Example floating
BeritaHome

Ori Nauw Dorong Pemda Berinovasi, Dukung Peningkatan Status Bandara DEO Sorong

143
×

Ori Nauw Dorong Pemda Berinovasi, Dukung Peningkatan Status Bandara DEO Sorong

Sebarkan artikel ini

Sorong, Detikpapua.Net – Masyarakat Papua Barat Daya, menyambut baik kebijakan pemerintah, menetapkan status Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong menjadi Bandara Internasional. Kebijakan tersebut dinilai sangat strategis dalam rangka mempermudah aksesibilitas transportasi mancanegara, tetapi juga dalam upaya mempercepat pembangunan di kawasan, khususnya di wilayah Kepala Burung Pulau Papua.

Gambar: Tampak depan Bandara DEO Sorong. Bandara ini baru saja ditingkatkan statusnya menjadi Bandara Internasional. Foto/Istimewa

Cendekiawan Papua, Origenes Nauw menegaskan, peningkatan status Bandara DEO merupakan sebuah keputusan politik yang sangat tepat dan patut diapresiasi. Pemerintah daerah dan masyarakat Papua Barat Daya, sudah sepatutnya menyambut dengan gembira dan bersyukur atas keputusan baik tersebut.

Ia pun memberi apresiasi yang tinggi kepada pemerintah pusat khususnya Presiden Prabowo, atas keputusan penting dan bersejarah ini karena akan menghadirkan banyak perubahan dalam konteks kesejahteraan bagi masyarakat Papua kedepannya.

Ori Nauw merasa perlu untuk memberikan semacam buah pikir kepada pemerintah, supaya status Bandara DEO sebagai Bandara Internasional, tidak hanya sebatas nama tetapi dapat menghasilkan efek berganda bagi kemajuan pembangunan daerah PBD.

Gambar: Pesona dan keindahan alam Raja Ampat, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata dunia, yang tersohor. Foto/Istimewa

Ia menyebut, tentu masyarakat menunggu langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Ia pun mendorong pemerintah daerah untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak yang kompeten memperjuangkan sektor-sektor lain yang perlu dibangun untuk merangsang peningkatan arus orang, barang dan jasa dari mancanegara melalui Bandara DEO.

Gambar: Pesona Danau Uter di Maybrat, yang kian mendapat perhatian wisatawan. Danau diproyeksikan akan mendatangkan lebih banyak wisatawan jika dikelola dengan baik. Foto/Istimewa

Ia menyebut faktor-faktor penarik seperti misalnya di sektor industri pariwisata khususnya Raja Ampat dan Maybrat. Dengan adanya Bandara Internasional ini, Raja Ampat harus mendapatkan peningkatan status tata kelola industri pariwisata. Jika selama ini masih ditangani oleh Pemda, maka kedepan perlu ada inovasi kebijakan, dengan membentuk suatu badan otorita yang khusus untuk mengelola kegiatan kepariwisataan di Raja Ampat. Begitupun Badan Otorita Pengelolaan Pariwisata Maybrat mengingat potensi pariwisata Maybrat yang sangat kaya dan menjanjikan seperti Wisata Danau Ayamaru dan Danau Biru Uter.

Badan otorita ini akan bertanggungjawab penuh dalam kegiatan pengelolaan termasuk mempersiapkan seluruh infrastruktur penunjang kegiatan kepariwisataan di Raja Ampat dan Maybrat. Dengan demikian maka akan ada target-target tertentu terkait jumlah wisatawan yang masuk, misalnya jika sebelumnya 50 ribu wisatawan per tahun, jika dikelola oleh badan otorita maka targetnya harus naik misalnya menjadi 500 ribu-1 jt wisatawan mancanegara pertahun.

Gambar: Landscape Sausapor Kabupaten Tambraw, salah satu kawasan yang diproyeksikan menjadi kota niaga di Papua Barat Daya. Foto/Istimewa

Sektor strategis lain adalah industri perikanan. Pemerintah daerah harus proaktif membangun koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mendorong percepatan pembangunan industri perikanan laut yang besar di Sausapor dan Werur Kabupaten Tambraw. Karena program ini sudah digagas oleh Pemkab Tambraw dan dibahas di Bappenas dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, beberapa waktu lalu, hanya saja sampai sekarang belum ada tindak lanjut.

“Ada juga potensi industri perikanan darat terbesar yakni di Kabupaten Sorong Selatan. Itu harus menjadi proyek strategis yang semstinya mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Lobster, rumput laut, kepiting, taripang, mutiara, kelapa, cengkeh, gaharu dan lain-lain adalah komoditi yang sangat potensial di Kabupaten Sorong dan Raja Ampat yang perlu dibangun dan dipasarkan ke
luar negeri seperti Jepang, China, Korea Selatan, Singapura, Australia dan negara lainnya, melalui Bandara Internasional DEO Sorong,” papar Ori Nauw.

Gambar: Cendekiawan Papua, Origenes Nauw

Ia melanjutkan, dengan kebijakan dan program inovatif maka ketergantungan sumber pembiayaan pembangunan daerah yang selama ini dari pusat, secara bertahap dapat didukung oleh sumber pendapatan asli daerah karena pertumbuhan ekonomi yang semakin signifikan.

Pertumbuhan ekonomi daerah yang kuat akan memungkinkan penurunan angka penggangguran dan kemiskinan, angka kematian ibu melahirkan dan balita yg tinggi menurut data pusat BPS dan meningkatkan angka partisipasi sekolah yg semakin baik, kesejahteraan masyarakat khususnya orang asli Papua kedepan akan terus semakin meningkat.

height="600"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *