Example floating
BeritaHomeKabar LegislatorPapua Barat Daya

Legislator Selfiana Kalami Dukung MBG Diuangkan

79
×

Legislator Selfiana Kalami Dukung MBG Diuangkan

Sebarkan artikel ini

“Kami sepakat agar program ini dievaluasi, kemudian penyalurannya tidak lagi melalui makanan gratis, tetapi dalam bentuk uang yang diberikan langsung kepada orang tua, biarkan mereka yang mengelola sendiri” Selfiana Kalami, S.Pd (Anggota DPR Papua Barat Daya)

Sorong, Detikpapua.Net – Anggota DPR Papua Barat Daya Selfiana Kalami, S.Pd ikut memberikan komentar terkait maraknya kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan terjadi di tanah air, termasuk di sejumlah wilayah di Papua Barat Daya.

Selfiana menyebut pihaknya merasa perlu menyampaikan buah pikir kepada pemerintah, melihat banyaknya persoalan yang berkaitan dengan program MBG tersebut. Menurutnya hal ini penting, karena bukan hanya terkait asas manfaat dari sebuah program yang menggunakan uang rakyat, tetapi bekaitan dengan keselamatan rakyat itu sendiri.

Anggota DPR Papua Barat Daya Selfiana Kalami, S.Pd

Ia menyebut, kasus keracunan MBG sudah berulang kali terjadi di tanah air, bahkan ada yang sudah sampai memakan korban jiwa. Di Provinsi Papua Barat Daya pun demikian perna ditemukan kasus serupa, tetapi Puji Tuhan tidak ada korban jiwa, sehingga perlu adanya sikap tegas dari pemerintah agar kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang.

“Benar kami ikuti memang sudah banyak kejadian di tanah air terkait kasus MBG ini, termasuk kita di Papua Barat Daya. Dan kami sangat menyayangkan adanya kasus seperti ini, karena bagaimanapun ini adalah program nasional yang mestinya dilaksanakan dengan standart-standart yang baik,” ujar Selfiana, saat diwawancarai awak media di sela-sela kegiatan Reses di Kelurahan Giwu, Kota Sorong, belum lama ini.

Belakangan, sebut Selfiana pihaknya telah menerima banyak keluhan dan masukan dari masyarakat terkait evaluasi program MBG tersebut. Banyak siswa dan orang tua yang merasa takut dan khawatir untuk mengkonsumsi makanan MBG, karena takut kualitas makanan tidak terjamin sehingga bisa menyebabkan terjadinya beracunan.

Sebagaian besar masyarakat, khususnya para orang tua siswa juga menginginkan agar program MBG ini segera dievalusi secara total. Mekanismenya juga perlu diganti dari yang tadinya berupa pemberian makanan gratis dirubah dalam bentuk uang tunai yang diberikan langsung kepada para siswa melalui orang tua masing-masing.

“Banyak yang mengeluh dengan kualitas MBG ini. Kami sepakat agar program ini dievaluasi, kemudian penyalurannya tidak lagi melalui makanan gratis, tetapi dalam bentuk uang yang diberikan langsung kepada orang tua, biarkan mereka yang mengelola sendiri, sekaligus membantu perekonomian mereka,” ucap Selfiana.

Namun demikian, ia mengaku usulan masyarakat tidak serta merta langsung akan dijawab, apalagi program tersebut merupakan program nasional sehingga harus menunggu proses evaluasi oleh pemerintah pusat. Saat ini, kata Selfiana masyarakat hanya perlu waspada terhadap makanan yang diberikan. Khususnya bagi guru-guru di sekolah harus diperhatikan dengan baik, diperiksa terlebih dahulu makanan yang masuk sebelum diberikan kepada anak-anak.

“Kami mengimbau sekolah-sekolah yang ada untuk ikut melakukan pengawasan, cek kembali kualitas makanan yang disajikan apakah layak atau tidak, sebelum diberikan kepada anak-anak. Kita berharap agar kedepan tidak ada lagi kasus-kasus keracunan atau masalah lain yang timbul akibat program MBG ini,” tuntas Selfiana.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *