Example floating
1-20251125-150740-0000
BeritaHomePolitik

Sejumput Harapan Bagi Golkar

202
×

Sejumput Harapan Bagi Golkar

Sebarkan artikel ini

Oleh: Orie Nauw (Politisi)

Partai Golongan Karya (Golkar) sejak awal berdirinya, dibangun sebagai instrumen politik Orde Baru. Karena itu, Golkar sangat berjaya pada masa orde baru. Setelah reformasi, Golkar hampir colaps. Ditangan dingin Bang Akbar Tanjung, Golkar siuman, bangkit, solid dan melangkah maju. Periode kepemimpinan setelah itu tidak ada pencapaian yg signifikan alias datar-datar saja.

Merah-Emas-dan-Putih-Ilustrasi-Ucapan-Hari-Sumpah-Pemuda-Card-20251125-122100-0000

Survey membuktikan posisi Golkar tetap bertengger pada nomor 3 setelah PDI-P dan Gerindra. Postur dan roh Golkar serasa semakin tua, tidak cekatan dan lincah seperti dulu lagi. Kaderisasi semakin mandek sejak dipimpin JK. Ibarat sebuah keluarga yang beranjak lansia, anak-anak yang sudah dewasa minta warisan untuk membangun rumah tangganya sendiri.

Dengan warisan pengalaman politiknya, sebutlah Gus Dur membangun PKB, Prabowo Subianto pergi membangun Gerindra, Surya Paloh membangun Nasdem, Wiranto membangun Hanura, Harry Tanusudibyo membangun Perindo.

Lalu bagaimana dengan Golkar yang dipimpin oleh Ketum Bahlil Lahadalia yang masih mengelola sisa warisan pendiri golkar, dapatkah Golkar kembali berjaya seperti masa keemasannya pada orde baru ?

Ini sebuah tantangan berat kalau kita tidak salah sebut, terberat bagi ketum BL. Apakah sejarah politik di republik ini akan mencatat bahwa BL adalah seorang tokoh muda yg fenomenal dari kawasan timur bersama seniornya Bapak BJ Habibie dan Jusuf Kala?

Golkar hari hari ini nampak semakin usur, mengidap komplikasi penyakit vasted interest. Hari ini warisan gedung-gedung peninggalan orde baru nampak tua dan reyot, aktifitas organisasi nyaris sunyi, pintu-pintu kantor Golkar semuanya tutup, tidak ramai sebagai tempat berkumpulnya kader dan masyarakat seperti dulu. Core values Golkar sudah hilang ditelan fragmatisme politik. Pendidikan kaderisasi politik Golkar tidak berjalan, krisis kader pemimpin di tubuh Golkar semakin memprihatinkan.

Kalau Golkar mau kembali eksis, solid dan berjaya seperti di masa orde baru maka golkar harus melakukan reinstal program, strategi dan taktik politiknya supaya tetap relevan dengan perubahan dan perkembangan jaman yang pesat dewasa ini akibat disrupsi teknologi digital. Golkar harus melakukan “Peremajaan” atau “Regenerasi Sel Politik”.

Bila tidak, maka Golkar hanya akan menjadi partai yg lebih asik bernostalgia tentang sukses story masa lalu dan lupa bahwa sekarang kita bukan ada di dimasa lalu lagi. Saya optimis Golkar dibawah Ketum Bahlil Lahadalia pasti berjaya di masa depan. Selamat berkonsolidasi menyongsong Musda Partai Golkar Papua Barat Daya.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1-20251125-153219-0000