Waisai, Detikpapua.Net – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Dinas Koperasi dan UKM menggelar pelatihan pembuatan proposal bisnis untuk mengakses dana hibah dan investor, serta pelatihan keuangan dan pembukuan sederhana bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Orang Asli Papua (OAP). Kegiatan ini berlangsung di Aula Dolphin Waisai, Rabu (5/11/2025).

Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Raja Ampat, Drs. Mansyur Syahdan, M.Si, ini turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Muthotib, S.Sos, serta para narasumber dari Yayasan Karya Rumah Sejahtera, yakni Pendi Yusuf Mukhtar, Budi Setiawan, dan Bintang Januari Haliri. Sebanyak 100 peserta mengikuti kegiatan tersebut, terdiri dari 86 pelaku UMKM OAP dan 14 pelaku non-OAP yang berdomisili di Raja Ampat.
Dalam laporan panitia, pelaksanaan pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan UMKM tahun 2025 pada bidang pendataan dan pembinaan UKM, yang dibiayai melalui Dana Otonomi Khusus (OTSUS). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 5 hingga 7 November 2025.
Sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan pembuatan proposal bisnis, sementara 50 peserta lainnya mengikuti pelatihan pembukuan dan pengelolaan keuangan sederhana. Materi pelatihan mencakup penyusunan proposal usaha yang menarik bagi calon investor, teknik mengelola pembukuan sederhana, pencatatan laba rugi, serta uji kompetensi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.

Narasumber dari Yayasan Karya Rumah Sejahtera memberikan bimbingan langsung dengan pendekatan praktis dan interaktif agar peserta dapat memahami konsep teori dan mengaplikasikannya dalam usaha mereka masing-masing.
Dalam sambutan Bupati Raja Ampat yang dibacakan oleh Wakil Bupati Drs. Mansyur Syahdan, disampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas pelaku UMKM, khususnya OAP, agar mampu mengelola usaha secara profesional dan mandiri.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Raja Ampat. Namun masih banyak pelaku usaha yang kesulitan menyusun proposal bisnis dan mengelola keuangan, sehingga sulit mengakses dana hibah atau menarik minat investor. Pelatihan ini hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Mansyur dalam sambutannya.
Ia juga mengapresiasi kerja sama Dinas Koperasi dan UKM bersama Yayasan Karya Rumah Sejahtera yang telah menghadirkan pelatihan berbasis praktik langsung. Dalam suasana penuh canda, Wakil Bupati berpesan agar peserta aktif bertanya selama pelatihan berlangsung.

“Kalau ada peserta yang tidak mau bertanya, jangan dikasih snack,” ujarnya sambil tersenyum, disambut tawa peserta. “Manfaatkan waktu tiga hari ini sebaik mungkin, karena ini kesempatan langka untuk mendapatkan pengetahuan dan nilai tambah bagi usaha Bapak Ibu sekalian.”
Wakil Bupati menambahkan, pelatihan semacam ini diharapkan menjadi awal dari peningkatan kapasitas berkelanjutan bagi para pelaku UMKM di Raja Ampat, terutama di sektor-sektor potensial seperti kerajinan, kuliner lokal, dan pengelolaan homestay wisata.
“Ke depan, kita ingin agar UMKM OAP mampu bersaing dan mandiri. Banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan jika dikelola dengan baik dan memiliki kemampuan administrasi yang kuat,” tambahnya.
Kegiatan ditutup dengan pesan apresiatif dari panitia yang menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut, termasuk dukungan penuh Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat dalam membangun ekosistem UMKM yang berdaya saing dan berkelanjutan.















