Oleh: Yohanes Kossay
Papua Barat Daya adalah provinsi baru yang dianugerahi kekayaan sumber daya alam luar biasa. Namun sayangnya, hingga kini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum berdiri sendiri, masih digabung dalam satu atap dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Hal ini merupakan bentuk ketidaksiapan kelembagaan yang sangat merugikan daerah—dan Gubernur harus segera mengambil tindakan.
Sektor ESDM bukanlah bidang biasa. Ia merupakan tulang punggung ekonomi daerah yang menyangkut pengelolaan kekayaan strategis. Papua Barat Daya memiliki potensi minyak dan gas bumi, batubara, emas (Au), batu kapur (kons gamping) untuk bahan semen, marmer, dan berbagai jenis mineral lainnya. Sumber daya sebesar ini tidak mungkin dikelola maksimal jika institusi yang bertanggung jawab masih bersifat gabungan dan tidak fokus.
Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan satu dinas mengurus dua sektor yang sangat berbeda. Disnakertrans berorientasi pada pengembangan SDM, pelatihan kerja, penempatan tenaga kerja, dan transmigrasi. Sementara ESDM butuh pendekatan teknis, pengawasan ketat, pengelolaan perizinan tambang, hingga pengendalian dampak lingkungan. Dua dunia ini jelas memerlukan struktur organisasi tersendiri.
Jika Dinas ESDM tidak segera dibentuk sebagai OPD mandiri, maka Papua Barat Daya berisiko gagal dalam mengelola kekayaan alamnya. Kita tidak hanya akan kehilangan peluang investasi, tetapi juga membuka celah bagi eksploitasi yang merugikan masyarakat lokal dan lingkungan. Investasi di bidang tambang dan energi membutuhkan kepastian regulasi dan birokrasi yang profesional—dan itu hanya bisa dijawab dengan lembaga teknis yang kuat.
Untuk itu, saya mendesak Gubernur Papua Barat Daya agar segera memisahkan Dinas ESDM dari Disnakertrans dan membentuk OPD teknis pertambangan secara mandiri. Ini adalah langkah mendesak dan strategis untuk memastikan bahwa pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara berdaulat, profesional, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Papua Barat Daya harus dibangun dengan struktur birokrasi yang tangguh. Potensi sudah ada, tantangan ada di depan mata—sekarang tinggal keberanian politik untuk bertindak. Jangan sampai kita kaya di atas kertas, tapi miskin dalam kenyataan.
Penulis: Wakil Pimred Detikpapua.Net.












