Sorong, Detikpapua.Net – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Barat Daya Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si mewakili gubernur menghadiri pelaksanaan rapat koordinasi (Rakor) dalam rangka persiapan kunjungan Menteri Agama (Menag) di Kota Sorong 1-2 Desember mendatang.
Dalam Rakor yang berlangsung di Aula Mapolda Papua Barat Daya, Kamis (20/11/2025) ini Kaban Kesbangpol Dr. Sellvyana Sangkek memaparkan sejumlah hal yang berkaitan dengan komitmen pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dalam kegiatan kunjungan Menteri agama dimaksud.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan Menteri Agama akan berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 1–2 Desember di Kota Sorong dan Aimas. Pada hari pertama, agenda dimulai dengan kedatangan di Bandara DEO, dilanjutkan salat dzuhur dan makan siang di Masjid Raya. Setelah itu, Menteri Agama menuju Hotel Aston untuk memberikan pembinaan kepada pegawai Kementerian Agama.
Pada pukul 18.00 WIT, Menteri dijemput menuju Gedung ACC Aimas untuk menghadiri makan malam dan perayaan Natal Nasional GPdI bersama para tokoh agama. Acara berlangsung hingga pukul 21.30 WIT sebelum kembali ke Hotel Aston untuk beristirahat.
Pada hari kedua, pukul 05.00–05.30 WIT, Menteri bersiap menuju Gereja Maranatha untuk sarapan dan mengikuti rangkaian kegiatan moderasi beragama serta jalan sehat kerukunan umat beragama. Melihat jadwal take-off pukul 08.15 WIT, waktu pelaksanaan kegiatan sangat terbatas, sehingga start kegiatan direncanakan pukul 06.00 WIT dengan rute finish di Masjid Raya. Penyesuaian teknis akan terus dikoordinasikan dengan panitia pusat dan daerah.
Dalam pemaparannya Kaban Kesbangpol Dr. Sellvyana Sangkek menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus memperkuat koordinasi dalam rangka menyambut kunjungan Menteri Agama Republik Indonesia. Momentum ini dinilai penting karena merupakan kunjungan pertama Menteri Agama RI ke wilayah Papua Barat Daya, sekaligus kesempatan untuk menunjukkan kondisi stabilitas sosial dan keharmonisan kehidupan beragama yang selama ini terjaga.
Disampaikan bahwa Papua Barat Daya, khususnya Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, menjadi salah satu wilayah dengan indeks kerukunan umat beragama terbaik di tanah Papua. Capaian ini diharapkan dapat ditampilkan secara nyata kepada Menteri Agama melalui tertibnya pelaksanaan kegiatan serta sinergi semua unsur yang terlibat.
Ia pun menegaskan pentingnya penataan pengamanan rute dan lokasi kegiatan. Mengingat karakteristik lalu lintas dan dinamika sosial di Sorong yang cukup kompleks, koordinasi intensif dengan aparat keamanan diperlukan untuk menentukan titik-titik rawan dan langkah antisipasi yang tepat.
Sebagai Sekretaris Komite Intelijen Daerah, ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan konsolidasi dan deteksi dini terhadap potensi kerawanan guna menjaga stabilitas menjelang dan selama kunjungan.
Selain itu, ditegaskan bahwa keberagaman suku, budaya, dan agama di Papua Barat Daya bukanlah faktor kerentanan, tetapi menjadi kekuatan yang tercermin dalam toleransi dan harmoni sosial masyarakat. Kaban Kesbangpol menekankan bahwa masyarakat Papua pada dasarnya memiliki karakter yang ramah dan terbuka, meskipun tampilan fisik dan ekspresinya kerap disalahpahami. Hal ini penting untuk dikomunikasikan secara benar kepada pemerintah pusat agar persepsi publik terhadap Papua tidak terbentuk dari narasi negatif di media sosial.
Kaban Kesbangpol juga menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu penetapan pejabat pengganti Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Daya yang sebelumnya telah dilantik sebagai Direktur Bimas Kristen Kemenag RI. Hal ini menjadi perhatian karena terkait jalur koordinasi formal menjelang pelaksanaan kegiatan nasional.
Secara umum, Kaban Kesbangpol menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjaga sinergi lintas-sektor serta memastikan seluruh rangkaian kunjungan Menteri Agama berlangsung aman, tertib, dan memberikan gambaran positif mengenai kehidupan beragama dan stabilitas sosial di Papua Barat Daya.
