Dialog Interaktif “Kita Indonesia” Kaban Kesbangpol Dr. Sellvyana Sangkek Sampaikan Pesan Kebangsaan
Sebarkan artikel ini
“Cinta tanah air adalah api di hati, cahaya di lingkungan, dan kekuatan kita membangun Papua Barat Daya yang damai dan maju dalam bingkai Indonesia” Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si (Kepala Badan Kesbangpol Papua Barat Daya)
Sorong, Detikpapua.Net – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Barat Daya Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si menjadi narasumber bersama Letkol Infantri Renaldi (Dandim 1802 Sorong) dalam Program Dialog “Kita Indonesia” di Studio Pro 1 RRI Sorong, Selasa (19/08/2025).
Dalam dialog interaktif bertopik “Mencintai Negara dan Tanah Air” tersebut, Dr. Sellvyana berkesempatan memaparkan sejumlah pesan penting, dalam semangat refleksi bulan kemerdekaan bagi seluruh masyarakat Papua Barat Daya, khususnya para pendengar siaran Pro 1 RRI Sorong.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Barat Daya Dr. Sellvyana Sangkek, SE.,M.Si (Batik merah) saat menjadi narasumber di Studio Pro 1 RRI Sorong, Selasa (19/08/2025). Foto/Yohanes Sole
Pada kesempatan itu, Dr. Sellvyana membuka pembicaraannya dengan menyampaikan ucapan syukur dan penghormatan kepada pendengar RRI Sorong, moderator, narasumber lain (Dandim 1802), dan masyarakat Papua Barat Daya atas kesempatan berharga tersebut. Ia menekankan pentingnya bulan Agustus sebagai momentum peringatan Hari Kemerdekaan untuk menumbuhkan cinta tanah air.
Menurutnya, cinta tanah air bukan sekadar slogan, tetapi harus diwujudkan dalam sikap, tindakan dan pengorbanan nyata. Nilai ini tercermin dalam Pancasila, UUD 1945, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen menjaga NKRI. Cinta tanah air berarti menjaga kedaulatan bangsa, menghargai keragaman budaya, serta menjaga persatuan di tengah perbedaan.
“Papua Barat Daya adalah provinsi baru, sedang membangun fondasi pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat. Mencintai tanah air berarti ikut menjaga keamanan, mendukung pembangunan, serta menghindari perpecahan akibat isu SARA, hoaks, atau provokasi. Cinta tanah air diwujudkan dengan menghormati nilai-nilai adat dan budaya lokal, mendukung pembangunan daerah sesuai potensi wilayah serta menjaga kerukunan antarumat beragama dan antar-suku,” papar Dr. Sellvyana.
Pada kesempatan itu. Dr. Sellvyana juga memaparkan peran sekaligus tantangan yang akan dihadapi oleh generasi muda di tanah air khususnya di wilayah Papua Barat Daya. Ia menyebut Pemuda adalah motor penggerak perubahan, sehingga cinta tanah air harus ditanamkan sejak dini: melalui pendidikan, kegiatan kepemudaan, organisasi kemasyarakatan, dan kreativitas digital.
“Adapun tantangan yang dihadapi generasi muda diera digital ini yakni banyaknya informasi bohong (hoaks) dan ideologi transnasional yang dapat mengikis nasionalisme. Generasi muda harus cerdas bermedia,” pesan Dr. Sellvyana.
Lebih jauh ia mengungkapkan sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan, baik yang berbasis sosial, keagamaan, adat dan lainnya, Kesbangpol terus memberikan inplus serta program nyata bagi masyarakat, khususnya dalam upaya membangun kesadaran kebangsaan, menguatkan wawasan kebangsaan, dan memfasilitasi kerukunan antar masyarakat.
Adapun sejumlah program yang dilakukan Kesbangpol PBD diantaranya sosialisasi wawasan kebangsaan dan nilai Pancasila, Fasilitasi dialog antar tokoh agama, tokoh adat, dan organisasi masyarakat, serta mendukung partisipasi masyarakat dalam pembangunan politik yang sehat dan demokratis.
Sebagai penutup, Dr. Sellvyana pun mengajak semua pendengar RRI Sorong untuk terus menumbuhkan semangat nasionalisme. Ia juga menekankan bahwa mencintai tanah air harus diwujudkan dengan tindakan nyata sesuai profesi masing-masing. Tak lupa pada kesempatan itu Dr. Sellvyana mengucapkan terima kasih kepada RRI Sorong yang telah memfasilitasi dialog tersebut.
“Mari kita jadikan momentum kemerdekaan ini untuk semakin memperkuat rasa cinta tanah air. Bukan hanya dengan upacara, tetapi juga dengan bekerja nyata di bidang kita masing-masing: petani, nelayan, pedagang, guru, ASN, semua punya peran penting. Semangat 17 Agustus harus menjadi energi untuk membangun Papua Barat Daya yang damai, maju, dan sejahtera,” ungkapnya.
Diakhir penyampaiannya, Dr. Sellvyana pun menutup dengan sebuah pesan inspiratif “Cinta tanah air adalah api di hati, cahaya di lingkungan, dan kekuatan kita membangun Papua Barat Daya yang damai dan maju dalam bingkai Indonesia.”