“Harapan kami dari Balai Guru Penggerak Papua Barat, ke-28 CGP ini bisa membawa perubahan untuk pendidikan khususnya di Raja Ampat. Perubahan benar-benar mereka bawa untuk kemajuan pendidikan yang ada di Raja Ampat,” ujar Nevita.
Raja Ampat, DetikPapuaNet– Guru memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa, termasuk menciptakan perubahan dan inovasi bermanfaat bagi perkembangan dunia. Tanpa guru maka perubahan tak mungkin terjadi, karena perubahan lahir dari ilmu yang diajar guru atau pendidik. Karena itu guru sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Pemerintah terus meningkatan kompetisi guru searah dengan perkembangan zaman. Dan Salah satu yang gencar pemerintah saat ini adalah Program Pendidikan Guru Penggerak. Program ini merata disemua wilayah.
Pada tahun 2024, ada 28 guru di Raja Ampat berhasil lolos seleksi sebagai calon guru penggerak (CGP) dan mengikuti pelatihan dan pendidikan selama enam bulan.
Dan setidaknya 28 CGP tersebut bertahan hingg Pembelajaran Tatap Muka ke-4 (PTM 4) yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan, Kompleks Kantor Bupati Raja Ampat, Rabu, (4/12/2024).
Nevita Ariani selaku Perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Papua Barat menjelaskan PTM 4 merupakan tahap akhir dari seluruh proses panjang Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan XI Dasus Raja Ampat yang berlangsung selama kurang lebih enam bulan.
“Ini merupakan rangkaian kegiatan dari pembelajaran untuk CGP Dasus Angkatan XI yang dimulai Tanggal 30 Juli 2024 sampai hari ini, Rabu, 04 Desember 2024 dan telah melewati tiga kali PTM dan hari ini PTM 4,” ujar Nevita Ariani.
Dengan selesainya PTM 4, Nevita Ariani berharap para CGP bisa membawa perubahan bagi dunia pendidikan di Raja Ampat. Perubahan itu kata dia, harus merata baik di kota maupun di kampung di wilayah Raja Ampat.
“Harapan kami dari Balai Guru Penggerak Papua Barat, ke-28 CGP ini bisa membawa perubahan untuk pendidikan khususnya di Raja Ampat. Perubahan benar-benar mereka bawa untuk kemajuan pendidikan yang ada di Raja Ampat,” ujar Nevita.
Dalam PTM 4 tersebut CGP guru dari berbagai sekolah di Raja Ampat tersebut mempresentasikan Rencana Kerja dan Panen Hasil Progam Pendidikan Guru yang telah mereka ikuti, baik dalam bentuk presentasi maupun pameran hasil yang dipajang pada stand-stand yang memuat beragam informasi.
“Panen hasil itu sendiri menyangkut apa yang mereka sudah pelajari selama ini baik dari PTM 1 sampai PTM 4 dan dituangkan dihari ini,” tambah Nevita Ariani.
Terkait proses seleksi CGP, Nevita Ariani menjelaskan untuk Angkatan XI Dasus Raja Ampat dari awal melewati tahap seleksi yang ketat dari puluhan guru di Raja Ampat. Dan yang lulus seleksi adalah 28 guru.
“Awalnya ada proses seleksi yang langsung dari Pusat. Jadi proses seleksi itu panjang mulai dari tahap pemberkasan, kemudian, praktek mengajar seperti esay dan lain-lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan Raja Ampat, Asri Haji Salim, S.Pd menjelaskan PTM 4 tersebut bukan akhir dari kiprah guru dalam pengembangan pendidikan di Raja Ampat tetapi awal dari rencana pembelajaran yang lebih baik lagi untuk masa depan anak-anak Raja Ampat.
“Jadi apa yang mereka dapat hari ini dan setelah ini saat ke tempat tugas harus jauh lebih baik dari sebelum mengikuti program ini,” ujarnya Asri Haji Salim.
Dirinya tak lupa memberi apresiasi dan penghargaan kepada Balai Guru Penggerak Papua Barat yang telah melatih guru-guru di Raja Ampat, dan berharap program ini akan terus ditingkatkan di masa mendatang, mengingat masih banyak guru di Raja Ampat yang belum mengikuti program pendidikan guru penggerak.
“Saya berharap kedepan program ini ditingkatkan mengingat banyak teman lain yang belum ikut,” ujar Asri Haji Salim.
Kegiatan PTM 4 CGP Raja Ampat ini juga dihadiri para kepala sekolah, pengawas dan pejabat Dinas Pendidikan Raja Ampat. Kegiatan tersebut menjadikan Aula Dinas Pendidikan sebagai ruangan yang syarat informasi karena terdapat stand-stand CGP terkait apa yang mereka lakukan selama mengikuti program guru penggerak.