Wamena, Detikpapua.Net – Solidaritas Mahasiswa Pegunungan, Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung dari Sorong Raya dan Manokwari, serta Komunitas Tangan Kasih Sorong–Manokwari menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan Basarnas Kabupaten Jayawijaya atas fasilitasi transportasi sungai berupa long boat dalam rangka penyaluran bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak banjir di pinggiran Sungai Baliem.
Ucapan terima kasih ini juga disampaikan secara langsung oleh anggota DPR Papua Pegunungan, Salomina Marian, S.P, yang turut mendampingi tim relawan selama proses pelepasan dan penyaluran bantuan. Dalam keterangannya, ia menyatakan:
“Kami sangat mengapresiasi respon cepat dan niat baik dari Basarnas Jayawijaya yang telah mempermudah akses bantuan kemanusiaan. Tanpa dukungan ini, distribusi bantuan ke wilayah yang terisolasi akan sangat sulit dilakukan,” ujar Salomina Marian, S.P.
Sementara itu, Kepala Basarnas Kabupaten Jayawijaya memberikan apresiasi penuh kepada seluruh elemen yang tergabung dalam solidaritas ini, menyatakan bahwa kolaborasi antara masyarakat, mahasiswa, dan lembaga pemerintah adalah kunci keberhasilan dalam aksi-aksi kemanusiaan di wilayah Papua.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh para koordinator lapangan dan perwakilan dari masing-masing organisasi:
Daud Hiluka, utusan dan koordinator aksi dari Solidaritas Mahasiswa Pegunungan dan OKP Cipayung Sorong Raya, menyampaikan bahwa bantuan long boat sangat krusial untuk menjangkau wilayah-wilayah yang terputus akibat banjir.
Pilamo Sorabut, perwakilan dari Solidaritas Mahasiswa Pegunungan dan OKP Cipayung Manokwari, mengungkapkan bahwa semangat kolaboratif ini menjadi kekuatan moral bagi para relawan muda di Tanah Papua.
Julfian Jigibalom, Ketua Komunitas Tangan Kasih Sorong–Manokwari, menambahkan bahwa aksi ini bukan hanya soal distribusi logistik, tetapi juga tentang menyatukan semangat dan solidaritas anak-anak Papua untuk kemanusiaan dan lingkungan.
Penyaluran bantuan kemanusiaan ke pinggiran Sungai Baliem ini dilakukan dalam waktu kurang lebih satu minggu, dengan titik distribusi mencakup daerah-daerah terdampak banjir yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
