Example floating
Opini

Sari Firman – Minggu Paskah II, Thomas yang Terpojok. Hanya Thomas?

28
×

Sari Firman – Minggu Paskah II, Thomas yang Terpojok. Hanya Thomas?

Sebarkan artikel ini
P.Kletus Hekong, SVD
P.Kletus Hekong, SVD

Sari Firman – Minggu Paskah II, Minggu Kerahiman (Yohanes 20:19-31)

P. Kletus Hekong, SVD

Linda, bukan nama sebenarnya. Berasal dari satu wilayah NKRI. Dia cantik. Paling cantik di wilayahnya. Pendidikan terakhirnya SMA. Sedang mencari-cari pekerjaan. Maka ketika ada orang yg datang mencari TKW alias Tenaga Kerja Wanita, Linda dan beberapa teman amat antusias. Orang itu dianggap sebagai malaikat. Mereka akan bekerja di luar negeri dengan gaji yang menggiurkan. ” Diam-diam ya. Lowongan terbatas”, pesan pencari TKW. ” Tidak usah disampaikan kepada orang tua. Buat kejutan. Gaji bulan pertama langsung dikirim untuk orang tua”, rayuan gombal pencari TKW.

Tidak lama kemudian, berangkatlah Linda dan teman-temannya ke Jawa. Apa yang terjadi selanjutnya? Linda yg cantik jatuh ke tempat maksiat.

Mengapa? Terlalu cepat percaya. Injil hari ini tentang iman kepada kebangkitan. Thomas adalah rasul yang terpojok dan diberi nama atau julukan ” si Thomas yang kurang percaya”. Karena ketika Yesus pertama kali menampakkan diri, Thomas tidak ada di tempat bersama murid yang lain. Tidak ada cerita ketika itu malam itu Thomas sedang berada dimana atau pergi kemana.

Apakah rasul-rasul lain lebih cepat percaya atau lebih baik daripada Thomas?  Tidak juga. Rasul2 lain tidak berbeda dengan Thomas. Pagi itu beberapa wanita sudah menceriterakan bahwa Yesus sudah bangkit tetapi mereka belum percaya. Masih sembunyi dan masih takut. Mereka baru percaya ketika Yesus tiba2 ada di tengah2 mereka dan melihat Yesus.

Kalau Thomas yang lebih dahulu melihat Yesus yang bangkit lalu menceriterakan kepada mereka, belum tentu juga mereka langsung percaya. Mereka juga akan memberi reaksi seperti Thomas. Mereka juga akan bimbang dan ragu.

Apakah ragu-ragu itu salah? Apakah ragu-ragu seperti Thomas itu berlawanan dengan iman? Tidak. Iman selalu berproses. Keraguan adalah bagian dari proses menuju iman yang lebih dewasa. Kita juga pernah atau sering meragukan Allah. Meragukan surga. Meragukan kehidupan di akhirat. Keraguan itu adalah proses menuju kematangan iman.

Keraguan dilihat secara positif. Harus dimiliki. Apalagi dewasa ini. Banyak orang telah menjadi korban karena langsung percaya kepada informasi dan tawaran yang indah dan muluk2. Mudah percaya kepada media sosial, kepada hoax. Tidak kritis. Dari sisi ini, sikap Thomas patut diteladani. Mulai dengan mempertanyakan. Mulai dengan keraguan. Yang terpenting ialah tidak ngotot. Sudah terbukti, sudah diberi penjelasan tetap saja ragu-ragu dan ngotot malah menantang. Sikap yg begini, tidak boleh ada.

Tuhan sudah menyertai para rasul agar iman mereka terus bertumbuh. Tuhan juga pasti menyertai kita agar iman kita bertumbuh menjadi semakin dewasa. Kadang-kadang goncang tapi Tuhan selalu datang dan ada dalam hidup kita. Itulah Tuhan kita yang maharahim. Tuhan mengenal setiap kita. Bahkan Tuhan lebih mengenal masing-masing kita daripada kita sendiri.

Selamat berhari Minggu Putih.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *