Balai Veteriner Gelar Bimtek Manajemen Ayam Petelur Bagi 9 Kelompok Peternak di PBD
Sebarkan artikel ini
Anggota DPR RI Robert J. Kardinal Ingatkan Peternak Harus Tekun dan Serius
Sorong, Detikpapua.Net – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI melalui Balai Veteriner Jayapura, melaksanakan penguatan kapasitas manajemen ayam petelur melalui kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) bagi 9 kelompok peternak ayam petelur di Provinsi Papua Barat Daya.
Pada Sabtu (08/11/2025), tim Balai Veteriner yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai drh. Tri Juwianto melaksanakan Bimtek di dua tempat sekaligus, Bimtek pertama digelar di Kantor Dinas Pertanian Kota Sorong, Jalan Sorong-Klamono Km 14, yang diikuti 3 kelompok peternak Kota Sorong. Pertemuan kedua digelar di Klinik dan Laboratorium Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Sorong, Jalan Sorong-Katapop SP II, yang diikuti 4 kelompok peternak di wilayah tersebut.
Kepala Balai Veteriner Jayapura drh. Tri Juwianto saat membawakan materi dalam Bimtek Manajemen Ayam Petelur bagi para kelompok peternak ayam petelur di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu (08/11/2025). Foto/Yohanes Sole
Sebagaimana diketahui, 9 kelompok peternak di Provinsi Papua Barat Daya merupakan penerima bantuan ayam merah putih dari Kementerian Pertanian RI. Program tersebut diprakarsai oleh Komisi IV DPR RI, yang didalamnya terdapat salah satu Anggota DPR asal Provinsi Papua Barat Daya yakni Robert Joppy Kardinal. Untuk Provinsi Papua Barat Daya sendiri terdapat 9 kelompok peternak yang terbagi di 2 kabupaten satu kota. Kabupaten Sorong 4 kelompok, Kabupaten Sorong Selatan 2 kelompok dan Kota Sorong 3 kelompok.
Kepala Balai Veteriner Jayapura drh. Tri Juwianto kepada awak media mengatakan, Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan program bantuan ayam petelur atau yang disebut ayam merah putih kepada para kelompok peternak di seluruh Indonesia.
Kepala Balai Veteriner Jayapura drh. Tri Juwianto foto bersama dengan para peternak ayam petelur Kabupaten Sorong usai pelaksanaan Bimtek, Sabtu (08/11/2025). Foto/Yohanes Sole
Ia menyebut bantuan yang diberikan berupa 600 ekor ayam petelur umur 16-18 minggu per kelompok peternak plus kandang dan peralatannya, obat-obatan dan pakan yang diberikan selama tiga bulan pertama dengan total masing-masing 5,4 ton pangan per kelompok peternak. Bantuan tersebut sudah terealisasi seiring berjalannya Bimtek tersebut.
“Untuk di Papua Barat Daya kita punya 9 kelompok peternak, Kota Sorong 3 kelompok, Kabupaten Sorong 4 dan Sorong Selatan 2 kelompok. Bantuannya berupa bibit ayam petelur 600 ekor per kelompok plus kandang dan peralatannya, obat-obatan, pakan dan juga penguatan kapasitas melalui bimtek yang kami gelar saat ini,” ujar drh. Tri Juwianto saat diwawancarai usai Bimtek di Kabupaten Sorong, Sabtu (08/11/2025).
Juwianto menjelaskan, kegiatan Bimtek tersebut merupakan salah satu instrumen penting dalam program pemberian bantuan kali ini, demi memperkuat kapasitas manajemen pengelolaan ayam petelur, tetapi juga guna menambah pengetahuan para peternak terkait cara beternak ayam petelur yang baik dan profesional.
Hal ini, lanjut dia, diperlukan agar bantuan yang diterima saat ini tidak menguap begitu saja, tetapi bisa terus dikembangkan, sehingga bisa memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat, khususnya para peternak yang telah menerima bantuan.
“Jadi semua kita ajarkan, mulai dari cara perlakuan ayam, cara pengelolaan dan pemberian pakan, kandangnya, penyakit dan penanganannya, sampai pada manajemen keuangannya. Kita berharap dengan bekal yang ada para peternak bisa semakin survive. Dengan demikian, bantuan yang sekarang diberikan bisa jadi hanya stimulan untuk mereka kembangkan secara mandiri nantinya,” ungkapnya sembari mengaku pihaknya masih akan mengunjungi Kabupaten Sorong Selatan untuk bertemu dan melaksanakan Bimtek bersama 2 kelompok peternak disana.
