“Tanpa akar yang kuat, pohon mudah tumbang. Tanpa iman yang kokoh, hidup kita mudah goyah. Mari kita jaga keduanya agar menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter,” Fr. Paskalis Kossay, Pr.
Jayapura, DetikPapua.Net– Suasana penuh sukacita dan semangat persaudaraan mewarnai acara Penerimaan Anggota Baru (PAB) Ikatan Pelajar Mahasiswa Katolik Dekenat Pegunungan Tengah (IPMPKDPT) Tahun 2025, yang diikuti oleh perwakilan dari sembilan paroki dan satu Koasih paroki di wilayah Dekenat Pegunungan Tengah. Kegiatan yang digelar di Skouw Yambe, Kota Jayapura, ini mengusung tema “Berakar dalam Budaya, Bertumbuh dalam Iman”, menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru menapaki awal perjalanan mereka di dunia perkuliahan dengan fondasi nilai budaya dan iman yang kokoh.

Acara dibuka dengan Ibadah Sabda yang dipimpin Frater Paskalis Kossay, Pr. Dalam renungannya yang mengacu pada Injil Yohanes 15:1–15, Frater Paskalis menegaskan bahwa budaya adalah identitas yang membentuk karakter, sedangkan iman adalah fondasi yang memberi arah hidup.
“Tanpa akar yang kuat, pohon mudah tumbang. Tanpa iman yang kokoh, hidup kita mudah goyah. Mari kita jaga keduanya agar menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter,” pesannya.
Puncak acara ditandai dengan pemukulan tifa oleh Fransina Daby, Anggota DPR Provinsi Papua Pegunungan sekaligus tokoh Gereja Katolik. Dalam sambutannya, Fransiska memberikan pesan moral kepada mahasiswa untuk menjadi pribadi yang unik, berintegritas, dan beriman teguh. Ia mengapresiasi tema PAB tahun ini yang dinilainya sangat kontekstual.

“Berakar dalam budaya berarti bangga pada identitas dan asal-usul kita. Bertumbuh dalam iman berarti menjadikan Kristus pusat hidup kita,” ujarnya.
Fransiska juga mendorong mahasiswa agar membangun karakter yang kuat, didukung kerja keras dan iman yang teguh.
“Jadilah pohon yang akarnya menghujam dalam di tanah adat, batangnya teguh menopang, dan cabangnya menjulang meraih kasih Kristus,” tambahnya penuh semangat.
Menurutnya, kombinasi iman, kerja keras, dan integritas akan membantu mahasiswa meraih mimpi-mimpi besar, sekalipun di tengah tantangan hidup di tanah rantau.

Kesan positif datang dari salah satu mahasiswa baru yang mengaku kegiatan ini memberi dampak besar dalam menumbuhkan rasa kebersamaan dan semangat pengutusan.
“Kebersamaan ini menguatkan kami untuk terus melangkah,” ujarnya.
Meski diadakan dengan keterbatasan dana, acara tetap berlangsung meriah berkat dukungan pengurus IPMPKDPT, panitia, senior, dan seluruh peserta dari sembilan paroki dan satu koasih paroki. Doa syukur menjadi penutup, dilanjutkan dengan pernyataan resmi penerimaan anggota baru oleh Ketua Panitia.

Sorak-sorai tifa dan lantunan nyanyian khas daerah menggema di udara Skouw Yambe, menandai awal perjalanan para mahasiswa baru IPMPKDPT untuk menjadi generasi yang berakar dalam budaya dan bertumbuh dalam iman.