Pembukaan Tantingan “Desa Bahagia” Awali Pemusatan Pelatihan Paskibraka Tingkat Provinsi PBD
Sebarkan artikel ini
“Kami sangat membutuhkan kalian, generasi muda yang mampu mewarnai masa depan dengan harapan, bukan ketakutan. Dengan semangat, bukan apatisme. Dengan persatuan, bukan perpecahan” Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si
Sorong, Detikpapua.Net – Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, S.Sos diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si membuka secara resmi kegiatan Tantingan “Desa Bahagia” Paskibraka Tingkat Provinsi Papua Barat Daya di pelataran Hotel Aimas, Sorong, Minggu (27/07/2025). Prosesi Tantingan ini menandai dimulainya pemusatan Diklat Paskibraka tingkat Provinsi Papua Barat Daya tahun 2025.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat Daya Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si mewakili gubernur saat menggunting pita pertanda dimulainya pemusatan Diklat Paskibraka tingkat Provinsi Papua Barat Daya tahun 2025, di Hotel Aimas, Minggu (27/07/2025). Foto/Yohanes Sole
Hadir dalam kegiatan tersebut, para Pejabat Forkopimda Provinsi Papua Barat Daya, Perwakilan TNI/Polri, Kementerian/Lembaga, serta instansi teknis terkait, para pelatih, pembina, dan panitia pemusatan pelatihan Paskibraka, serta para peserta Paskibraka tingkat Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, pertama-tama, Dr. Sellvyana mengajak semua peserta untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, acara pembukaan kegiatan tantingan dan pemusatan pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Papua Barat Daya tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Sellvyana melanjutkan sambutannya dengan menyebut bawasan ia berdiri di hadapan para anggota Paskibraka bukan hanya sebagai pejabat, tetapi sebagai seorang yang percaya bahwa masa depan Papua Barat Daya tidak ditentukan oleh besarnya anggaran, megahnya gedung, atau luasnya wilayah, melainkan ditentukan oleh seberapa kuat karakter generasi mudanya. Sehingga kegiatan tersebut dinilainya bukanlah kegiatan biasa.
“Paskibraka adalah simbol kehormatan, kedisiplinan dan pengabdian. Kalian yang terpilih mengikuti pemusatan pelatihan ini, telah membuktikan bahwa kalian adalah anak-anak muda terbaik dari seluruh pelosok Papua Barat Daya. Kalian adalah representasi dari impian orang tua kalian, harapan para guru kalian dan kepercayaan masyarakat di daerah asal kalian. Maka jagalah kepercayaan itu. Rawatlah kebanggaan itu, dan buktikan bahwa kalian layak berdiri gagah mengibarkan Merah Putih di langit provinsi kita tercinta,” ujar Dr. Sellvyana.
Tetapi lebih dari itu, lanjut Dr. Sellvyana, dirinya ingin agar para anggota Paskibraka tidak hanya menjadi pengibar bendera di lapangan, tapi menjadi pengibar nilai-nilai kebangsaan di kehidupan nyata. Ketika kembali ke masyarakat, harus membawa semangat persatuan, menyalakan semangat kebersamaan, dan menjadi teladan dalam disiplin dan etika.
“Jangan pernah meremehkan arti dari pelatihan yang kalian jalani di sini. Mungkin sekarang kalian lelah. Mungkin ada kalanya kalian ingin menyerah. Tapi percayalah, dibalik setiap langkah tegap, setiap teriakan komando dan setiap latihan keras, sedang ditempa jiwa pemimpin yang sejati,” pesan Dr. Sellvyana.
Dr. Sellvyana menyebut para peserta adalah generasi yang akan menentukan seperti apa wajah Papua Barat Daya 10–20 tahun ke depan. Bukan tidak mungkin dari antara para peserta akan lahir seorang gubernur, kepala daerah, panglima TNI, atau bahkan Presiden Republik Indonesia. Namun, semua itu hanya bisa terjadi jika mulai saat ini belajar untuk mencintai negeri, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan sikap dan tindakan nyata.
Lebih jauhh ia menyebut, pemimpin tidak lahir dalam kenyamanan. Ia ditempa oleh kedisiplinan, keteladanan dan keikhlasan dalam mengabdi. Proses ini, sebut dia, adalah pijakan awal untuk menjadi generasi emas Papua Barat Daya yang tangguh dan siap menghadapi masa depan.
Pada kesempatan itu Dr. Sellvyana pun menitipkan tiga hal penting kepada para peserta
Cintailah Papua Barat Daya dengan sepenuh hati. Cinta yang tidak memecah, tapi menyatukan.
Hiduplah dengan integritas. Jadilah pribadi yang dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab.
Teruslah belajar dan berkembang. Karena dunia terus berubah dan hanya mereka yang mau belajar yang akan mampu memimpin perubahan.
“Kita tahu, Papua Barat Daya adalah provinsi baru, termuda. Masih muda, masih terus membentuk jati diri. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kalian, generasi muda yang mampu mewarnai masa depan dengan harapan, bukan ketakutan. Dengan semangat, bukan apatisme. Dengan persatuan, bukan perpecahan,” ucap Dr. Sellvyana.
Diakhir penyampaiannya, Dr. Sellvyana mengaku percaya, dari desa-desa terpencil di Tambrauw, dari pesisir Raja Ampat, dari dataran tinggi Maybrat, dari kota-kota seperti Sorong dan Fakfak, akan tumbuh anak-anak muda yang bisa membawa perubahan besar bagi negeri ini. Disinilah awalnya, di Desa Bahagia ini, mereka memulai langkah menuju masa depan itu. Tak lupa ia menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan kerja keras bagi para pembina, pelatih dan panitia, dalam membina calon-calon pemimpin muda tersebut.
“Selamat menjalani pemusatan latihan. Jadikan setiap detik disini sebagai momen untuk menempa diri, menguatkan tekad, dan menyalakan mimpi. Papua Barat Daya menaruh harapan besar pada pundak kalian. Saya yakin, kalian tidak akan mengecewakan,” tutup Dr. Sellvyana.