Maybrat, Detikpapua.Net – Tokoh Pemuda Distrik Aitinyo Tengah, Metusala Wanane menyampaikan apresiasi kepada Yosina Iek selaku tokoh perempuan Distrik Aitinyo Utara sekaligus ketua umum Perkumpulan Keluarga Besar Fategomi (PKBF)di Tanah Papua yang begitu berani dan bijaksana dalam menyikapi kasus pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh 11 orang pelaku dari Distrik Aitinyo Utara.
Dimana pada saat proses mediasi di Mapolres Maybrat di Kumurkek, dalam forum itu Yosina dengan tegas meminta agar kasus pidana yang yang dilakukan oleh 11 orang warganya jangan diproses hukum, tetapi ditempuh melalui jalur adat saja sesuai adat dan tradisi Suku A3 (Ayamaru, Aitinyo dan Aifat) Maybrat.
Metusala menyebut, pernyataan Yosina Iek selaku tokoh perempuan ini mengandung makna yang sangat mendalam karena melihat profil dari sejumlah pelaku, ada yang berprofesi sebagai PNS, ada yang menjadi pejabat di Kabupaten Maybrat dan Provinsi Papua Barat Daya.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat dari tokoh perempuan sekaligus Ketua Umum PKBF dalam merespon kasus ini untuk diselesaikan secara adat. Karena jika dibiarkan sampai proses hukum terus berlanjut maka tentu banyak menimbulkan dampak negatif terhadap karier para pelaku kedepan dan tekanan psikologi bagi keluarga pelaku,” ujar Metusala, saat dihubungi via telephone, Jumat (28/11/2025).
Pada kesempatan itu, ia pun meminta kepada 3 orang tokoh dan kepala Distrik Aitinyo Utara yang hadir dalam mediasi pada bulan Mei 2025 agar bisa bekerjasama, kompak memberikan dukungan kepada Yosina Iek dan kepala distrik dalam mempersiapkan proses gelar tikar adat pada tanggal 29 November 2025, untuk penyelesaian secara adat dengan baik dan bermartabat.
Ia menyebut, kasus tindak pidana pengeroyokan ini terjadi diantara sesama warga sub suku Aitinyo, sehingga ia mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat dari 5 distrik se wilayah Aitinyo Raya untuk tetap menjaga persatuan dan keutuhan orang Aitinyo serta menjaga stabilitas keamanan menjelang pelaksanaan denda adat yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 November 2025 di Distrik Aitinyo Utara.
Sebagai bentuk simpati dan setia kawan kepada 5 tokoh Distrik Aitinyo utara maka Metusala menyerukan kepada semua tokohdari 5 distrik se Aitinyo Raya bahkan tokoh-tokoh dari Ayamaru dan Aifat agar saling memberikan semangat dan suport serta doa kepada semua pihak, khususnya 5 tokoh dari Distrik Aitinyo Utara, supaya saat penyelesaian adat nanti bisa terlaksana dengan baik dan aman.
“Mari kita wujudkan motto ABT (Anu Beta Tubat), lewat momen denda adat yang akan dilakukan oleh para pelaku dan tokoh distrik Aitinyo Utara nanti, supaya kualitas jumlah beban denda adat itu dapat diterima oleh pihak korban sehingga proses hukumnya bisa selesai. Kita bersyukur dan bangga menjadi anak adat Sub Suku Aitinyo, karena faktanya dalam kehidupan ini tentunya kita saling membutuhkkan baik di bidang adat, agama, pemerintahan dan politik di masa kini dan masa yang akan datang. Sehingga kita perlu menjaga keutuhan dan persatuan orang Aitinyo agar tetap eksis dan siap bersaing dengan orang lain,” pungkasnya.















