“Solidaritas antar anggota adalah pondasi utama dalam GMNI. Anggota baru harus dipersiapkan menjadi kader kritis, solutif, dan mampu menganalisis persoalan dari berbagai sudut pandang,” Sarina Fitria Rumbati.
Sorong, Detikpapua.Net– Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Tri.Mantap Kota Sorong sukses menggelar Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) ke-21 dengan mengusung tema “Bersatu Lawan Penjajahan Gaya Baru.” Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Klasaman, lantai II, Jalan Basuki Rahmat KM.14, Kota Sorong.
Ketua DPC GMNI Tri.Mantap Sorong, Mesak Korylius Malibela, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia pelaksana serta para peserta yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya sangat berterima kasih kepada panitia yang sudah bekerja keras. Dan kepada para calon anggota baru, ini menjadi bukti bahwa semangat bergabung dalam gerakan perjuangan mahasiswa masih hidup,” ujarnya dengan penuh semangat.
Mesak menjelaskan bahwa kaderisasi dalam GMNI terdiri dari empat tahap utama, yaitu PPAB, Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD), Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM), dan Kaderisasi Tingkat Pelapor. “PPAB adalah tahapan awal bagi mahasiswa untuk mengenal visi, misi, serta nilai-nilai perjuangan GMNI. Di sinilah proses perekrutan anggota baru dimulai,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran kader dalam mendampingi calon anggota baru hingga memperoleh sertifikat dan resmi menjadi bagian dari keluarga besar GMNI. “Kami juga mendorong komunikasi lintas organisasi Cipayung di Papua Barat Daya agar terus terjalin untuk memperkuat solidaritas dan bersama-sama mengawal pembangunan di Sorong Raya,” tambah Mesak.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan senior GMNI, Imanuel Mobalen, S.P., menegaskan pentingnya kaderisasi berkelanjutan dan konsisten di setiap kampus.
“Ini adalah langkah awal dalam membentuk karakter kader yang memahami GMNI secara ideologis dan organisatoris. Sejak angkatan kami, PPAB sudah digelar lebih dari sembilan kali dan KTD satu kali. Saya harap proses ini terus dijaga dan ditingkatkan,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan KNPI Cabang Sorong, Jhon Malibela, turut menggarisbawahi peran penting mahasiswa sebagai motor perubahan sosial dan demokrasi.
“Provinsi Papua Barat Daya terus bersaing di berbagai sektor. Regenerasi dan penguatan kader sangat penting. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan, pelopor inovasi sosial yang mendukung pembangunan daerah,” katanya.

Ketua panitia, Sarina Fitria Rumbati, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan pelaksanaan PPAB ke-21 ini. Ia menegaskan bahwa kerja keras seluruh pihak adalah kunci sukses acara yang berlangsung penuh kekhidmatan.
“Solidaritas antar anggota adalah pondasi utama dalam GMNI. Anggota baru harus dipersiapkan menjadi kader kritis, solutif, dan mampu menganalisis persoalan dari berbagai sudut pandang,” ujarnya.
Sarina juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia berkualitas di Papua Barat Daya.
“Organisasi menjadi wadah strategis untuk membentuk kader yang mampu mendorong inovasi, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi langsung terhadap kemajuan pembangunan daerah,” pungkasnya.
Acara PPAB ke-21 ini menjadi momentum penting bagi GMNI Cabang Sorong dalam melanjutkan perjuangan ideologis dan regenerasi kader untuk menjawab tantangan zaman serta membela kepentingan rakyat dalam bingkai nasionalisme yang kokoh.