Example floating
BeritaKabar PapuaLingkunganPapua Barat Daya

Waisai Siapkan Strategi Baru Atasi Sampah

20
×

Waisai Siapkan Strategi Baru Atasi Sampah

Sebarkan artikel ini
Ket: Kepala UPTD Pengelolaan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat, Yohanis Patris Umalan, S.Psi, M.Si/dok. RajaAmpatNews.com
Ket: Kepala UPTD Pengelolaan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat, Yohanis Patris Umalan, S.Psi, M.Si/dok. RajaAmpatNews.com

Raja Ampat, Detikpapuanet – Kota Waisai mulai menyiapkan strategi baru untuk mengatasi persoalan sampah yang selama ini menjadi momok sekaligus pemicu banjir. Melalui Dinas Lingkungan Hidup, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Lingkungan yang diharapkan menjadi motor penggerak pengelolaan sampah rumah tangga, kios, hingga tempat usaha.

Kepala UPTD Pengelolaan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat, Yohanis Patris Umalan, S.Psi, M.Si, menegaskan komitmennya saat ditemui di Kompleks Kantor Bupati Raja Ampat, Rabu (24/9/2025).

“Saya baru dilantik pada 4 September 2025 oleh Bupati Raja Ampat. Kita tahu bahwa sampah adalah persoalan serius, bukan hanya di kota besar tetapi juga di kota kecil seperti Waisai. Karena itu, langkah Bupati membentuk dan melantik pimpinan UPTD ini sangat tepat. Sejak 2022 UPTD memang sudah dibentuk, tetapi baru kali ini bisa berjalan secara kelembagaan. Artinya, sekarang saatnya kami bekerja keras,” ujarnya.

Dalam tiga bulan ke depan, UPTD akan fokus pada program prioritas berupa sosialisasi dan pelatihan pemilahan sampah dari rumah tangga. “Kami akan dorong RT-RT untuk menjadi garda terdepan. Mereka akan mendampingi warga dalam memilah sampah dari rumah, kios, hingga tempat usaha,” jelas Patris.

Meski begitu, ia mengakui masih ada sejumlah kendala, antara lain belum maksimalnya pengelolaan kebun organik, bengkel kompos, dan bank sampah. “Bupati sudah berkomitmen untuk membenahi. Kami akan aktifkan kembali kebun organik, bengkel kompos, dan bank sampah agar sampah yang dipilah bisa dikelola dengan baik,” tambahnya.

Tak hanya itu, pada tahun 2026 UPTD juga akan mengembangkan budidaya ulat maggot untuk mempercepat penguraian sampah organik yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk organik. “Dengan begitu, petani Raja Ampat bisa perlahan beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik,” katanya.

Sementara untuk sampah plastik, UPTD bekerja sama dengan Lembaga Sampah Sorong Raya dan PT. Milion Limbah Papua yang telah menandatangani MoU dengan Pemda Raja Ampat pada Juni 2025. “Mereka akan khusus menangani sampah plastik, karena jika dibuang sembarangan bisa menyumbat saluran air dan menimbulkan banjir,” jelasnya.

Terkait banjir yang dua kali melanda Kota Waisai pada September 2025, Patris menegaskan hal itu sangat erat kaitannya dengan persoalan sampah. “Banyak sampah yang masuk selokan dan terbawa arus hingga ke kali pasar lama. Itu yang menyumbat parit dan memicu banjir,” ungkapnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan masyarakat. “Kebersihan kota tidak bisa ditangani pemerintah sendiri. Regulasi dan fasilitas akan disiapkan, tapi tanpa kesadaran masyarakat, semuanya akan sia-sia,” tegasnya.

Patris pun mengajak warga Waisai untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan. “Ko sayang Waisai, ko jaga lingkungan, dan ko jaga Raja Ampat,” tutupnya.

Melalui strategi baru ini—mulai dari pemilahan sampah rumah tangga, reaktivasi bank sampah dan kompos, hingga inovasi budidaya maggot—UPTD Pengelolaan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Raja Ampat menegaskan tekadnya mengubah sampah menjadi potensi bernilai. Harapannya, dengan kesadaran kolektif masyarakat, Waisai dapat tampil sebagai kota wisata yang bersih, sehat, dan membanggakan di mata dunia.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *