“Untuk khusus Kamar Adat Pengusaha Papua di Papua Barat Daya, saya berharap mereka bersatu dengan teman-teman di pihak sebelah, yaitu Gerbong Thomas Baru, juga Tuan Hara dan teman-temannya. Jangan kita ribut di organisasi,” Musa Haluk, SE.,M.M.
Sorong, Detikpapua.Net— Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kamar Adat Pengusaha Papua (BPP KAPP), MUSA HALUK, SE., M.M., menyampaikan pesan penting soal persatuan dalam organisasi pengusaha adat Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat Daya. Dalam momentum Konferensi Daerah (Konferda) I BPD KAPP Papua Barat Daya yang digelar di Hotel Luxio, Kota Sorong, Kamis, 31/7/2025. Musa berharap agar seluruh pihak yang masih berada di luar struktur KAPP resmi dapat bergabung dan berhenti terjebak dalam konflik internal.
“Untuk khusus Kamar Adat Pengusaha Papua di Papua Barat Daya, saya berharap mereka bersatu dengan teman-teman di pihak sebelah, yaitu Gerbong Thomas Baru, juga Tuan Hara dan teman-temannya. Jangan kita ribut di organisasi,” tegas Musa Haluk.
Musa menilai, perpecahan di internal organisasi hanya akan merugikan orang asli Papua sendiri karena perhatian terpecah, sementara peluang usaha dan proyek pembangunan diambil pihak lain dari luar.
“Kalau kita ribut soal paket pekerjaan, itu kita akui wajar dalam dunia usaha. Tapi kalau ribut di organisasi, kita tidak akan dapat apa-apa. Sementara kita sibuk konflik internal, orang luar yang ambil pekerjaan itu,” ujarnya.
Dalam pandangannya, proses pembentukan organisasi tandingan yang dilakukan oleh pihak lain tidak sah secara hukum dan prosedur. Ia pun mengajak seluruh pengusaha adat untuk kembali bersatu dan menghindari dualisme yang melemahkan.
“Apa yang mereka lakukan, dokumen dan prosesnya tidak benar semua. Kalau mereka merasa benar, silakan tempuh jalur hukum, tapi realitanya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Musa menegaskan.
Musa Haluk menutup pernyataannya dengan ajakan terbuka agar para pengusaha adat dari berbagai gerbong untuk bergabung dalam wadah resmi KAPP demi mewujudkan Papua yang maju, adil, dan penuh keberpihakan kepada orang asli Papua.
“Mari bergabung. Supaya kita kuat, supaya kita bisa berdiri sama tinggi dan tidak terus jadi penonton di tanah sendiri,” tutupnya.