Sementara, Anggota Komisi IV DPR RI Robert Joppy Kardinal (RJK) yang dimintai tanggapan oleh awak media mengaku sangat merespon positif program bantuan ayam merah putih Kementerian Pertanian hingga pelaksanaan Bimtek yang digelar Balai Veteriner Jayapura. RJK membenarkan program tersebut muncul setelah adanya usulan dari pihaknya di Komisi IV DPR RI yang telah dituangkan dalam kesepakatan bersama antara Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian RI.
Anggota Komisi IV DPR RI Robert Joppy Kardinal (RJK).
Politisi senior Partai Golkar ini menyebut, program bantuan ayam merah putih ini diluncurkan untuk mendukung program Asca Cita Presiden khususnya dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Selain itu, juga dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha dibidang peternakan. Lebih dari itu, kehadiran para peternak ayam petelur di daerah juga dalam rangka membantu menyukseskan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) melalui ketersediaan telur ayam yang terjangkau dan berkualitas.
“Kita tidak bisa hanya berharap telur-telur ayam ini datang dari luar daerah, karena dari sisi kualitas saja pasti berkurang akibat waktu perjalanan yang cukup lama. Kita berharap dengan hadirnya para peternak telur didaerah maka kebutuhan rumah tangga masyarakat bisa terpenuhi, tetapi juga kebutuhan untuk suksesi MBG ini bisa tercukupi. Dari sisi harga bisa lebih terjangkau dan kualitasnya sudah pasti bagus karena langsung diambil dari kandang,” ungkap RJK.
Suasana Pelaksanaan Bimtek Manajemen Ayam Petelur yang dilaksanakan Balai Veteriner Jayapura bagi para kelompok peternak ayam petelur di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu (08/11/2025). Foto/Yohanes Sole
Senada dengan Kepala Balai Veteriner Jayapura, RJK juga berharap agar para peternak di wilayah Papua Barat Daya, yang telah mendapatkan bantuan dari pemerintah bisa memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya. Apalagi sudah mendapat bekal pengetahuan melalui Bimtek yang diberikan, tentu harus dimanfaatkan baik untuk memanajemen usahanya sehingga tidak berhenti di satu titik, tetapi akan terus berkesinambungan bahkan terus meningkat dari waktu ke waktu.
“(Para peternak) Harus tekun dan serius. Kalau hari ini dapat 600 ayam harus dirawat baik, kemudian uangnya dikelola dengan baik supaya usaha ini terus berkembang. Kalau bisa dari 600 ini bisa menghasilkan seribu atau dua ribu ekor ayam lagi, supaya bisa memberi penghasilan yang lebih besar. Apalagi sekarang ada program MBG, tentu dari sisi marketingnya sudah tidak sulit, jadi gunakan kesempatan ini dengan baik,” pesan RJK.
Diakhir penyampaiannya, ia mengaku pihaknya akan terus mendorong pemerintah pusat melaksanakan program-program pengembangan ekonomi kerakyatan, melalui pemberian bantuan stimulan bagi usaha-usaha masyarakat sesuai dengan kebutuhan di daerah. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk terus mendorong pelaksana program MBG agar bisa memanfaatkan potensi pangan lokal termasuk telur yang dihasilkan para kelompok peternak di daerah, dalam memenuhi kebutuhan dapur MBG.
Sahid, salah seorang penerima bantuan ayam petelur di Kabupaten Sorong yang sempat diwawancarai awak media menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada pemerintah pusat, khusus Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Pertanian yang telah memberikan perhatian serius dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Ia mengaku bantuan yang diterima pihaknya sangat bermanfaat dalam menunjang kebutuhan sehari-hari maupun dalam peningkatan ekonomi keluarga.
Tak lupa ia juga menyampaikan penghargaan kepada anggota DPR RI asal Papua Barat Daya Robert Joppy Kardinal yang telah memprakarsai pelaksanaan program bantuan tersebut, serta telah memperjuangkan kuota bagi Provinsi Papua Barat Daya, sehingga hari ini 4 kelompok peternak di Kabupaten Sorong ikut merasakan bantuan tersebut. Juga ucapan terimakasih disampaikan kepada Balai Veteriner Jayapura Papua yang sangat intens mengawal dan melakukan pendampingan dalam suksesi program bantuan ayam petelur kali ini.
“Tentunya bantuan yang kami terima ini akan kami gunakan dengan sangat baik. Seperti yang telah disampaikan bahwa kami akan berupaya maksimal, agar bantuan ini tidak habis sekali pakai saja tetapi akan terus berkesinambungan melalui peningkatan usaha di waktu kedepan. Terima kasih buat pemerintah pusat, DPR RI, Balai Veteriner Jayapura dan semua pihak yang sudah memprakarsai pelaksanaan program ini. Kiranya apa yang menjadi harapan kita bersama dapat tercapai,” ucap Sahid.