“Masyarakat adat adalah elemen paling penting dalam ekosistem pariwisata, karena berkaitan dengan budaya, kearifan lokal, hak ulayat dan entitas lainnya. Kami berpandangan bahwa kolaborasi dan keterlibatan masyarakat adat sangat penting” Yohan Bodory, S.Sos.,M.Tr.AP
Raja Ampat, Detikpapua.Net – Wakil Bupati Sorong Selatan Yohan Bodory, S.Sos.,M.Tr.AP menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Seminar Nasional Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang berlangsung di Waisai Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (21/10/2025).

Seminar bertema “Peran JMSI Dalam Mendukung Pariwisata Domestik di Papua Barat Daya” itu turut menghadirkan pemateri Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, Ketua Umum JMSI Pusat Dr. Teguh Santosa dan Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Barat Daya. Seminar dihadiri peserta dari pengurus JMSI Papua Barat Daya, perwakilan tokoh adat, perempuan, pemuda dan tokoh masyarakat, serta utusan pelajar SMA, para mahasiswa dan perwakilan pegawai di Lingkup Pemda Raja Ampat.
Dalam pemaparannya, Wabup Yohan Bodory menampilkan sejumlah potensi pariwisata di Sorong Selatan yang bisa dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata lokal, nasional bahkan mancanegara. Sejumlah spot wisata yang dipresentasikan seperti wisata sejarah Tugu Trikora di Kampung Wersar Teminabuan, yang merupakan tempat pertama kali TNI mendarat di tanah Papua saat perebutan Irian Barat.

Kemudian wisata air terjun Sasnek, Air Terjun Sesna Sungai Kohoin hingga Kali Sembra yang cukup terkenal dengan keeksotisannya. Selain potensi wisata kali, Wabub Yohan juga memaparkan beberapa potensi lain termasuk wisata hutan lindung dan satwa endemik Papua yang ada di Sorong Selatan, juga wisata antraktif dan budaya yang begitu kaya di wilayah tersebut.
Hanya saja pada momentum tersebut, Wabup Yohan secara jujur menyampaikan bahwa pengelolaan pariwisata di Sorong Selatan masih belum digeluti secara baik dan profesional. Hal ini juga ditenggarai masih belum tersedianya fasilitas pendukung yang memadai, untuk menunjang ekosistem pariwisata di Sorong Selatan.
“Kami punya potensi pariwisata yang sangat banyak, tetapi memang belum dikelola secara baik dan profesional. Tentu ini akan menjadi fokus kami untuk bagaimana membenahi sejumlah fasilitas dan sektor pendukung demi menunjang ekosistem pariwisata yang baik dan berkelanjutan di Sorong Selatan,” ujar Wabup Yohan Bodory.

Pada kesempatan itu, Wabup Yohan turut menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan dibawah kepemimpinan Bupati Petronela Krenak dan dirinya untuk terus melibatkan masyarakat adat dalam setiap pengambilan kebijakan, termasuk dalam urusan pengelolaan pariwisata. Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan salah satu peserta dari tokoh adat yang meminta pandangan sang wabup terkait posisi masyarakat adat dalam proyek pariwisata.
Wabup mengatakan, masyarakat adat harus dilibatkan secara langsung dalam setiap proses pengambilan kebijakan. Apalagi dalam hal pariwisata yang bersentuhan langsung dengan hak ulayat, dusun maupun budaya dan kearifan lokal masyarakat. Tentunya, kolaborasi konstruktif harus terus dibangun dalam perjalanan menuju mimpi Sorong Selatan sebagai salah satu surga pariwisat di tanah Papua.

“Masyarakat adat adalah elemen paling penting dalam ekosistem pariwisata, karena berkaitan dengan budaya, kearifan lokal, hak ulayat dan entitas lainnya. Kami berpandangan bahwa kolaborasi dan keterlibatan masyarakat adat sangat penting,” ucap Wabup Yohan.
Diakhir penyampaiannya, Wabup Yohan berharap adanya bantuan dari para awak media, khususnya anggota JMSI untuk ikut mempromosikan potensi pariwisata di Sorong Selatan, melalui pemberitaan yang positif dan humanis kepada masyarakat. Disisi lain, pihaknya juga akan terus berupaya melakukan pembenahan-pembenahan demi menunjang kemajuan pariwisata di kabupaten dengan julukan “Negeri 1001 Sungai” tersebut.