Sorong, Detikpapua.Net – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menggelar acara penerimaan dan penyerahan kembali dua pelajar yang tergabung dalam Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional usai melaksanakan tugas pengibaran bendera di Istana Negara, 17 Agustus lalu. Acara digelar di Aula Utama Lantai III Kantor Gubernur PBD, Jumat (22/08/2025).

Pemprov PBD menerima kembali kedua pelajar atas nama Frans Jemput dan Esterline Putri Wulandari Warmasen dari pemerintah pusat melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dihadiri perwakilannya Yunita Ginting. Sementara selaku penerima, pihak Pemprov PBD diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Adolf Kambuaya, SH.,M.Si bersama Kepala Badan Kesbangpol Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si.
Usai menerima kedua pelajar, selanjutnya Pemprov menyerahkan keduanya kembali ke Pemda masing-masing, yang mana untuk Frans Jemput diserahkan kepada Pemda Raja Ampat yang diterima langsung oleh Bupati Orideko Burdam, sedangkan Esterline Putri Wulandari Warmasen diserahkan ke Pemkot Sorong, yang saat itu diwakili oleh pihak Kesbangpol Kota Sorong.

Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Daya Adolf Kambuaya, SH.,M.Si saat membacakan sambutan tertulis gubernur mengatakan, kehadiran Frans dan Esterline di tingkat pusat bukan sekadar partisipasi dalam kegiatan seremonial, tetapi merupakan wujud nyata dari dedikasi, disiplin, dan semangat patriotismeyang telah ditanamkan sejak dini. Ia menekankan, acara tersebut bukan hanya menerima mereka kembali, tetapi juga merayakan prestasi yang membanggakan, yang telah mengangkat nama Papua Barat Daya di kancah nasional.

“Penyerahan ini adalah bentuk penghargaan yang tinggi terhadap dedikasi dan prestasi mereka yang telah mengharumkan nama daerah kita di panggung nasional. Ini juga merupakan tanda bahwa generasi muda Papua Barat Daya semakin diakui dan diberi tempat penting dalam kepemimpinan dan pembangunan bangsa. Momen ini bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi merupakan simbol kolaborasi antara BPIP dan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, yang menunjukkan bahwa kita bersama-sama berkomitmen untuk membangun generasi muda yang berkarakter, cerdas, dan siap untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujar Adolf.

Ia juga mengingatkan bahwa penyerahan ini bukan hanya sekadar tentang dua orang yang mewakili daerah, tetapi lebih besar dari itu. Ini adalah tentang semangat kolektif yang harus dijaga untuk mendukung anak-anak muda dalam meraih prestasi yang lebih tinggi, serta memberikan mereka kesempatan untuk berkembang lebih baik lagi.

“Hari ini, saya ingin berbicara tentang lebih dari sekadar keberhasilan dua putra-putri terbaik kita yang telah mengibarkan bendera pusaka di tingkat pusat. Tindakan heroik dan inspiratif anggota Paskibraka Provinsi Papua Barat Daya yang telah kita saksikan pada17 Agustus 2025 kemarin dan prestasi luar biasa Frans dan Esterline dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Nasional di Jakarta, bukan hanya tentang mereka, tetapi tentang nilai-nilai yang harus kita petik untuk kehidupan kita sehari-hari. Dari kejadian heroik dan inspiratif tersebut, kita bisa mengangkat beberapa pelajaran hidup yang sangat penting, yang harus kita praktekkan bersama dalam segala hal yang kita lakukan,” ungkapnya.

Ia berharap agar kejadian-kejadian luar biasa ini tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga menjadi pelajaran hidup yang dapat dibawa dalam setiap langkah ke depan. Frans Jemput, Esterline Putri Wulandari Warmasen, Frans Beto Koloway, Afgan Rizal Sapulete, dan Karisto Gideon Dimara adalah contoh nyata bahwa dengan keberanian, kebersamaan, dan semangat nasionalisme yang tinggi, kita semua bisa meraih hal-hal besar.
“Saya ingin setiap generasi muda Papua Barat Daya memahami bahwa kunci untuk meraih kesuksesan bukanlah dalam seberapa besar kemampuan pribadi, tetapi dalam seberapa besar kita mampu berkolaborasi, mendukung satu sama lain, dan mencintai negara kita,” pungkasnya.