehatan pada tahap pranikah jauh lebih efektif dalam mencegah risiko penyakit menular seksual, komplikasi kehamilan, hingga stunting yang masih menjadi tantangan besar di Raja Ampat.

Dirinya menguraikan data e-PPGBM menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Raja Ampat pada tahun 2024 mencapai 20,4% atau 338 anak, dan meningkat menjadi 22,85% pada tahun 2025 hingga Triwulan II. Angka wasting dan underweight juga mengalami peningkatan, sementara kasus kematian neonatal mencapai delapan kasus pada periode yang sama. Meski angka kematian ibu menunjukkan tren baik dengan nol kasus pada 2025, situasi kesehatan anak menjadi sinyal kuat bahwa intervensi kesehatan harus dilakukan lebih awal, bahkan sebelum pasangan memasuki pernikahan.

Di sisi lain, data pernikahan di Raja Ampat cukup tinggi. Tahun 2024 tercatat 882 pasangan menikah, sedangkan pada tahun 2025 hingga September sudah mencapai 456 pasangan. Sebagian besar pernikahan berlangsung di luar KUA, baik dalam komunitas keagamaan maupun adat, sehingga layanan pranikah harus menjangkau lintas agama dan wilayah, termasuk daerah kepulauan.

Melalui program TEKAD kata dia, layanan pranikah yang sebelumnya bersifat insidental kini disusun menjadi sistem yang terstruktur dan terintegrasi. Dinas Kesehatan melibatkan puskesmas, KUA, gereja, pengurus adat, serta berbagai lembaga terkait untuk menghadirkan layanan yang dapat diakses oleh semua calon pengantin. Selain edukasi dengan media leaflet, poster, dan presentasi digital, catin juga akan memperoleh pemeriksaan kesehatan reproduksi, imunisasi pranikah, serta konseling pasangan berbasis budaya dan agama. Pendekatan ini dilengkapi dengan mobile clinic dan layanan telekonseling untuk menjangkau daerah terpencil dan wilayah 3T.

Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan nasional melalui Asta Cita, terutama dalam peningkatan kualitas SDM, pemerataan akses kesehatan, dan penguatan ketahanan keluarga. Habiba meyakini bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat.

Sebagai program inovatif, “Catin Sehat, Keluarga Kuat” dirancang tidak hanya bermanfaat bagi catin, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi keluarga dan masyarakat. Catin yang telah menjalani pemeriksaan pranikah memiliki kesiapan fisik dan mental yang lebih baik dalam memasuki pernikahan. Pada saat yang sama, pemerintah daerah memperoleh data kesehatan yang penting untuk penanganan stunting dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

Program ini juga telah disiapkan untuk berkelanjutan melalui integrasi ke dalam perencanaan daerah seperti RPJMD dan APBD, serta penyusunan roadmap dan replikasi layanan ke berbagai puskesmas. Sejumlah puskesmas akan dijadikan percontohan layanan pranikah sebelum diperluas ke seluruh distrik.

Habiba berharap melalui program ini setiap pasangan yang akan menikah bisa memulai rumah tangga dengan bekal kesehatan yang kuat. “Ketika calon pengantin dibekali pengetahuan dan pemeriksaan kesehatan sejak awal, mereka memiliki dasar yang lebih kokoh untuk membangun keluarga yang sehat. Dari keluarga yang kuat akan lahir generasi yang kuat pula,” ungkapnya.

Dengan pelaksanaan yang kini memasuki tahap uji coba dan evaluasi, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat optimistis bahwa program ini dapat menjadi langkah strategis dalam mewujudkan generasi keluarga yang sehat dan berketahanan di masa depan.

1-20251201-152527-0000
height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *