“Kita semua punya hak yang sama diatas tanah ini, tidak ada istilah mayoritas atau minoritas. Kita ada sebagai satu kesatuan, sebagai keluarga besar masyarakat Papua Barat Daya” Elisa Kambu, S.Sos (Gubernur Papua Barat Daya)
Sorong, Detikpapua.Net – Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, S.Sos menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan Diskusi Publik Lintas Suku, Adat Papua Muslim dan Ormas Islam se-Papua Barat Daya yang digelar di Kota Sorong, Sabtu (04/10/2025).

Turut hadir mendampingi gubernur, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Dr. Sellviana Sangkek, SE.,M.Si serta sejumlah pejabat di Lingkup Pemprov PBD. Kegiatan juga dihadiri para tokoh muslim Papua, serta puluhan perwakilan lintas suku, adat Papua muslim dan Ormas Islam se-Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Gubernur Elisa pertama-tama menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana yang telah menggelar kegiatan yang begitu penting dan luar biasa tersebut.

Ia berharap diskusi tersebut tidak hanya sebatas agenda silaturahmi dalam rangka pertukaran informasi dan ide, tetapi lebih kepada wadah untuk menyatukan komitmen bersama, dalam mendukung agenda pembangunan demi tercapainya kesejahteraan bagi masyarakat Papua Barat Daya.
Lebih jauh Gubernur Elisa menyebut Papua Barat Daya adalah rumah bersama bagi semua orang yang mendiaminya. Tidak ada istilah minoritas ataupun mayoritas disini, yang ada hanyalah kebersamaan sebagai sebuah keluarga besar masyarakat Papua Barat Daya.

“Kita semua punya hak yang sama diatas tanah ini, tidak ada istilah mayoritas atau minoritas. Kita ada sebagai satu kesatuan, sebagai keluarga besar masyarakat Papua Barat Daya,” ujar gubernur disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin yang hadir.
Ia menambahkan, keberagaman suku, adat, bahasa agama bahkan warna kulit bukan menjadi ancaman dalam kebersamaan, tetapi keberagaman yang ada, justu merupakan sebuah kekuatan yang bisa menjadi modal utama dalam pembangunan di provinsi ini.

Dalam semangat kebersamaan itu pula, maka semua elemen masyarakat memiliki hak yang sama untuk memperoleh kehidupan yang aman, nyaman dan sejahtera. Tetapi disisi lain semua elemen masyarakat juga memikul beban tanggung jawab yang sama untuk bagaimana memastikan provinsi ini tetap menjadi rumah bersama yang aman dan nyaman bagi semua.
“Tanggungjawab untuk menjadikan provinsi ini maju dan berkembang bukan hanya ada ditangan pemerintah, tetapi juga merupakan tanggungjawab kita semua sebagai masyarakat Papua Barat Daya,” pesan gubernur.

Pada kesempatan itu, gubernur mengajak seluruh umat muslim, khususnya muslim Papua baik peranakan asli maupun yang telah lama tinggal di Papua, untuk terus berkarya, memberikan sumbangsi dan kontribusi dalam pembangunan demi kemajuan Papua Barat Daya dan Tanah Papua pada umumnya.
Ia pun berharap agar melalui diskusi publik tersebut akan lahir ide-ide briliant, usul saran hingga komitmen bersama, guna memastikan peran semua pihak dalam membantu pemerintah menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

“Pada prinsipnya pemerintah mensuport setiap inisiatif dan niat masyarakat dalam membantu tugas-tuga pemerintah. Akhirnya, atas nama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, tetapi juga bagian dari anak-anak Papua, saya menyampaikan selamat berdiskusi, kiranya forum ini bisa menjadi jembatan untuk kita menggapai masa depan Papua Barat Daya yang lebih baik dan sejahtera,” tutup gubernur.