WAMENA, DetikpapuaNet— Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mamberamo Tengah, Piter Togodly, S.IP., menghadiri sekaligus menjadi pemateri dalam kegiatan Konferensi Studi Regional (KSR) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Komisaris Daerah (Komda) Papua, dengan tema “Mengurai Jejak Kelam dan Titik Rekonsiliasi dalam Honai Ideologis”. Senin, (17/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Togodly mengawali paparannya dengan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan para pembicara yang hadir.
“Saya menghormati para pembicara yang hadir di depan kita, juga adik-adik peserta yang luar biasa. Terima kasih karena sudah mengundang saya dalam suasana kota Wamena yang dingin namun hangat dalam kebersamaan,” ujar Piter Togodly.
Ia mengaku materi yang dibawakannya berkaitan erat dengan isu nasional yang saat ini ramai diperbincangkan, terutama terkait efisiensi anggaran dan tantangan pembangunan daerah. Ia menyinggung perubahan kebijakan yang berdampak langsung pada daerah, khususnya wilayah-wilayah terpencil di Papua.
“Beberapa waktu tadi saat Pembukaan kegiatan ini, saya melihat ada pejabat daerah hadir. Ini menarik karena isu efisiensi anggaran sedang hangat dibahas baik secara nasional maupun di daerah. Dengan hadirnya para pemangku kepentingan seperti ketua DPR, anggota DPR, hingga DPD RI, diskusi kita jadi lebih hidup,” ujarnya menambahkan.
Namun, karena keterbatasan waktu, Togodly menegaskan bahwa materinya akan disampaikan secara ringkas, dengan fokus pada tantangan pembangunan daerah pasca kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat.
Ia menjelaskan bahwa Presiden RI mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 001 tentang Efisiensi Anggaran, yang kemudian diperkuat dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56 Tahun 2025. Aturan tersebut menurutnya membawa niat baik pemerintah pusat dalam menertibkan penggunaan anggaran.
“Kebijakan efisiensi ini bertujuan meningkatkan efektivitas anggaran, mengurangi pemborosan, dan memperkuat kondisi fiskal nasional maupun daerah. Niat pemerintah baik, hanya saja penyerapan di daerah, khususnya Papua, masih menghadapi tantangan,” jelas Togodly.
Ia menyoroti bahwa selama ini sebagian besar anggaran pemerintah daerah terserap pada kebutuhan yang kurang produktif seperti makan-minum, pengadaan kendaraan, dan belanja administratif lainnya.
“Selama ini banyak anggaran daerah habis di item-item seperti makan minum, pengadaan ATK, kendaraan, dan sebagainya. Maka Presiden menilai itu perlu diperbaiki,” tegasnya.
Togodly berharap diskusi ini dapat membuka perspektif baru bagi mahasiswa dan peserta lain untuk memahami dinamika kebijakan nasional serta dampaknya bagi Papua.













Momen yang harus dirutinkan. Luar biasa wa