Example floating
IMG-20250630-210221
BeritaHomeKabar PapuaLingkunganPapua Barat Daya

Langkah Nyata Pemuda Konda Jaga Hutan Adat Lewat Patroli Canggih

89
×

Langkah Nyata Pemuda Konda Jaga Hutan Adat Lewat Patroli Canggih

Sebarkan artikel ini
KET: Pelatihan-Smart-Patrol-Distrik-Konda-Dok.Konservasi-Indonesia-Nikka-Gunadharma
KET: Pelatihan-Smart-Patrol-Distrik-Konda-Dok.Konservasi-Indonesia-Nikka-Gunadharma

Sorong Selatan, Detikpapuanet— Di Distrik Konda, Kabupaten Sorong Selatan, semangat generasi muda adat untuk menjaga warisan leluhur menemukan bentuk yang nyata. Setelah menyusun Rencana Kelola Perhutanan Sosial (RKPS) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Hutan Adat pertama di Papua Barat Daya awal April lalu, para pemuda adat kini melangkah lebih jauh: mempelajari teknologi patroli hutan berbasis SMART (Spatial Monitoring and Reporting Tool).

“Selama empat hari, dari 23 hingga 26 April 2025, belasan pemuda dari lima kampung—Bariat, Manelek, Nakna, Konda, dan Wamargege—serta dusun persiapan Onipia, Demen, dan Simora, mengikuti pelatihan intensif di Aula Bappeda Sorong Selatan,” demikian siaran pers Konservasi Indonesia yang diterima media, Sabtu (26/4/2025).

IMG-20250630-140531

Mereka adalah representasi empat sub-suku besar: Gemna, Nakna, Afsya, dan Yaben. Keempatnya kini tengah memperjuangkan pengakuan resmi atas wilayah hutan adat seluas 37.833 hektar.

Patroli SMART bukan sekadar soal jalan-jalan di hutan. Lewat pelatihan ini, para peserta dibekali dengan sembilan materi penting, mulai dari kategorisasi temuan di lapangan, penggunaan perangkat GPS dan tally sheet, hingga cara menginput data ke dalam sistem SMART. Mereka juga melakukan praktik langsung selama lebih dari 600 menit di kawasan hutan sekitar Kampung Bariat.

KET: Pelatihan Smart Patrol – Distrik Konda – Dok.Konservasi Indonesia – Nikka Gunadharma

Yusup Maikel Sianggo, pendiri Komunitas Pemuda Adat GENAYA (Gabungan sub-suku Gemna, Nakna, Afsya, dan Yaben), mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru bagi anak muda adat. “Hutan adalah hidup kami. Melalui pelatihan ini, kami punya alat dan ilmu untuk menjaganya dengan lebih baik. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung,” ujarnya.

Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan (DLHKP) Papua Barat Daya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya, Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Maluku-Papua, Dinas Lingkungan Hidup Sorong Selatan, serta Yayasan Konservasi Indonesia.

Menurut Kepala DLHKP Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu, ST., M.Si., kegiatan ini adalah langkah nyata pemberdayaan masyarakat adat dalam kerangka otonomi khusus di Tanah Papua. Ia menekankan bahwa penguatan kapasitas lokal sangat penting untuk mewujudkan pengelolaan hutan berbasis kearifan lokal dan teknologi modern. “Hutan Adat bukan sekadar kawasan. Ia adalah identitas budaya, dan kontribusi besar Papua Barat Daya untuk dunia dalam menghadapi perubahan iklim,” tegasnya.

Sorong Selatan sendiri dikenal sebagai wilayah dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Dari luas wilayah administratif 654.900 hektar, sekitar 497.522 hektar dikategorikan sebagai ekosistem alami bernilai tinggi. Kajian terbaru yang dilakukan Konservasi Indonesia bersama BBKSDA Papua Barat Daya mencatat keberadaan 416 jenis tumbuhan dan 372 spesies vertebrata, termasuk 58 mamalia, 280 burung, 36 reptil, dan 14 amfibia.

Roberth Mandosir, Direktur Program Papua dari Konservasi Indonesia, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari Program KASUARI (Kuatkan Adat, Sumber Daya Alam Lestari), yang mencakup kawasan seluas 150.000 hektar di Sorong Selatan. Menurutnya, keterlibatan generasi muda dalam program ini sangat krusial. “Para pemuda ini tidak hanya belajar menjaga hutan, tapi juga memimpin perubahan. Mereka adalah motor penggerak masa depan pengelolaan sumber daya alam berbasis adat dan berkelanjutan,” tuturnya.

KET: Pelatihan Smart Patrol – Distrik Konda – Dok.Konservasi Indonesia – Nikka Gunadharma

Dengan langkah nyata seperti ini, Distrik Konda bukan hanya menjaga hutannya. Ia juga menanam harapan baru: bahwa masa depan Papua dan alamnya bisa terus lestari di tangan generasi mudanya sendiri.

Tentang Konservasi Indonesia

Konservasi Indonesia (KI) adalah yayasan nasional yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Bermitra dengan pemerintah dan berbagai pihak, KI menghadirkan solusi berbasis-alam dan pendekatan pengelolaan bentang alam dan laut yang berkelanjutan demi dampak jangka panjang bagi manusia dan alam Indonesia

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IMG-20250620-151809